The Colour in Naruto

Honest

Untuk mengenal orang lain kau tidak boleh takut
Apalagi orang yang sebenarnya kau sukai
Percayalah pada dirimu dan dirinya
Lupakanlah Kelemahanmu, kini kau punya pilihan
Mengenalnya atau berdiam diri

Sai x ino event

Terdengar suara derap langkah kaki seorang perempuan di pagi hari sebelum sang mentari terbit, seorang perempuan berambut pirang sedang lari pagi dengan pakaian yang biasa dia kenakan.

"Kali-kali aku harus berolahraga agar bisa membakar lemakku" ucap gadis itu "Aku terlalu banyak makan daging seminggu ini, dan semakin lama itu bisa membuatku seperti Chouji, hwaa" dipercepat laju larinya.

Langit pelahn warnanya mulai berubah menjadi biru tuan seraya sang mentari yang mulai terlihat sedikit demi sedikit, Suara hewan yang mulai terbangun dari tidurnya mulai mewarnai pagi itu, gadis itu kini sudah sangat berpeluh oleh keringat

"Haah..Haah.. Kini aku tinggal mendaki bukit itu sebelum pulang" dia pun mempercepat larinya menuju keatas bukit rumput yang dimana jika kau bisa mencapai puncaknya, kau bisa melihat seluruh desa konoha dari sana,.

Tinggal beberapa meter lagi gadis itu bisa mencapai puncak, dan saat gadis itu sudah mencapai tempat yang dia inginkan, dia melihat seseorang berambut hitam pendek dengan kulit pucat, hanya punggungnya saja di sudah tau kalau itu adalah Sai, dia sedang duduk menghadapa seisi konoha

"Eh Sai, sedang apa kau disini" tanyanya
"Ah kau Ino, aku kira siapa, aku hanya sedang melukis" ucapnya dengan senyum "Dan kau sendiri ?"
"Oh, aku hanya sedang lari pagi" ucap Ino seraya duduk di samping sai "Dan Sekarang aku akan beristirahat sambil melihat pemandangan desa konoha dari sini"

Keheningan menyelimuti kedua pasangan itu untuk sejenak,

"Kau tau Sai tentang hokage dari desa konoha ?' tanya ino memecah keheningan
"Mmm, aku telah membaca buku tentang sejarah desa konoha" ucapnya seraya menorehkan kuas ke lukisannya.
"Ohh, jadi apa pendapatmu tentang Godaime konoha Tsunade ?" Ucap Ino dengan seringainya.

Lelaki itu pun bingung jika harus ditanya tentang hokage kalima yang menurutnya jika di berbohong ataupun tidak hasilnya akan sama, Ino pasti akan menyampaikan pendapatnya pada hokage kelima secara langsung dan dia akan kena mentahnya dari tsunade sendiri.

"Kurasa aku tidak bisa berpendapat tentangnya, Tapi menurutku dia terlalu cantik untuk permpuan seusianya" ucap lelaki itu dengan senyum kemnangan.
"Aaa, kurasa kau benar, apakah menurutmu aku lebih cantik darinya ?" tanya Ino
Sai diam sejenak memikirkan jawaban yang akan dia berikan, tapi dia juga adalah lelaki, dan mungkin saja hal pembicaraan ini dapat meningkatkan ikatan pertemanannya pada penduduk konoha.
"Ya, kurasa begitu" ucap sai dengan snyumnya
"Benarkah ? tapi apa menurutmu aku bisa awet muda seperti tsunade-sama?"
"Kurasa iya jika kau memang bertekad"
"Caranya ? apa kau tau tentang awet muda ?"
"menurutku ada dua cara" Lelaki itu meletakkan kuasnya dan menhadap pada Ino "Yang pertama kau harus selalu tersenyum" Sai meletakkan kedua telunjuknya di sudut bibir Ino dan menariknya ke atas "Lalu kau hanya perlu menemukan orang yang mengatakan kau terlihat lebih cantik dari orang yang kau anggap lebih cantik darimu atau lebih awet muda darimu" ucap Sai kembali mengambil kuasnya dan melanjutkan lukisannya.

"Eh ?" Ino mulai merenungkan kembali kata-kata yang sai berikan,'orang yang mengatakan dirinya lebih cantik dari orang yang dia anggap cantik?'

Blush

"A-Apa kau bersungguh sungguh dengan cara yang kau berikan ?" ucapnya dengan nada yang terbata-bata.
"Aku tidak tau, kau bisa menentukannya sendiri" Ucap Sai dengan senyum yang tetap menghiasi wajahnya.

"Apa kau menyukaiku Sai?"

Tangan lelaki itu seketika berhenti mnggoreskan kuasnya di kanvas yang ada di hadapannya, Dia tau apa yang harus dia lakukan, seseorang telah mengajarkannya untuk lebih baik jujur pada dirinya sendiri.

"Hn" lelaki itu tersenyum dengan senyum yang dia anggap bisa dianggap sebagai jawaban oleh perempuan yang ada di hadapannya.

Matahari sudah sepenuhnya terbit dan mulai menerangi pahatan patung hokage di desa konoha, memberikan kehidupan pada seluruh penduduk.

"Aku juga menyukaimu"

Dan kehangatan kini berkembang diantara mereka, mulai memahami arti sebuah perasaan, tidak perlu kebohongan bagi Sai, karena baginya tidak salah untuk mengembangkan suatu hal yang sulit dijelaskan yang orang mengatakan itu adalah cinta

Kini kau berani, percaya diri
Jujurlah apa adanya, tidak ada salahnya
Kau akan mendapatkan sesuatu yang tidak kau duga
Karena kita hanyalah manusia yang hanya hidup sekali
Dan mungkin hanya memiliki satu kesempatan
Yang mungkin tidak akan kau dapatkan kedua kalinya

FIN