Pacarnya Teman

39.3K 222 4
                                    

"Kenapa lo dari tadi senyum-senyum? Seneng bet kayaknya."

Siska makin melebarkan senyum seraya mengoyang-goyangkan kepala pertanda ia lagi hepi-hepinya.

"Dih, gila lo ya." Rika mulai gedek dengan tingkah Siska. Bukannya dijawab pertanyaannya, malah mengundang keirian. Lagi hepi masa nggak ngajak-ngajak.

"Cowo gue baru balik dari berlayar, makanya gue bahagia."

"Oooh panteess." desis Rika seraya menatapku penuh arti. "Pantesan matanya udah kek mata panda. Begadang berarti."

Siska tertawa dan menyentuh bagian bawah matanya. "Keliatan banget ya?"

"Banget. Tuh, leher lo juga ada cupangnya?"

Siska refleks menyentuh lehernya yang memang ada bekas kemerahan.

"Ya ampun lupa pake syal."

"Halah bilang aja lo mau pamer habis dientot semalam."

Aku tidak perlu kaget lagi ucapan Rika yang selalu vulgar. Benar-benar tidak ada saringan. Telingaku terasa ternodai kalau ngobrol dengannya.

"Hehe. Tau aja lo."

Rika mendesis, kemudian menengokku. "Eh, sorry,  gue tadi ngomong vulgar depan cewe polos."

Siska tertawa mendengar ucapan Rika yang seakan meledekku. Di antara kami bertiga, memang cuma aku yang masih polos karena memang pendiam.

"Aya mana tahu enaknya ngentot. Haha."

Siska ikut meledek. Aku seketika kesal.

"Lo nggak ada niat mau nyoba gitu, Ya?"

Aku berpikir sejenak mendengar pertanyaan Rika. Jujur aku memang penasaran gimana rasanya havin sex, tapi ….

"Aku nggak punya pacar."

"Yaelah, ngga mesti punya pacar juga kali, Ay." kata Siska. Kemudian ia berbisik padaku. "Mau nyoba sama cowok gue, nggak?"

Aku kaget mendengar ucapan Siska. Ada ya orang begini, malah nawarin pacarnya sendiri.

"Yakin lo rela pacar lo main sama gue?"

Btw, nama pacarnya Siska itu Rian. Seorang pelaut. Orangnya sih, ganteng, gagah pula. Tapi aku belum pernah sekalipun ketemu dia.

"Kalo mainnya sama lo sih nggak papa. Dia jago loh di ranjang, punyanya gede juga."

Aku jad tergiur dengan ide Siska. Ngebayangin having sex sama Rian aja udah bikin vagina gue basah.

"Hmmmm. Asal dia sabar aja sih ngajarin gue."

Secara tidak langsung aku menyetujui ide Siska.

***
Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan dengan perlahan. Aku berusaha untuk menormalkan jantungku yang berdegup cepat, sebelum akhirnya aku membuka salah satu pintu hotel, dimana Rian sudah menunggu di dalam.

Rian mendongak ketika aku memasuki kamar. Ini pertemuan kami yang pertama, dan dia lebih ganteng daripada di foto. Wah, pertama kali bertemu langsung having sex, hebat kan aku?

"Cahaya, ya?"

Ya iyalah, masa petugas hotel?

Aku hanya bisa mengangguk canggung, dan berdiri di tempat. Aku tak memiliki keberanian untuk maju, bahka aku masuh bergetar mengingat kami akan bercinta malam ini. Duh, malu sih, tapi kalau putar balik sekarang kayaknya percuma.

"Sini duduk, nggak usah malu-malu." Rian menepuk sisi ranjang sebelahnya, aku pun menurut dan duduk di sebelahnya dengan canggung.

"Kata Siska, kamu pengen ngerasain dientot?"

Sontak aku menoleh padanya, karena kata-katanya yang tanpa saringan. Tapi entah kenapa itu membuat vaginaku berdenyut di bawah sana.

LANJUT K KARYAKARSA. USERNAE GUE: RIANIM
ATAU KLIK AJA LINK DI BIO GUE

GELORA NIKMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang