Home

2.9K 89 1
                                    

Kau dingin seperti es tapi senyummu hangat
Kau hampa tapi kau seperti berharap sesuatu
Aku yakin kau memilki sesuatu untuk diingat
Walau kau tidak memerhatikan, aku akan membantu
Karena kita adalah team, saling percaya dan kau tidak akan sendirian

Event Team Konoha And Sai

'Hari ini kita berkumpul di kedai dango seperti biasa' itulah pesan yang ditinggalkan oleh naruto untuk dirinya, baiklah tidak ada salahnya menunda jadwal melukis hari ini untuk seorang teman 'kan?, dengan tas hitam kecil yang selalu di bawanya dan tentu saja pedang pendek di belakangnya dia pergi ke tempat pertemuan.
"wah.. sai kau terlambat, tidak biasanya" ucap si rambut kuning
"Haha.. maaf, aku agak telat bangun" ucap pemuda berkulit pucat itu dengan senyuman khasnya.
"Hari ini ketua Yamato mengumpulkan kita untuk membahas sesuatu yang sangat penting katanya" ucap perempuan berambut Pink itu
"sesuatu yang penting ya.." pria berambut hitam duduk di sebelah naruto.
"Huuh.. lama sekali ya guru yamato, sama seperti kakashi" ucap si rambut jabrik, dan tak lama kemudian orang yang dibicarakan datang.
"Selamat pagi, maaf aku terlambat karena harus berbicara dengan kakshi sensei dulu" ucap pembimbing team 7 yang baru itu.
Kini sudah ada beberapa piring dango dan segelas ocha setiap orang di meja, kecuali untuk naruto yang kelihatannya kelaparan karena tidak sarapan hingga dangonya habis dan hanya ada piring kosong.
"Baiklah, kita sudah melewati berbagai misi bersama-sama, terutama kau sai, aku sangat bangga kau bisa beradaptasi dengan orang-orang konoha, dan kau sangat membantu di berbagai misi, di dalam team 7 ataupun tidak" ucap yamato dengan senyumnya
"Tapi sai, boleh aku bertanya sesuatu ?" sanggah sakura "Root anbu adalah ninja yang tidak memiliki perasaan bukan, dan bahkan tidak boleh berekspresi, tapi kenapa kau masih mengingat saudaramu dan kau bisa tersenyum selalu ?" tanya sakura
Keadaan hening, semua tertuju pada sai, bahkan naruto pun ikut memperhatikan.
"karena aku tidaklah bisa mencintai seseorang sakura" ucap sai "aku berusaha mengenal seseorang untuk bisa mendapatkannya sebagai teman, tapi pada kenyataannya kukira hanya buku yang dapat menolongku, tapi kenyataannya konoha mengatakan disini aku bisa mendapatkan teman"
"pada awalnya aku kira desa shinobi di desa ini sama saja dengan shinobi dari desa lain yang menganggapku hanya orang yang bisanya tersenyum dan membunuh" dia membuka tasnya dan mengeluarkan buku yang berisi gambar dia dan saudaranya saat misi mencari sasuke.
"tapi orang ini, saudaraku memberitahuku tentang sesuatu yang dinamakan 'hari esok', aku harus terus berharap akan sesuatu yang kuinginkan, tidak selamanya aku akan mengemban tugas menjadi root anbu bawahan danzo, itulah katanya" ucap sai dengan air mata yang menetes.
"Tapi aku belajar dari tim ini, aku tau kejujuran bukanlah hal yang utama, apa lagi ketika aku mendapatkan pukulan dari sakura" canda sai
"teman, itulah yang kubutuhkan menurut kakakku saat menjelang kepergiannya, dia berwasiat ingin aku bisa bersama seseorang yang kupercaya dan bisa mengerti diriku" jeda sai "Tapi aku belum bisa menemukannya, hingga aku ditugaskan ke desa ini, mendengar perkataan seseorang yang dianggap bodoh oleh temannya, kau Naruto"
"Kau mengajarkanku sesuatu yang berharga"Suaranya mulai serak "Kau mengajarkanku makna teman, kini lukisanku memilki warna yang indah kembali, warna yang selalu kuinginkan"
"Walau setiap saat aku terbayang semua hal yang selama ini aku lakukan pada orang-orang, aku tidak berperasaan, dan hanya bisa tersenyum"
"Inilah rumahmu sekarang sai, setelah kematian Danzo kini disinilah tempatmu untuk pulang" ucap yamato
"Rumah ya.." ucap sai seraya senyum
"Aku tau perasaanmu, dan apa yang kau rasakan dimasa lalu, itu hanyalah masa lalu, kini hanya kepingan memori" ucap yamato
"Benar, rumah adalah tempat dimana ada orang yang memikirkanmu dan juga menginginkamu, kini kau bagian kami, ikat kepala itu adalah identitasmu sebagai teman kami" ucap naruto dengan cengiran kha snya.
"Kami disini sekarang ada untukmu, saat kau membutuhkan kami akan ada" ucap sakura
Lalu tiba-tiba ada lengan yang memeluk lehernya dari belakang "Benar, harusnya kau mengatakan hal itu dari dulu, hehe.." itu adalah Ino.
"Ah.. Ino, kenapa kau ada disini ?" tanya sai.
Lalu ada banyak lagi yang masuk dari berbagai team di konoha, mulai dari Shikamaru, Chouji, Kiba, Hinata, Sino, Lee, Naji, hingga kakashi pun datang memenuhi kedai semua anggota team konoha kecuali sasuke yang belum kembali.
"Kau harusnya tidak perlu menyembunyikan banyak hal dari kami merepotkan saja" ucap shikamaru.
"Iya, jika kau membutuhkan teman bilang saja, kau selalu bisa menemani aku dan shikamaru makan-makan" ucap Chouji.
"Kau ini ternyata adalah orang yang sangat kuat, kau harusnya sering-sering berlatih denganku" ucap lee dengan melayangkan tendangannya ke arah manapun.
"Jika kau kesepian, kau bisa bermain dengan anjing-anjingku, karena anjing-anjingku lebih menyenangkan dari naruto, haha.." ucap kiba dan mendapatkan glare dari dari naruto yang kesal.
"mmm, jika kau merasa kesepian, kau bisa bermain dengan serangga-seranggaku" ucap sino dan membuat sai sweatdrop.
"T-Tidak terima kasih"
"Haha benar sai, hari ini seluruh anggota team konoha tidak ada misi, ini semua sudah direncanakan untuk meyakinkanmu akan orang-orang yang akan selalu bersamamu dan dalang dari semua ini adalah aku" ucap kakashi
"Sebenarnya aku tidak mengira akan semudah ini untuk membuatmu mengatakan hal yang kau inginkan, tapi sudahlah anggap saja ini adalah ucapan selamat datang di konoha, jadi nikmatilah" ucap kakashi
"Ayo teman-teman aku membawa pemnggang dan bahan-bahan untuk daging asap" ucap Chouji yang paling bersemangat.
"A-Aku jadi bingung harus mengatakan apa ?" ucap sai
"Tapi, terima kasih"

Apa menurutmu teman itu, kenapa kau menganggap sesuatu adalah teman ?
Dan apa menurutmu rumah itu, apa hubungannya dengan seorang teman ?
Mereka ada saat kita membutuhkan mereka, tempat kita bersama,
tempat kita untuk diingat, tempat yang sangat kau butuhkan

Carpe diem,Carpe Noctum, quam minimum credula postero.
Petiklah hari, petiklah malam, berharaplah sedikit akan hari esok.

Fin

The Colour in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang