Actually (revisi)

7 3 0
                                    

Nama : Nurhayati Daulay
Tugas ke-3 : Huruf Kapital, miring, dan tebal

School

KRRIIINNNGGG..........

Suara alarm berbunyi nyaring membangunkanku dari tidur. Melihat jam ternyata sudah pukul tiga pagi, bergegas aku bangkit dari kasur, dan masuk ke kamar mandi. Selesai mandi, tidak lupa mengambil air wudu, aku langsung melaksanakan salat tahajud.

Selesai salat, aku membaca Al-Quran sambil menunggu azan subuh. Setelah mendengar azan berkumandang, kuakhiri bacaan Al-Quran dan langsung melaksanakan salat subuh.

Selesai salat, aku bergegas ke dapur untuk membuat sarapan. Selesai sarapan, aku kembali ke kamar bersiap berangkat ke sekolah. Tidak lupa aku memberikan kunci rumah ke tetangga yang di tugaskan Mommy membersihkan rumah.

"Buk, ini kunci rumahnya," ujarku

"Olo na boru [1], taruh saja di meja. Hatop loni lao sikkola [2]." katanya sambil menunjuk meja tempat aku harus menaruh kunci.

"Olo Buk, takut gak ada angkot, barangkat jolo au [3] Buk." Ujarku sambil mencium tangannya.

Bergegas aku jalan ke depan gang menunggu angkot lewat, tetapi sudah 15 menit aku nunggu tetap tidak ada satupun angkot yang lewat. Kulihat jam di handphone sudah pukul 6.45

"Ya Allah, ini angkot pada kemana sih, kalau di tungguin gak datang dia, coba kalau gak di tungguin lewat terus" gerutu ku, sambil melihat kanan kiri.

Tidak lama angkot pun lewat, langsung saja aku stop dan masuk kedalam. Untuk mengisi waktu luang selama di jalan, kuputuskan untuk membaca novel Dear Imamku karya Mellyana Dhian.

Baru saja mau baca, tiba-tiba angkot yang aku naikin melaju dengan kencang, sampai aku merasa angkot ini melayang sangking kencangnya. Membuat aku takut, dalam hati aku hanya bisa berdoa agar segera sampai ke sekolah.

Ya Allah, malangnya lah nasibku ini ... dah tadi nunggu angkotnya datang lama kali, kayak nunggu jodoh. Lah!!! Sekarang malah mau ngajak mati. Yasmine kan masih pengen hidup hikss. Berikan hamba ke selamatkan ya Allah.

Setelah 15 menit, akhirnya aku sampai di sekolah dengan selamat.

"Pinggir!!!" Seruku, dengan suara yang keras.

"Santai Dek bilangnya, jangan ngegas." Ucap supir angkot setelah aku berdiri di samping angkot.

"Gimana gak ngegas, orang Abang bawa angkot nya, kayak mau ngajak mati." Ujarku sambil memberikan uang kepadanya.

"Ya kan biar Adek cepat sampai sekolah nya." Ucapnya sambil memberikan uang kembalianku.

"Tapi gak gitu juga kali Bang," ujarku sambil mengambil uang kembalian. Setelahnya aku berjalan masuk ke sekolah, dan langsung menuju kelas.

Saat sampai di kelas, kulihat teman-teman pada sibuk dengan buku, dengan suara yang bising kayak inang-inang di pasar.

"Wayo,"-kataku sambil memukul pintu dengan keras-"pagi-pagi udah nyontek aja." Setelah nya aku langsung berjalan ke tempat duduk, sambil cekikikan melihat wajah terkejut mereka.

"Astaghfirullah Yasmine Putri Perangin-angin, kalau masuk itu ucap salam bukan malah ngagetin, bikin orang jantungan aja." Kata Silvi

"Tah, bagus Kau kasih kami contekan akuntansi. Aku yakin Kau pasti dah siap." Sambung Nanda, sambil berjalan ke tempatku.

"Oh jelas lah dah siap. Yasmine gitu loh!" Seruku penuh kesombongan. Langsung saja ku buka tas, mengambil buku akuntansi dan kuberikan ke Nanda.

Setelah nya aku duduk, dan bermain handphone sambil menunggu guru datang. Tidak berapa lama akhirnya guru datang. Dan pembelajaran pun dimulai.

.
.
.
.
End

Terjemahan :

[1] Olo na boru (iya, anak perempuan)
[2] hatop loni lao sikkola (cepat kali pergi sekolah nya)
[3] barangkat jolo au (berangkat dulu aku)

My DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang