Sangga pergi dari rumah rey menggunakan motor yg iya pakai, lalu reza menyusul sangga ke rumahnya.
Reza melihat motor yg terparkir di rumahnya sangga, lalu iya mendekat ke arah pintu masuk, mengetuknya berharap sangga keluar menemuinya.
Tok Tok Tok . .
Tidak ada respon apapun dari sangga, lalu iya mengetoknya lagi.
Tok Tok Tok . .
Pintunya terbuka, lalu iya melihat sangga yg berdiri di hadapan nya.
"sangga lu gpp?" ucap reza
"iya gua gpp, ngapain lu ke sini?" balas sangga
"gua cuma mau mastiin lu ga kenapa napa aja" balasnya
Sangga cuma ber'oh' saja
Lalu disaat sangga ingin menutup pintunya, ada tangan reza yg menghalanginya.
"lu beneran gpp?" ucap reza
"hm" sangga hanya menggumam
"gue boleh masuk?" tanya reza
"ngapain?"
"mau main, boleh kan?"
Ah ayo lah ia hanya ingin bermain dengan sangga, menemaninya saja, apakah tidak boleh?
"huft, yaudah masuk"
Reza masuk ke dalam rumah sangga, lalu ia mengikuti sangga menuju kamarnya.
Ia pun duduk dikasur yg tida terlalu besar untuk 1 orang(?)
"lu ngapain ikut ke sini anj-" tanya sangga pada reza
"lu beneran gpp ngga?" ia menatap sangga
"gua gpp, kenapa lu nanya mulu sih" ucapnya
Ia hanya khawatir sangga teringat masa lalunya, dimana papanya yg pergi meninggalkan ibu dan dirinya saat kecil hanya untuk laki laki lain.
ya, papa nya seorang 'gay', ia menjadi homopobic, dan sangat membenci papanya, sekarang yg ia punya hanyalah ibunya.Reza beranjak dari tempat tidur sangga, lalu mendekati sangga, ia memeluk sangga dengan erat.
"gua tau lu trauma sama masa lalu lu ngga, tapi seenggaknya lu jangan benci sahabat lu sendiri" ucap reza sambil mengelus punggung sangga
Sangga melepas pelukannya
"tapi susah, gua ga bisa."
"pelan pelan aja, nanti juga lu bisa nerima mereka, okey?" reza mengusap rambut sangga
"gua ga bisa za, gue mana bisa nerima kaum gay gitu."
"gue tau perasaan lu gimana ngga, tapi mau gimana lagi, lu tau mereka kan? rey sama argan itu udh dari kecil hubungan mereka gini, lu ga mau ngerusak pertemanan kita kan?"
"ngga."
"pelan pelan aja ya? kamu pasti bisa, saya ada disini buat kamu" reza menatap mata sangga
"gue coba" ucapnya
"goodboy" reza tersenyum
. . .
"ibu lu kemana ngga?" tanya reza
"lagi di rumah sepupu, mau bantu bantu ada acara keluarga" jawab sangga
"ohh"
"gua boleh nginep?" tanya nya lagi
"ga ush, pulang sana" celetuk sangga
"tapi gue mau nginep disini ngga" rengek reza
"boleh ya?"
"ya?"
"ya?"
"boleh dong"
reza terus mengoceh, tapi tidak ditanggapi oleh sangga
"cuek amat sangga, kenapa sih? masih pundung lu?"
"ngga"
"jadi gue boleh nginep?" tanya reza 'lagi'
"hm"
huftt, ia sangat malas menghadapi makhluk satu ini, bikin risih aja -batin sangga-
. . .
Reza merogoh hp yg ada disakunya, lalu ia berbalas dengan gargan.
Rezanjing:
Gua udah bujuk sangga gan, gua jamin dia ga pundung lagi.Garganteng:
Thanks ya zaRezanjing:
YoiLalu reza meletakan hp nya di atas meja, ia melihat sangga akan mandi, Ia merebahkan dirinya di atas kasur, ia memejamkan matanya, selang beberapa lama sangga keluar dengan handuk yg melilit dipinggangnya, reza pun terbangun.
"bagus juga badan lu ngga" ucap reza
Ia tak merespon ucapan reza.
"mau mandi ga? badan lu bau busuk" sangga mencibir keras
anjir, padahal kan wangi gini cok - batin reza
-
Nama : Reza Athar Dipta
Tinggi : 1,85 m
Umur : 18y.o
Hobi : Nongkrong, Nonton bokep,
Ngapelin Sangga
Cita cita : Cukup menjadi
pendamping hidup sangga.Nama : Sangga Cakrawala
Tinggi : 1,6
Umur : 18y.o
Hobi : Jalan jalan, Nonton anime
Cita cita : Idk-
KAMU SEDANG MEMBACA
GARGANTARA [bxb]
RandomWARN!NG, jangan salah lapak! ini cerita belok. yang homophobic jauh" dh. langsung baca aja . .