Jangan lupa vote
dan spam komen❤"Haeso...
"...makasih udah mau jadi sahabat gue."
_____________________
_________________
Permainan dimulai akhirnya. Semua orang menonton pertempuran secara langsung, baik di dunia Gyonzei dan di dunia nyata. Mereka sangat menantikan ini.
Sistem berbunyi lagi, "Perhatian! Permainan akan berakhir jika salah satu pemain mati."
"....sekali lagi. Permainan akan berakhir jika salah satu pemain mati."
Karina menatap Haeso dari kejauhan sana. Dia menunduk—merasa takut.
"Pemain pertama dipersilahkan untuk memilih lawan untuk bertempur. Tekan tombol merah untuk melawan AE sendirian, atau mendekat untuk melawan Pemain kedua dan ketiga."
"Karina!" seru Haeso dengan mata berkaca-kaca. "Jangan! Kesini cepetan! Lawan kita berdua!"
Karina terjongkok menangis, "Haeso maafin gue..."
Haeso teriak lagi, "Karina lo gak pernah salah! Gak ada yang salah di sini!"
Karina menangis di tempat, dia tak sanggup melewati ini semua. Semua pilihan terasa salah di matanya.
Semua orang di Gyonzei yang menonton itu ikut merasakan ketegangannya. Termasuk Nyonya Yu yang berada di dunia nyata.
"Pemain pertama dipersilahkan memilih lawan bermain dalam hitungan....sepuluh. Satu...dua..."
Karina mengusap air matanya dan berjalan ke depan, "Haeso maaf ya."
Haeso yang mengetahui Karina akan melangkah maju tersenyum sambil mengusap air mata, "Kita harus berjuang hingga titik terakhir. Kita pasti bisa laluin ini, Karina."
Haknyeon yang melihat itu ikut merasa sedih.
Karina tiba-tiba berhenti berjalan.
Tap.
"...enam...tujuh..."
"Maaf," kata Karina.
Tap, cklek.
Dia menekan tombol merah!
"ENGGA KARINA! KARINA JANGAN!" Haeso berlari tapi Haknyeon mencoba menahannya. Haeso menangis histeris, "Karina....gue mohon."
Karina membalikan punggungnya, enggan menatap Haeso yang terus menyerukan namanya sambil menangis. Karina mengepalkan tangannya dan ikut menangis.
Saksinya seluruh pemain Gyonzei, dan dunia melihat permainan akan selesai sebentar lagi. Tapi sedihnya, harus ada yang merelakan nyawanya demi keberhasilan yang diimpikan semua orang.
Mungkin Karina pikir, dia yang harus menanggung itu sendiri. Dia yang akan mengorbankan nyawanya demi semua orang. Termasuk Kang Haeso, sahabatnya sendiri.
DRAP.
Karina bersiap menyerang AE itu.
"Permainan...dimulai!"
Karina berlari menyerang AE berlevel seratus itu dengan tangan kosong. Dia akan meninju lawan dengan sarung tangannya.
Sebuah ledakan terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gyonzei || Ju Haknyeon ✔
Fiksi Penggemar"Mau taruhan gak, siapa yang mati duluan?" "Loh kenapa harus taruhan, ini 'kan cuman game?"