Prank

16 5 9
                                    

"What!!! Are you kidding me!" Ayla langsung berdiri ketika mendengar apa yang dikatakan Papanya.

"Papa bercanda kan? Pokoknya Ayla gak mau dijodohkan!" keluh Ayla.

"Alah sekarang aja sok nolak, tar kalau udah jumpa orangnya pasti mau," celetuk Aydil.

Ayla yang mendengar perkataan kembarannya hanya mendengus, "Ya, Abang aja sana yang dijodohkan."

Aydil yang mendengar perkataan Ayla langsung ngejitak kepalanya dan berkata dengan kesal, " Enak aja."

"Sakit tahu!" keluh Ayla, sambil mengusap kepalanya yang di jitak dan menatap sengit ke Aydil.

"Sudah-sudah, kalian ini ribut terus," tegur Rere mama mereka.

Ayla dan Aydil yang ditegur langsung terdiam tidak berani bersuara lagi. Tetapi, mereka masih saling tatap dengan sengit.

Kenan papa Ayla dan Aydil hanya menggelengkan kepala dan tersenyum kecil melihat tingkah anak kembarnya yang selalu ribut.

"Ayla sini duduk samping papa," perintah Kenan sambil menepuk kursi di sampingnya.

Ayla yang mendengar perintah papanya, langsung berjalan mendekat dan duduk di samping papanya.

Setelah Ayla duduk, Kenan mengusap kepala Ayla yang tertutup jilbab berwarna pink dan berkata dengan lembut, "Dek, papa menjodohkan kamu itu ada maksudnya dan kamu papa jodohkan dengan laki-laki yang insyaallah bisa membimbing kamu ke Jannahnya Allah."

"Bener sayang, kami menjodohkan kamu itu ada maksudnya bukan hanya sekedar menjodohkan aja," sambung Rere, menatap lembut ke Ayla.

"Maksud apanya, Pa?" tanya Ayla dengan kening yang berkerut menatap kearah Kenan.

"Kamu tau kan kalau Papa, Mama, sama Aydil mau pindah ke Amerika?" tanya Kenan.

"Iya tau. Terus apa sangkut pautnya sama Ayla yang mau dijodohkan?" jawab Ayla.

"Ya, karena kami mau pindah ke Amerika makanya papa menjodohkan kamu, biar kamu ada yang jaga, supaya kami bisa tenang di sana," jelas Kenan tentang niatnya.

"Ya, tapikan gak mesti dijodohkan segala Pa," lirih Ayla, yang tidak abis pikir kenapa papanya menjodohkan dia.

"Sayang, papa menjodohkan kamu itu, agar kamu ada yang jaga biar kami tenang ninggalin kamu sendiri di sini," sambung Rere.

"Benar kata Mama kamu, Nak. Lagian kamu sudah kenal sama yang mau papa jodohkan ini," jelas Kenan lembut, agar Ayla mengerti dengan apa yang dia maksud.

"Emang siapa laki-lakinya?" tanya Ayla penasaran dengan siapa dia akan dijodohkan.

"Yang pastinya manusia, Dek," ujar Aydil dengan tersenyum jahil kearah Ayla.

"Yang bilang bukan manusia siapa Bambang," kesal Ayla, sambil melempar bantal ke wajah Aydil.

Aydil yang tidak siap, akhirnya tidak bisa menghindar dari lemparan bantal Ayla. Hal hasil bantal itu mendarat pas di muka Aydil.

Ayla yang melihat muka sengsara Aydil langsung tertawa dengan kuat dan berkata, "Hahahaha, mukanya tolong dikondisikan Bambang."

Aydil yang mendengar Ayla tertawa hanya bisa diam, sambil menatap sengit ke Ayla yang menertawakan dia.

"Sudah-sudah! Kalian ini berantam terus, tah kapan akurnya," keluh Rere menggelengkan kepalanya.

"Hahaha, kalian berdua ini anak siapa sih?" tanya Kenan dengan tawa kecilnya.

"Ya, anak Papa Kenan dan Mama Rere lah!" seru Ayla dan Aydil bersamaan.

"Hahaha. Sudah malam, sebaiknya kalian tidur sana," perintah Kenan.

"Hmm, mengenai perjodohan itu kayak mana, Pa?" tanya Ayla ragu.

"Gak jadi. Papa sama Mama hanya bercanda," ujar Kenan tersenyum lebar melihat wajah Ayla yang masam.

Sama seperti Kenan, Rere dan Aydil berusaha menahan tawa mereka karena melihat wajah Ayla.

"Astaghfirullah, punya keluarga kok gini amat selera humornya," gumam Ayla sambil menepuk jidatnya.

.
.
.
End

Tag Al :
andinisetya85
MikasaKuruta
Bunga_Madu
RaindeAlthera
PhoenixWriter_
AsterAzalea
Clarence_writeslol
FathChili

Tag Al :andinisetya85MikasaKurutaBunga_MaduRaindeAltheraPhoenixWriter_AsterAzaleaClarence_writeslolFathChili

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang