Jisoo tak langsung pulang ke dorm, ia memilih untuk mampir ke 131 Label setelah pulang dari menjenguk Lisa.
131 Label sendiri adalah sebuah agensi yang didirikan oleh Kim Hanbin.
Jisoo juga sudah memberitau Hanbin bahwa ia akan datang. Jisoo berjalan menuju studio Hanbin yang ia sudah tahu dimana letaknya, karena memang Jisoo sering mampir kesini.
Jisoo mengetuk terlebih dahulu pintu studio, setelahnya Hanbin memberi respon untuk menyuruh Jisoo masuk.
Jisoo masuk, ia melihat Hanbin tengah duduk dikursinya.
"Ada apa kesini?" Tanya Hanbin.
Jisoo duduk di sofa yang tersedia, "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin mampir." Jawabnya.
"Bagaimana kabar Lisa? Apakah dia masih belum juga membuka matanya?"
Jisoo menggelengkan kepalanya, "Belum, dia masih betah menutup matanya."
Hanbin mengangguk, "Lalu bagaimana denganmu?"
"Aku? Kenapa denganku?" Jisoo menunjuk dirinya sendiri.
"Maksudku, bagaimana dengan kabarmu? Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Hanbin lagi.
Jisoo menampilkan senyum cerahnya pada Hanbin, "Tentu aku baik-baik saja, mengapa bertanya?"
Hanbin menghembuskan nafas, ia bangkit dari kursinya dan duduk di sofa tepat disebelah Jisoo. "Jisoo-yaa, apakah kau ingin menangis?"
Jisoo tertawa mendengar pertanyaan Hanbin, "Untuk apa aku menangis? Aku tidak ingin menangis, tuh."
Hanbin memeluk Jisoo membuat wanita itu sedikit terkejut, ia mencoba untuk melepaskan pelukan itu, namun Hanbin mencegahnya dan malah memeluknya semakin erat.
"Aku tahu kamu menahannya selama ini, jangan menjadi orang yang sok kuat." Ucap Hanbin. "Kau tahu, menahan tangis itu berbahaya. Jika ingin menangis, maka menangislah, tidak apa-apa."
Jisoo terdiam, ia meresapi ucapan Hanbin. Perlahan air matanya terjatuh, Jisoo menangis di pelukan Hanbin.
"Aku tidak membunuh Lisa, mengapa mereka mengatakan aku seorang pembunuh?" Ucap Jisoo disela tangisnya.
Hanbin menganggukkan kepalanya sembari mengusap kepala Jisoo. "Benar, kau tidak membunuh Lisa. Aku tahu itu," ucapnya.
"Aku sudah pernah menjelaskannya, tetapi mereka tidak mempercayaiku. Mereka lebih memilih untuk mempercayai foto itu," ucap Jisoo lagi.
Hanbin lagi-lagi menganggukkan kepalanya, "Aku mempercayaimu, aku akan selalu memihakmu."
Jisoo menangis hingga sesenggukan selama hampir 2 jam, ia bahkan sampai tertidur di sofa.
Hanbin menyelimuti Jisoo dengan selimut yang memang ia simpan di sini, karena Hanbin sendiri sering tertidur di studionya.
Hanbin memandang Jisoo, ia melihat mata wanita itu terlihat sangat sembab karena terlalu lama menangis.
Hanbin sangat tahu tentang rumor tak masuk akal itu, Jisoo pernah menceritakan itu padanya sambil menangis, Hanbin benar-benar ikut merasakan betapa hancurnya saat disebut dengan sebutan begitu.
Hanbin bahkan tidak menyangka mengapa member iKon ikut-ikutan menyebut hal kejam itu pada Jisoo. Apakah mereka tidak mempercayai Jisoo?
Hanbin masih ingat saat ia masih menjadi member iKon, Jisoo sangat baik dan ramah pada mereka. Bahkan wanita itu terkadang mampir untuk sekedar menyapa mereka dan menyemangati saat mereka syuting mv.
Hanbin masih ingat, setiap tahun Jisoo selalu membagikan permen bertulisan nama iKon setiap mereka hendak tampil di inkigayo.
Apakah kebaikan Jisoo itu hanya dianggap angin lalu oleh member yang lain? Hanya karena 1 foto itu, mereka berpikir Jisoo melakukan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PRINCESS [KIM JISOO]
FanficSebuah rumor tentang Kim Jisoo telah menyebar di agensi YG. Akibat rumor itu, banyak rekan agensi-nya sendiri menjadi benci pada Jisoo, bahkan secara terang-terangan menghinanya. "Our princess has left, leaving us who always hurt her"