3.Ikut Mommy

2.6K 171 2
                                    

Mommy Aura berjalan ke arah ruang tamu yang ada di rumah Bundanya Aira, mereka memang tinggal di sini sementara sebelum mengajak Aira ikut bersama mereka, itupun jika Aira mau.

Dari tempatnya berdiri sekarang Mommy Aura sudah dapat melihat sepasang Ayah dan anak yang sedang tertidur di atas sofa dengan posisi si anak berada di atas tubuh sang ayah. Pemandangan yang membuat setitik air mata jatuh di pipinya, tapi langsung ditepisnya cepat.

Setelah melakukan sholat subuh berjamaah Aira di ajak oleh sang ayah untuk bercerita banyak hal yang berakhir tertidur seperti sekarang, sedangkan Mommy Aura memilih ke dapur untuk memasak sarapan pagi ini.

Mommy Aura mengusap pelan rambut sang suami, "Mas, bangun dulu yuk, kita harus sarapan".

Daddy Alan yang terganggu pun membuka matanya lalu tersenyum kepada istri tercintanya sebelum mengecup bibirnya singkat, takut Aira melihat hihi.

Alan mengelus lembut punggung Aira,
"Ai bangun dulu yuk!, kita sarapan biar gak cacingan" Mommy Aura terkikik geli mendengar penuturannya sendiri, hahh betapa polosnya putrinya ini.

Aira membuka matanya, lalu kembali mendusel di dada sang Daddy, sepertinya nyawanya belum terkumpul semua.

Daddy Alan berjalan kearah meja makan dengan Mommy Aura dan tentu saja Aira yang masih berada digendongannya yang sedang memainkan telinga sang Daddy.

"Ayok duduk, biar Daddy nya bisa makan juga" tutur Mommy Aura.

Aira menggeleng pelan menampilkan wajah cemberut "Mau sama Daddy aja".

Mereka memaklumi Aira yang bersikap manja, dan sekaligus bersyukur karena Aira bisa dekat dengan mereka, memang naluri anak antara orang tuanya itu tidak dapat diragukan lagi.

"Ai pengen makan sama apa?" Mommy Aura mulai memyendokkan lauk kepiring sang suami.

Aira membalik badannya dan langsung berhadapn dengan meja makan,
"Wahh ini kan rumah, kenapa bisa banyak makanan kayak di restoran?" tanya Aira polos dan berbinar.

"Bisa dong!, kan Mommynya Ai yang masak" kata Daddy Alan.

"Tapi Daddy dirumah inikan cuman ada telur, biasanya juga Ai sarapan pake telur ceplok aja, eh kadang juga pake telur dadar"

Mommy Aura dan Daddy Alan terdiam, sesulit itu kah kehidupan anaknya yang hidup sendiri dikota ini?.

Hampir saja akan terjadi hal haru lagi, tapi Daddy Alan menggeleng memberi kode untuk Mommy Aura untuk tidak menangis.

"kalo gitu mulai sekarang Ai bakalan makan, makanan yang kayak direstoran terus, oke Baby?"

"Hihihi, okey Daddy"

Mommy Aura mulai menyuapi Aira makanan dengan berbagai lauk pauk, mereka bergantian menyuapi Aira hingga Aira mengeluh kekenyangan, bagaimana tidak belum saja yang didalam mulutnya ia kunyah, sudah disodorkan lagi.

←_→

Setelah melakukam sarapan dan membersihkan diri masing-masing, kini mereka berkumpul di atas karpet kecil yang tergelar di depan pintu masuk rumah.

Aira berbaring diatas paha ibunya yang menyisir lembut rambutnya, sedangkan Daddy nya sedang duduk diam di samping Mommy nya dan tengah memperhatikan sebuah laptop di hadapannya.

Keadaannya sunyi, mereka memilih diam hanya suara keyboard laptop yang sesekali terdengar.

"Ai, waktu Bunda udah meninggal Ai dapat biaya sekolah dari mana sayang?" Hal ini yang juga sudah mengganggu pikiran Mommy Aira sejak semalam.

little FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang