Hai hai~ kita dapet selingan oneshoot dari si Panda nih gaes~
Lumayan menguras hati kayaknya sih. Baca aja deh pokoknya 😁
Happy reading~ 😉.
NamSeok GS
Angst
Mcd ⚠️.
Hoseok's POV.
.
.
Lagi.
Dia pulang dengan aroma parfum wanita menempel di kemejanya. Aku bukan orang bodoh yang tidak tahu apapun. Aku hanya berpura-pura bodoh.
Bukan demi dia.
Tapi demi buah hati yang sedang kukandung. Yang dalam hitungan minggu atau bahkan hari akan segera lahir ke dunia.
"Aku tahu kamu sibuk dengan semua proyekmu itu, Namjoon. Tapi jangan sampai kamu lupa makan begini. Kamu bisa sakit nanti..."
Kulihat Namjoon tersenyum. Dia sudah berganti kaus biasa, sedangkan kemeja kerjanya masih berada dalam genggamanku. "Aku kan ingin makan masakanmu saja, sayang. Makanya aku tidak makan apapun di luar."
Dusta.
Apapun yang keluar dari mulutmu itu adalah dusta, Namjoon. Dan aku tidak bisa memaafkanmu.
"Ya sudah. Biar kuhangatkan dulu sayurnya. Kamu tunggulah di meja makan."
Namjoon mencium bibirku sekilas sebelum menghilang di balik pintu kamar kami. Senyumku memudar. Kudekatkan kemeja Namjoon ke hidungku. Aroma parfum kesukaannya bercampur dengan aroma bunga bercampur vanila yang begitu kukenal. Jelas saja aku mengenalnya, karena itu adalah aroma dari parfum yang kupilih untuk hadiah ulang tahun Yoonji.
Sahabatku sendiri.
Kulempar kemeja itu ke keranjang pakaian kotor lalu aku segera menuju dapur. Kupasang raut wajah penuh senyum andalanku saat melihat Namjoon menunggu dengan sabar di meja makan. Tentu saja dia sabar. Toh dia sebenarnya sudah makan di luar. Kenapa aku tahu? Karena dia suamiku sendiri. Namjoon yang kukenal adalah tipe orang yang saat lapar akan membuka setiap lemari dan laci demi mencari sesuatu yang bisa ia makan. Jadi sudah jelas kan kenapa dia bisa sabar menunggu begitu?
.
.
"Jadi lusa kamu harus berangkat ke Jepang?"
"Iya, sayang. Ada beberapa error di perusahaan cabang. Jadi mau tidak mau aku harus ke sana. Paling tidak, aku akan seminggu di sana..."
Aku melihat bagaimana Namjoon menghela nafas panjang mengacak rambutnya. Raut wajahnya terlihat frustasi. Seandainya saja bisa, aku ingin sekali berdecak kagum sambil bertepuk tangan. Sungguh akting yang sangat bagus, Namjoon. Seandainya kau bukan seorang pebisnis, aku yakin kau akan jadi aktor papan atas yang bisa sukses dengan cepat.
"Aku tidak ingin pergi, Hoseok. Apalagi sebentar lagi kau akan melahirkan."
Kubiarkan Namjoon menggenggam tangan kiriku. Kini aku fokus menatap matanya. Sorot mata itu masih sama. Pandangannya masih penuh dengan cinta. Tapi sayang, tatapan penuh cinta itu bukan lagi seutuhnya milikku.
Cintanya sudah terbagi.
"Jangan cemberut begitu, sayang. Pergilah dulu dan urus perusahaanmu. Bagaimanapun juga itu adalah perusahaan yang kamu rintis dari nol bukan?"
Namjoon mengusap kepalaku. "Tapi kamu juga penting untukku, Hoseok-ah..."
Aku tertawa kecil. Semua kata-katamu itu adalah bullshit, Kim Namjoon. Aku tidak tahu seberapa lama kau bisa bertahan dengan segala kebohonganmu itu. Nyatanya, prioritasmu saat ini adalah Yoonji. Kau tahu aku akan melahirkan sebentar lagi. Tapi kau memilih pergi bersama dia. Dan kau bersikap seolah-olah kau tidak ingin pergi, meskipun kenyataannya kau sudah tidak sabar untuk bisa pergi berdua dan bermesraan dengan sahabatku itu bukan?

KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] - Our Stories
FanfictionAll about NAMSEOK~ Semua ff wansyut / tusyut mulai sekarang bakal Panda up di sini~ Updatenya suka². Kalo lagi ada ide ya update, kalo nggak ya nggak. Hehehe~ 😁 Couple figurannya bakal macem², yang seme bisa jadi uke, dan sebaliknya. Ora sah protes...