Tidak pernah tebersit di pikirannya, tatkala apa yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan, berharap hidup bahagia bersama orang yang dikasihi, bisa tertawa, saling merangkul di saat merasakan perih dari pahitnya takdir semesta ini. Asa akan ada keajaiban di dalam hidupnya, selalu ada yang menyayangi dan menerima dia, meski dalam keterbatasan.
Namun, tetap saja pada nyatanya, tak ada yang mengerti apa yang ia alami sekarang. Ia berharap ada orang yang memberi kehangatan dari rasa dingin kehidupan setelah kejadian dua tahun silam, di mana kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan maut yang membuat ia harus menjadi gadis buta dengan trauma yang mendalam.
Menyedihkan? Itu yang ada di pikirannya saat ini, siapa yang mau menerima gadis dalam keadaan seperti ini? Kekasih pun pergi setelah tahu ia tidak sempurna, perasaan gelisah seakan ia ingin mengakhiri kehidupannya.
Apa guna hidup di mansion mewah jika harus sebatang kara, hanya ditemani pelayan rasanya sangatlah membosankan. Apalagi dalam seminggu dua kali harus ke psikiater menindak lanjuti kekacauan dalam dirinya yang sudah tidak tahu arah tujuan hidup. Lelah, itu yang ia rasakan sekarang, ditambah pernikahan yang membuat tekanan mentalnya semakin mendalam. Akibat perjanjian konyol kedua keluarga yang sama-sama ingin keuntungan besar tanpa melihat situasi dari anaknya seperti apa, dan semua itu sudah tertulis di kertas putih di tempel materai yang tidak bisa ia tolak. Dua tahun yang lalu perjanjian itu ada.
Min Yoongi, lelaki itu sekarang telah resmi menjadi suami dari gadis malang, Park Wendy. Bolehkan ia sedikit menyimpan asa untuk hidupnya kali ini? Dengan ada seseorang di sampingnya? Yang mampu merangkulnya, atau malah sebaliknya asa itu hancur? Entahlah kita ikuti alurnya.
Meskipun rasa cinta belum hadir dalam hatinya, ia berusaha memantapkan diri untuk percaya kepada lelaki bermarga Min itu. Meski dengan tekanan yang membuat dirinya merasakan ketakutan yang amat luar biasa.
Kenapa?
Karena lelaki yang menikahinya ternyata tidak menerima keadaannya, baik mental maupun fisik. Yang membuat dia sering kali menggigil ketakutan dari sikap pria Min yang bisa dibilang lebih dingin dibandingkan Kutub Utara yang bisa mencapai minus nol derajat. Ditambah begitu pelit ia berucap membuat gadis Park itu merasa kedinginan di ruangan yang begitu hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAMOUR 3.0
Short StoryBila daksamu terlampau tenat, atma diselimuti masygul muluk-muluk, singgahlah pada tempat yang menurutmu paling aman. Sejemang berpaling dari semesta yang enggan mengasihani sukma penuh duka. Didampingi cerita sederhana dari coretan-coretan cilik pe...