Chapter 07

15 3 0
                                    

***06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
06.00 AM

Sinar matahari mulai masuk kedalam
celah hordeng  kamar seorang gadis.
Tubuhnya menggeliat ketika sinar
matahari menerobos masuk kedalam
kamarnya.

Mata perlahan terbuka merasakan ada
cahaya yang masuk kedalam netra
matanya.

"Eunghhhh" lenguhan keluar dari mulut
berwarna pink alami itu.

Mata indah itu pun perlahan
terbuka, melihat sekitar kamar yang
bernuasa hitam putih itu.

Lalu dia bangkit dari tempat tidurnya
dan menuju ke kamar mandi untuk
menjalankan ritual paginya, yaitu
mandi.

10 menit kemudian

Sandra sudah selesai dengan seragam
sekolahnya dan mengambil tas
memakai nya disebelah kanan nya saja
lalu turun untuk sarapan.

Setelah sampai di meja makan Sandra
bergegas untuk duduk di sebelah Rangga.

"Bang, ayo berangkat sekolah"  ucap
Sandra bersemangat.

"Ayo dek" ucap mereka berdua.

***
Sandra melihat motor nya sudah ada
disana lalu menaiki dan berangkat
sekolah bareng kedua abangnya.

Sesampai di sekolah siswa siswi
berbisik bisik saat melihat motor merah
memasuki sekolah dan melihat siapa
yang menggunakan nya.

"Dia siapa njir?"

"Anak baru ga sih?"

"Cogan kayaknya"

Sandra yang mendengar itu hanya
memutar bola matanya malas lalu
melepaskan helm nya.

"Ya Allah cantik banget anjir"

"Eh eh itu kan Sandra, Rangga sama
Malvino?"

"Benar itu Sandra, Rangga sama
Malvino"

"Pake make up tipis aja udah cantik"

"Insecure gue sama dia"

"Kiw cogan"

"Sandra ada urusan apa sama mereka
berdua?"

"Rangga ganteng banget"

"Wow malvino tambah ganteng"

"Alah pasti caper doang"

Sandra yang mendengar itu hanya cuek
dan menatap mereka dengan datar
dan dingin jangan lupa kan tatapan
tajamnya dan itu membuat orang disana
menundukkan kepalanya, Sandra
langsung berjalan dengan santai ke
kelasnya.

Sandra menuju kelasnya melalui koridor
yang cukup ramai.

"Sandra tunggu!," panggil seorang
yang kemudian berjalan beriringan di
sampingnya.

"Eh! Savannah. kenapa? masih pagi
udah teriak-teriak," tanya Sandra dengan
pandangan lurus ke depan.

"Temenin ke perpustakaan ya san"
pintanya.

"Loh? tumben biasanya lo sendiri ke
perpustakaan pagi-pagi gini!" tanya
Sandra bingung.

"Karena aura di perpus masih sepi
makanya gue ajak lo," jawab Savannah
sambil menyeringai lebar tak berdosa.

Sandra berdecak sebal, "terus? lo pikir
gue pawang mereka?" sahutnya sinis
sambil menekan kata terakhirnya.

Savannah berdecak kecil,"hehehe.. ya
ga gitu juga..."

"Ya udah ayo," ucapnya sambil berjalan
menuju perpustakaan sekolah.

"Mau cari apa?" tanya Sandra begitu
masuk ke dalam perpustakaan.

"Nih," jawabannya sambil menunjukkan
selembar kertas.

"Kertas apaan?" Sandra menatap bingung
kertas yang Savannah tunjukan.

"Kertas latihan kemarin. Ketinggalan
waktu gue kesini kemarin. Kalau gak
kumpulin hari ini, bisa-bisa di hukum gue,"
jawab Savannah kemudian berjalan
keluar dari perpustakaan.

"Pantesan panik," kata Sandra sambil
menggelengkan kepalanya mengikuti
Savannah keluar dari perpustakaan.

Baru mereka ingin keluar dari
perpustakaan, tiba-tiba Sandra tidak
sengaja bertabrakan dengan Barga.

"Hobi banget lo nabrak gue kayaknya,"
celetuk Barga dengan pedenya.

"Kepedean lo, secara gue cantik kayak
gini ada juga lo yang hobi kali nabrak
gue," sahut Sandra tak mau kalah.

"Woi! ngaca! gak punya kaca? Gue beliin
nanti."

"Apaan? Banyak kaca gue dirumah.
Gue bilang cantik karena gue sering
ngaca di rumah." sahutnya lagi.

"Lanjutkan. gue duluan," pamit
Savannah kemudian berjalan
meninggalkan Barga dan Sandra yang masih bertengkar.

Sesampainya di tangga, ia malah
berpapasan dengan Gilang. "Dia lagi.."
gumamnya dengan malas.

"Lo liat barga?" tanya Gilang sambil
celingak-celinguk.

"Dia di depan perpus" jawab Savannah
singkat.

"Ngapain? tumben ke perpus. Rajin
banget"

"Rajin? banget, Lang. rajin banget
berantem sama Sandra setiap hari!"
sahut Savannah sambil memutar bola
matanya kesal.

"Berantem? Lagi? astaga. Gue cariin
dari tadi. Kalau gitu gue duluan." Gilang
lantas berlari menuju perpus.

Sesampainya di depan perpus, benar
saja Gilang melihat Sandra dan Barga
tengah bertengkar. Lebih tepatnya, adu
mulut.

"Lo yang..."

"STOPP!"
Gilang memotong omongan Barga
secara tiba-tiba membuat mereka
berdua kaget karena kehadirannya.

"Lo berdua berantem terus, gak cape
apa?" tanya Gilang yang sudah lelah
melihat Barga dan Sandra terus bertengkar.

☠️☠️☠️

Terimakasih, telah membaca chapter terbaru "Cassandra"

Terimakasih, telah membaca chapter terbaru "Cassandra"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi gimana tertarik ga sama ceritanya?

Nanti di usahain bakal up setiap hari.
maaf kalau ceritanya gj, dan banyak typo

thank you all💙💥
selamat membaca !!

Cassandra | [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang