03 : Gubuk di Tengah Sawah

8.6K 34 3
                                    

.
.

"Sha, ikut saya"

Ucap Ustadz Makmur sore itu setelah selesai mengajar TPA. Aku mengangguk saja.

Ustadz membawaku memakai motornya. Aku duduk menyamping karena aku kan memakai gamis panjang.

Ia membawaku ke sebuah gubuk di tengah sawah yang sepi.

.
.

//skip

.
.

"Ustadz... Aisha.. Ga bisa bangun" aku meringis. Seluruh badanku terasa sakit dan ngilu.

"Yasudah gapapa. Kamu istirahat saja dulu disini. Saya pulang duluan ya. Nanti kamu pulang sendiri saja. Bahaya kalau kita pulang bareng nanti ketahuan warga"

Ustadz berdiri dan memakai kembali pakaiannya. Aku hanya mengangguk pasrah. Ustadz memberiku uang 50ribu lalu berpamitan pulang duluan.

.

Entah berapa lama aku istirahat di gubuk itu. Berusaha membersihkan diri sebisanya.

Lalu aku mencoba bangkit dan berdiri. Perlahan aku keluar dan berjalan menuju rumahku yang cukup jauh.

"Sha, lu mau kemana?"

Aku menoleh dan tersenyum pada Selvi teman sekolahku yang datang dari arah belakangku memakai motor mio-nya. Selvi ini disebut orang cewek nakal. Bahkan ibuku sangat tidak suka padanya karena dia urakan. Walau di sekolah dia memakai jilbab namun jilbabnya sexy. Dan di luar sekolah ya dia kayak gini, ga pake hijab. Rambutnya diwarnai warna pink ngejreng.

"Aku mau pulang Sel" ucapku.

"Oh yaudah nebeng sama gue yuk" ajak Selvi.

"Ga ngerepotin?"

"Ah nggak. Tapi mampir ke rumah gue bentar ya. Nganterin ini belanjaan mamih gue" ia menunjuk bungkusan belanjaan di motornya. Aku mengangguk dan naik di belakang.

Aku mampir ke rumah Selvi dan bahkan diajak makan oleh maminya yang ramah. Sama seperti Selvi, maminya juga penampilannya sangat sexy. Orang desaku bergibah katanya mama Selvi itu pekerjaannya ga bener. Tapi yaudahlah. Orang nawarin kebaikan masa aku tolak ya? Toh aku juga sangat lapar.

"Wow Sha lu laper banget kayaknya ya haha" ucap Selvi aku mengangguk malu.

"Maaf"

"Gapapa. Sering-sering main kesini ya De. Disini banyak makanan" ucap mamih Selvi ramah. Aku mengangguk.

Setelah kenyang makan Selvi mengantarku pulang dengan motornya.

"Assalamu'alaikum bu" aku menyapa ibu yang tampak cemas di depan rumah sepertinya ibu cemas karena aku belum pulang sampai Magrib.

"Waalaikumsalam kemana saja kamu Sha!" tegur ibu.

Aku terdiam. Haruskah kuceritakan apa yang terjadi sama ibu? Bahwa aku dibawa ustadz ke gubuk itu?

"Aisha.. "

"Berani ya kamu mengajak anak saya keluyuran!" ibu memarahi Selvi.

"Bu... Tapi... "

"Anak lonte kayak kamu ga usah dekat-dekat sama anak saya!" ucap ibu.

Selvi melongo namun kemudian hanya mengangguk dan tersenyum kecut.

"Saya cuma mengantar Aisha pulang Bu. Yasudah Selvi pamit Assalamu'alaikum"

Ibu tidak menjawab salam Selvi.

"Sha, gue pamit ya"

"Sel... " aku menatapnya dengan perasaan tidak enak. Padahal Selvi dan maminya baik padaku. Yah terlepas apa pekerjaan maminya Selvi.

"Aisha, masuk kamu!" ucap ibu.

Selvi pamitan dan aku pun masuk ke rumah untuk mandi dan mencuci baju gamis dan kerudungku yang kotor.

.
.

TBC

✔️ Aisha : Gadis Berkerudung MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang