Dingin, hangat, dan manis menjadi satu.
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃“[Nameeee]~!”
“Iyaaa??”
Si gadis muncul. Menyembulkan kepala dari balik pintu. Menatap sang surai putih yang duduk di atas sofa. Memainkan ponselnya.
“Megumi dan lainnya mengajak kita keluar malam tahun baru nanti,” ucap Gojo tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.
“Wah? Aku mau aja, tapi kamu gimana?” [Name] melangkah masuk seraya melepas apron, lalu duduk di samping Gojo.
“Hmm ... kau tidak sibuk, [Name]?”
Si gadis menggeleng. “Aku tidak sibuk, kok. Orang yang paling sibuk ‘kan kamu, Satoru,” jawabnya.
“Iya, sih. Kita pergi aja kali, ya? TAPIIII ... aku mau menghabiskan waktu sendiriaaannn~”
“Merayakan tahun baru bersama yang lain lebih seru, loh, Satoru.”
“[Name] ... tahun kemarin kita sudah pergi bersama mereka ... tahun ini pergi lagi? Kau tidak bosan?”
“Enggak.” [Name] tersenyum lebar.
“... Waw ....”
“Habisnya seru, sih, main bareng mereka.” Si gadis mengedikkan kedua bahunya.
“Hee. Jadi ... main bersamaku tidak seru, ya?”
“EH?! Bukan—! Itu ... seru, kok. Cuma ‘kan kalau bersama mereka itu lebih ramai.”
“Aku bisa jadi berisik, loh~”
[Name] mengejab. Iris mata menatap ekspresi berbunga-bunga Gojo hingga ia menyadari sesuatu. “... Satoru ... kamu sebenarnya gak mau pergi ‘kan?” ucapnya.
“Cih.”
“Kalau gak mau pergi bilang aja, dong. Kenapa belibet kayak gitu?”
“... Habisnya kau mau pergi, sih. Nyusahin aja.”
“Hehe. Jadi, tidak mau pergi? Tolak ajakan mereka saja.”
Gojo menatap gadisnya. “Kau tak masalah?” tanyanya.
“Gak papa. Aku senang bersama kamu, kok.”
“Yakiin??”
“Iya!”
Tangan Gojo terangkat mengusap surai hitam milik [Name] dengan lembut, perlahan berubah kasar hingga rambut gadisnya menjadi acak-acakan. [Name] terdengar mengeluarkan protes sambil menepuk-nepuk lengannya.
”Hehehehehe~”
[Name] menyisir rambut menggunakan jari-jarinya yang lentik. Gojo menyaksikan dalam diam. Gadis itu tampak membiarkan bahu kirinya terekspos begitu saja. Membiarkannya melihat lekukan leher, selangka, juga kulit putih yang benar-benar mulus.
“Hmmm ....” Gojo menyentuh bibirnya menggunakan jempol. Berdeham panjang seraya mata tetap fokus memandangi gadisnya. Lantas, Gojo menghapus jarak. Menarik pinggang mungil [Name] mendekat hingga ia dengan langsung menempelkan bibir tipisnya ke pundak gadis itu.
“Eh? Hih‽ Satoru‽”
Si surai putih mengangkat kepala, mendekatkan bibir ke telinga [Name] yang memerah.“Hangatkan aku,” bisik Gojo. Lantas, menggigit daun telinga sang gadis. Membuat bibirnya menyapu lekukan leher [Name]. Ia dapat merasa gadis ini merinding, terbukti dari tubuhnya yang menegak kaku. Namun, tidak menolah sentuhan Gojo. Ia sudah pernah merasakan gadis ini sekali, tapi tidak sampai benar-benar 'berlebihan'. Sebab, ia tidak 'menginginkan' [Name] karena nafsu, melainkan tulus jauh dari dalam dirinya. Yah, hubungan seperti itu bisa mereka lakukan saat telah resmi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold, Warm, and Sweet ❆ [Gojo Satoru]
Fanfiction❛Mereka saling berbagi saat musim dingin datang. Kala 'bekunya' suasana menghampiri, kehangatan lantas muncul menemani, disusul ... kebersamaan yang manis. Juga ... mempertahankan hubungan dalam keadaan yang sulit.❜ ❆ ❆ ❆ ❆ ...