Berondong (2)

37.4K 252 7
                                    

"Boleh pegang?"

Iya, gue udah sange banget sekarang. Gue bahkan mengesampingkan logika gue sekarang. Gue pengen ngentot sekarang.

"B-boleh," jawab Angga gugup.

Aku berjalan mendekatinya, lalu tanganku meraih kontolnya dengan lembut. Anjiir, ini pertama kalinya gue megang kontol, cuy. Dan memek gue entah kenapa langsung banjir gitu, padahal cuma megang doang. Soalnya kayak ada panas-panasnya gitu.

"Ah." Angga mendesah pelan ketika gue mengurut pelan kontolnya.

Gue belum pernah nge-blowjob sebelumnya, tapi dari bokep yang sering gue tonton, gue kayaknya tahu apa yang harus gue lakukan.

Gue menggerakkan tangan gue di kontol Angga yang sudah mengeras, membuatnya lagi-lagi mendesah. Ekspresi sangenya membuat gue makin sange. Ganteng banget sih.

"Kamu pernah ngentot?"

Angga menggeleng, sembari menatapku. Jarak kami sangat dekat, bahkan tinggal sejengkal saja kami bisa berciuman.

"Kak Kia pernah?"

"Belum juga."

"Masa sih? Kok kayaknya jago gitu mainin punyaku. Ah..." Desahnya.

"Emang belum pernah. Cuma masturbasi doang."

"Ngebayangin siapa pas masturbasi."

Mendengar pertanyaannya, gue bersemu seketika. "Kamu," jawabku seraya menunduk, melihat kontolnya yang terus kumainin. Njir pengen ngerasain masukin kontol ke mulut.

"Aaahhh ..." Desahan Angga semakin keras, menikmati tiap kocokan di kontolnya.

"Enak?"

"Enak banget, Kak. Kocokin terus. Aaah."

Tidak tahan lagi, aku berjongkok dan memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Anjir, gede banget, sampai membuat mulutku nyaris koyak.

Kurasakan Angga menekan kepalaku dan menggoyangkan pinggulnya agar kontolnya semakin mengaduk-aduk mulutku.

"Aaah, enaknya aaaahh. Mulut Kak Kia enak banget. Uuuh." Angga terus mendesah. Hingga akhirnya ia ngecrot di dalam mulutku. Rasa spermanya agak asin.

Gue berdiri ketika ia mencapai pelepasan. Tanpa ba bi bu, gue langsung melepaskan kausku. Angga meneguk ludahnya seraya memandangi payudaraku yang masih tertutup bra. Tangan gue ke belakang untuk melepaskan kaitan bra, sehingga kini payudaraku benar-benar tak tertutupi apapun. Wajah Angga semakin tegang. Kulirik kontolnya tampak bergerak-gerak, mungkin tegang lagi.

"Kok cuma diliatin?" Tanyaku karena Angga hanya berdiam diri di tempatnya, sambil memandangi payudaraku.

"Terus, Angga harus apa?"

"Emut dong tetek gue."

Angga berjalan perlahan mendekati gue. Ia membuka mulutnya sebelum akhirnya memasukkan puting gue ke dalam mulutnya.

"Aaah.…" Desah gua. Anjir rasanya geli-geli enak gimana gituuu. Baru kali ini juga tetek gue diemut. Enak banget gila.

"Iya gitu, hisep terus, Ngga. Aaaah."

Angga semakin mengganas. Ia jilat-jilat puting gue, dihisap kuat-kuat. Diginiin aja, memek gue udah banjir banget.

"Aaah, ya terus isep, Ngga. Mulut lo enak banget."

Angga makin semangat bermain-main di payudaraku. Hingga akhirnya ia menarik kencang puting gue dengan mulutnya, lalu melepaskan hingga terdengar bunyi plop. Asli sensasinya enak banget. Aaaah.

"Kak Kia cantik banget."

Aku tersipu malu. "Kamu juga ganteng banget," balasku sambil mendesah. "Kamu mau tahu satu rahasia, nggak?"

"Apa?" Tanya Angga penasaran.

Aku berbisik tepat di telinganya. "Aku kalau masturbasi, sering ngebayangin dientot sama kamu."

Mata Angga seketika membelalak mendengar ucapan terus-terangku. Sudah terlanjur basah, kenapa tidak mandi saja sekalian. Pikirku. Aku tak lagi peduli apa yang dipikirkan Angga soal diriku setelah ini. Entah dia bakalan iflil karena gue terlalu terang-terangan dan menganggap aku wanita mesum. Tapi yang jelas aku sudah mencoba, untung-untung kalau dia mau ngentot sama gue sekarang.

"Aku … aku juga sama. Sering ngebayangin ngentot sama Kak Kia."

Kini bergantian aku yang kaget. Heh? Demi apa dia juga ngebayangin aku? Wah benar-benar nggak nyangka.

Kami hanya terdiam beberapa saat, canggung.

"Aku … boleh liat memeknya Kak Kia?

BOLEH! BOLEH BANGET!

Lanjut ke Karyakarsa ya teman-teman.
Username aku: Rianim
Atau kalian boleh klik link di bio aku.

GELORA NIKMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang