"Siapa Lucas?"
"Kenapa kau ingin tahu?"
"Tentu saja karena dia memanggilmu dengan nama kecilmu."
"Dia sepupuku."
"Kenapa aku tidak mengenalnya?"
"Dia pindah ke Tiongkok saat aku masih kelas 4 SD."
Hening.
"Apa yang kau lakukan dengan Lami? Apa Lami menyatakan perasaannya padamu?"
"Kau sungguh ingin tahu?"
Haechan lantas memanyunkan bibirnya sebelum menyubit Mark sebal hingga membuat sang korban mengaduh kesakitan.
"Begitu? Kau mempermainkanku?!" omel Haechan.
Bukannya segera membalas, Mark sendiri malah terkekeh pelan sebelum mengecup kening Haechan yang ada di pelukannya dengan gemas.
"Maaark!"
"Alright. Help me, Cupcake."
Belum sempat Haechan menelaah maksud dari perkataan Mark, tiba-tiba saja Mark menggulingkan tubuh mereka yang masih menyatu menuju ke pinggir ranjang tepat dimana sebuah meja berada.
"Hm..."
Mark yang tadinya berniat mengambil sesuatu dari laci mejanya pun mengurungkan niatnya saat melihat posisi Haechan yang terbaring pasrah di bawahnya seraya menatap ke arahnya dengan tatapan bingung yang membingkai wajah polosnya. Niat iseng pun lantas muncul di benak Mark berupa sengaja meraih kaki Haechan yang masih membelit pinggangnya kemudian menahan paha Haechan hanya untuk kembali mendorong miliknya yang masih tertanam di hole sang pemuda manis dengan sentakan yang mampu membuat Haechan refleks mendesah.
"Anghh!"
Haechan lantas menabok pundak Mark yang sempat ia remat sebagai aksi protesnya terhadap perilaku Mark yang kurang ajar itu.
"Maarkhh! Nghh!" racau Haechan ribut ketika Mark malah semakin bersemangat menusuk hole-nya, "Hentikanhh!"
Mark terbahak senang sebelum mengakhiri aksi menggodai Haechan dengan kembali menanamkan miliknya dalam-dalam di hole Haechan dan mengakhirinya dengan kecupan singkat di bibir Haechan yang mengerucut.
"Lebih baik kau segera menjelaskan semuanya sebelum aku memutuskan untuk menelan bulat-bulat milikmu yang masih ada di dalamku, Mark Lee," ancam Haechan seraya mengencangkan cengkraman hole-nya rapat-rapat seakan-akan ingin memutus kebanggaan Mark dengan itu.
"Kau sudah melakukannya, Cupcake, dan aku sangat menyukainya," goda Mark sambil memukul pelan bongkahan sintal milik Haechan iseng.
"Mark!"
"Alright, Cupcake," putus Mark setelahnya sembari mencuri ciuman kecil di pipi Haechan, "Sebenarnya aku tidak yakin kau akan menyukainya atau tidak, tapi setidaknya aku sudah berusaha."
Manik Haechan langsung mengikuti pergerakan Mark yang kini meraih laci mejanya sebelum mengeluarkan sebuah kantung kertas kecil dengan logo Guccie yang mampu membuat Haechan ternganga seketika.
"Mark, jangan katakan kau..."
"Kebetulan sekali Lami menjadi Brand Ambassador Guccie kali ini, sehingga dia bisa memperoleh jam tangan limited edition incaranmu ini bahkan sebelum diliris secara resmi."
"Jangan bilang kau membobol Blackcard milik Mommy dan Daddy lagi, Markeu?" tebak Haechan sambil menatap Mark horor.
"Barter dengan koleksi Rolexi milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Fanfiction"Bukan masalah seberapa banyak waktu yang kau lalui dengan seseorang, tapi bagaimana cara kau menghabiskan waktu tersebut bersama seseorang itu." Mark sadar. Semakin lama ia menahan diri, semakin besar kemungkinan Haechan akan lolos dari genggamann...