Hari ini Caramel tidak berangkat sekolah bareng Rey. Caramel pergi sekolah lebih awal dikarenakan hari ini adalah jadwal ia piket kelas. Caramel memilih untuk naik angkot ke sekolah namun dikarenakan perumahan Caramel jauh dari jalanan kota ia harus berjalan kaki keluar perumahan untuk menemui angkutan umum. Saat Caramel menunggu angkutan umum ia melihat pria sedang menaiki motor ninjanya dengan kecepatan diatas rata-rata dengan menggunakan jaket jeans dan berhelm fullpack. Sepertinya Caramel kenal pria tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu angkutan umum, Caramel langsung memberhentikan angkutan umum dan segera naik karena jam sudah menunjukkan jam 06.15 WIB.
"Mel, gue kira lu belum dateng" Ucap Vanya ketika menemui Caramel tengah duduk di kursi sebelahnya
"Iyaa Van, hari ini kan jadwal piket kelas makanya guee dateng lebih awal." Jelas Caramel
"Ooouhh, pantes ni kelas bersih wangi pula" Vanya melirik sekitaran kelas
"Van, lo laper ga? Ke kantin yuk tadi pas berangkat sekolah gue ga sempet sarapan sekarang cacing-cacing diperut guee pada menari-nari nih minta jatah" Ucap Caramel dengan muka cemberut nya
"Hahahahahaha, lu ada-ada aja mel. Yaudah yuks"
Saat ini kantin tidak begitu ramai seperti waktu istirahat, Caramel pun tidak perlu mengantri untuk memesan satu porsi siomay dan es teh manis. Vanya yang sudah sarapan tidak memesan makan ia hanya memesan es jeruk. Caramel dan Vanya sempat berbincang-bincang sedikit, Vanya menanyai tentang hobi Caramel, kegiatan sehari-hari sampai tipikal cowok yang disukai.
Saat mereka sedang asyik mengobrol ada beberapa gerombolan cowok-cowok keren berjalan ke arah kantin. Siapa lagi kalau bukan Arkan, Vino, Arya dan juga Bobby. Mereka sudah sangat terkenal di SMA Tunas Bangsa."Permisi mas-mas ganteng, mau pada pesan apa?" Tanya seorang wanita pedagang soto di kantin
"Saya Mau soto seperti biasa ya mba, kuahnya sedikit, pakai limau dan jangan pakai sambal." Ucap Arkan
"Mbaa, soto nya tiga ya mba kaya biasa sama es teh manisnya tiga juga." Pesan Arya kepada wanita pedagang soto
"Lu gamau pesen minum Kan?" Tanya Vino
"Ga haus lo?" Timpal Bobby
"Ada lagi yang mau di pesan mas-mas ganteng?"
"Udah mba, cukup itu aja" Jawab Arkan sambil tersenyum
Wanita itupun langsung pergi dan segera menyiapkan makanan dan minuman yang mereka pesan. Tak lama kemudian Arkan berdiri ia membeli Sprite di stand tempat Caramel dan Vanya duduk. Arkan melirik sedikit ke arah Caramel namun Arkan tidak bertegur sapa ia hanya melengkungkan bibirnya yang manis. Caramel yang tau hal itu langsung blushing, pipinya memanas. Vanya hanya memandangi tingkah mereka berdua.
"Lu suka ya mel sama Arkan?" Selidik Vanya
"Ha.?ngga lah mana ada" Bantah Caramel
"Ga yakin gue, masa tadi lu ngeliatin Arkan sampe segitunya"
"Yaaa gw cuma inget sama seseorang aja kalo liat dia"
"Emang orang itu siapa mel?"
Caramel tidak menjawab dia justru melahap siomay nya sampai habis. Caramel hanya tidak ingin membuat dirinya bersedih, ia takut jika harus mengingat masa lalu nya bersama Raka. Jujur setiap kali Caramel melihat Arkan dia tidak bisa pungkiri bahwa dirinya ingin sekali memeluk Arkan, batin nya berkata Arkan adalah Raka. Setiap Caramel berdekatan dengan Arkan jantungnya berdegup kencang postur tubuh Arkan sangat mirip sekali dengan Raka, bahkan senyuman yang diberikan Arkan sama seperti senyuman Raka. Caramel tidak mengerti mengapa dirinya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramelkan
Teen FictionKisah ini berawal dari gadis cantik yang patah hati karena kehilangan kasih nya. Tuhan menyayangi Raka sebab itu tuhan mengambil nya dari caramel. Hingga gadis itu bertemu sosok yang sangat mirip dengan kekasih lama nya. Akankah caramel bisa melupa...