Mencintai-114

1 1 0
                                    

Nama : Aira Permatana Zarista

————

Malam ini, aku kembali duduk di teras depan.
Bertemankan dua potong terang bulan juga segelas teh manis.
Dengan ponsel setia menunggu di genggaman.
Tak lupa juga suara isak tangis.

Layar ponselku lagi-lagi menunjukkan room chat milikmu tempo hari.
Seperti tidak bosan diriku menunggu untuk melepas rindu.
Dua ibu jari ini, akhirnya memutuskan untuk kembali menari.
Walaupun aku tahu, bahwa aku akan tetap merindu.

Takut. Itu yang ku rasakan, kalau boleh jujur.
Karena sebesar apapun cinta yang ku persembahkan untukmu, sepertinya tidak akan pernah bisa...
Mengimbangi besarnya cinta yang kau persembahkan untukku.
Aku takut engkau menyerah, karena timbal balik untukmu tak sepadan.

Melalui puisi yang tak akan sampai padamu ini, aku ingin bersuara...
Bahwa aku tak pernah ingin berhenti mencintaimu.
Walaupun cinta yang ku persembahkan, tak pernah megah.
Do'a baik dari ku, setiap saat, selalu menyelimuti dirimu.

[SA-3] Sebait Kata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang