Shikamaru & Temari
Aku bisa melihat tatapanmu yang merasa tersakiti akan sesuatu
Apa yang kau rasakan dapat juga kurasakan saat aku melihat kedua mata jade mu
Kau hanya membutuhkan seseorang, seseorang yang peduli padamu
Seseorang selalu mengerti tentang mu, dan melihatmu dari dalamKeadaan semakin menegang karena pertarungan antara lelaki berambut yang diikat satu melawan gravitasi dengan mata obsidian hitamnya siapa lagi kalau bukan shikamaru yang tengah berfikir untuk mengalahkan lawannya yaitu perempuan dengan rambut dikuncir empat yang tengah menatap tajam lawannya dengan mata jadenya yaitu temari yang sedang bersiap siap untuk melancarkan serangan kepada lawannya, tapi setiap kali perempuan itu melancarkan serangannya shikamaru hanya menghindar dan menghindar tanpa ada niat untuk menyerang dan temari pun mulai menyerang dengan fuuton raksasanya tersebut hingga mengakibatkan kerusakan yang cukup parah jika mengenai rumah tapi shikamaru selalu bisa menghindari serangan-serangan mematikan temari sejak awal pertanding bahkan shikamaru hanya berfikir dan menggunakan tekhnik bayangannya.
Flashback
Shikamaru's Pov
Aku berniat untuk pergi ke tempat pertandingan ujian chunin di selenggarakan, hingga aku melihat sesosok perempuan di pinggir sungai yang tengah duduk dengan kedua lutut di peluknya dan merundukkan kepalanya, dan aku pun pelahan mendekat untuk mengintip apa yang sedang dia lakukan"Hiks.. Hiks.." dia menangis,
'Bukankah dia adalah lawan tandingku nanti, kenapa dia di sini dan kenapa dia menangis ?' batinku, memang belakangan ini shikamaru selalu memerhatikan perempuan tersebut tapi dia tidak ingin mendekati perempuan tersebut karena takut dengan adiknya yang menggunakan pasir hidup untuk membunuh seseorang 'Hiee', memang setau shikamaru temari itu yatim piatu dan hanya memiliki 2 adik yang siap melindunginya, tapi aku rasa ke dua adiknya aitu tidak cukup untuk meringankan beban perempuan tersebut, aku tau dia pasti punya banyak beban yang harus ia pikul karena harus mengurusi kedua adiknya dan tidak sempat memikairkan hidupnya
" Hiks" tangisnya terdengar kembali, dan aku harus di akui, aku memang menyukai semua tentang dia tapi dia, cara bicaranya , sifatnya, kepribadiannya, meski dia seperti ibunya yang galak dan merepotkan tapi hal itulah yang membuat shikamaru menyukainya, tapi dengan bagaimana pun aku sulit untuk mendekatinya
"hahh..." desahku
Setelah beberapa saat, Hingga tiba-tiba kusadari dia mulai pergi dari tempat dia duduk dan pergi sambil mengelap air mata nya untuk ke tempat ujian chunin yang akan segera di selenggarakan,
"Hahh.. apakah aku bisa melawannya ne ?" kemudian aku melangkah dari tempatku mengintip dan menuju tempat pertandingan ujian chunin
Di tempat pertandingan
Aku mengurungkun niatku untuk bertanding dan ingin meminta izin keluar dari panitia tapi sahabat gendut dan teman perempuan satu timku mendorong ku ke tempat pertandingan hingga memasuki arena hingga aku terpaksa berhadapan perempuan tersebut.
Hingga tiba-tiba
"PERTARUNGAN DIMULAI"
"hahh.. mendokusei, aku tidak ingin menyakiti perempuan" ucapnya kepada temari
"Apa kau bilang barusan !?" ucapnya dengan nada kesal
"Aku tidak ingin menyakiti perempuan" ucapku malas
"Fuusajin No Jutsu" temari tiba-tiba mngeluarkan kipasnya dan mengayunkannya dan dengan sigap aku mulai mundur hingga ke pohon di balakangku
"Sial.." ucapku mendesah dan mulai berfikir dengan gaya khas milikku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colour in Naruto
Randomwarna yang ada disetiap character naruto adalaha cerita baru yang bisa diukir just ask if you want any pairing ^^