3

140 8 0
                                    

Pagi-pagi sekali.

Alice dan Arm mengetuk dengan Tak sabaran pintu apartemen New, membuat pemuda manis yang tengah terlelap terpaksa bangun. Beranjak dari ranjang hangatnya dan membuka pintu.

"Kenapa? Tumben Dateng pagi-pagi." Ucap New dengan suara khas bangun tidur, New mengucak-ucak matanya, merasakan matanya yang masih berat.

Alice dan Arm langsung menerobos masuk, dapat dilihat kini Arm menyalahkan laptop miliknya, sedangkan gadis cantik itu duduk tepat disamping sang kekasih.

New menutup pintunya kembali setelah nya ia duduk disamping Arm.

"Gua ga yakin Lu udah liat rekaman ini." Kini Arm menunjukan rekaman CCTV itu pada New.

New memperhatikan dengan cermat, itu mobil Singto, seketika New tersadar saat mobil itu menghantam pembatas jalan dengan keras, New dapat lihat Krist serta Fiat yang terlempar keluar mobil.

Tapi tunggu!

"Coba ulang lagi." Pinta New.

New dapat lihat laju mobil Singto yang seimbang, jika memang sang pengemudi itu mengantuk, bukan kah seharusnya mobil Singto tampak tak seimbang? Namun, terlihat jelas jika ia dengan sengaja menabrak kan diri kepembatas jalan dengan begitu keras.

Arm juga menunjukan rekaman CCTV lainnya pada New, semua rekaman itu membuat New mengernyit bingung.

Terlebih saat ia lihat Film yang tengah menelpon.

Kemungkinan pertama Film menghubungi ambulance dan yang kedua ia menghubungi keluarga Krist. Lalu siapa orang ketiga yang Film hubungi?

Ia ingat jelas ucapan sang ayah yang mengatakan Film tidak bisa lagi dihubungi setelah mengirim gambar itu.

Apa Film dibalik semuanya? Tapi mengapa Film melakukannya? Bagaimana mungkin ia begitu tega hingga melakukan hal itu pada keluarga kecil Singto. Bukankah ia merasakan kebaikan Singto juga? Mereka berteman dekat bukan? Tapi mengapa Film tega melakukan hal itu?

...

New kini tampak kesal. Setelah Arm memperlihatkan rekaman CCTV itu, New tentu tidak akan tinggal diam, New akan membuat Film mengakui kesalahannya.

"Newwie?" Dan suara itu berhasil membuat mood New semakin hancur.

"Apaan?!" Galak New.

Ia bertanya-tanya bagaimana Tay dan Off dapat masuk kedalam apartemennya dengan begitu mudah? Bukankah New menguncinya tadi?

"Galak banget." Gumam Off datang, ia meletakan kantung berisi makanan diatas meja, makanan yang tentu New suka. Mungkin bisa membantu menaikkan Mood New yang hancur.

New sempat melirik isi kantung plastik itu, berharap Off dan Tay memberikannya dengan cuma-cuma.

"Buat lu." Ucap Off seakan mengerti tatapan lapar New.

"Ga napsu, gua lagi kesel." Sahut New membuang pandangannya dari kantung berisi makanan itu.

Terdengar helaan nafas dari Off dan Tay. Mereka tidak berhasil, bagaimana membuat pemuda manis mereka kembali tersenyum dan tertawa? Bagaimana membuat New yang dulu kembali?

Off dan Tay mengerti jika New sedang berduka, tapi New tidak harus terlarut dalam dukanya, bagaimanapun New memiliki kehidupan sendiri yang tentu harus ia jalani.

"Karena apa?" Tanya Off.

Seseorang pernah mengatakan pada Off. Sekedar mendengar cerita atau curhatan orang lain bisa membuat orang itu merssa lebih baik, Off hanya berusaha untuk membuat New merasa lebih baik.

TerrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang