Satu hal yang paling Sohyun suka, meski bukan kakak kandungnya, Min Yoongi selalu memperlakukannya dengan sangat baik. Selama ini, Sohyun selalu sendirian karena ia merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya, Kim Namgil. Sohyun merasa kesepian karena dirumah besar ia hanya sendirian. Dulu, sejak masih ada Ibunya, Sohyun selalu menghabiskan waktu bersama dengan sang Ibu. Namun, semenjak Ibunya meninggal dan sang Ayah memutuskan untuk menikah kembali, kehidupan Sohyun berubah.
Dulu, Sohyun hanya sendirian. Tapi kini, setelah keluarganya kembali utuh, Sohyun mendapatkan sosok seorang Kakak baginya, Min Yoongi.
Sohyun memang membenci Ibu sambungnya, tapi tidak dengan Yoongi. Pria itu selalu memperlakukannya dengan sangat baik, semua hal yang tak bisa Sohyun ceritakan pada Ayahnya, kini Sohyun bisa membagi segalanya dengan Yoongi.
Namun, setelah Yoongi menikah dan hidup bersama keluarganya. Sohyun kembali merasa kesepian dirumah.
tok!
tok!
"Sohyun, ini aku Yoongi. Buka pintu kamarmu, aku ingin bicara denganmu."
"Tidak dikunci."
cklek!
Yoongi mendapati Sohyun yang tengah duduk di kursi belajarnya, gadis itu tampak sedang mengisi buku latihan soalnya dengan tenang, namun Yoongi tahu, bahwa saat ini suasana hati Sohyun tidaklah baik. Yoongi mendapatkan telepon dari pelanggan yang mengatakan bahwa sang adik membuat kekacauan di bar. Tentu saja, Yoongi langsung bergegas pergi untuk menemui adiknya.
"Hey, apa aku mengganggumu?" tanya Yoongi dengan posisi masih diambang pintu. Pria itu berdiri bersandar di pintu kamar yang ia tutup, menatap punggung Sohyun yang tak jauh dari tempatnya berdiri. "Sohyun, kau dengar aku?" ulangnya.
Sohyun menghela napas pelan, lalu membalikan badannya untuk menghadap kearah Yoongi yang masih berdiri disana. Melihat ekspresi diwajah Yoongi yang tampak begitu tenang, semakin membuat Sohyun yakin bahwa tindakannya di bar beberapa jam yang lalu sudah sampai ke telinga Yoongi.
"Kau ingin menceritakan sesuatu padaku?"
Sohyun berdecak, "Kakak pasti sudah tahu."
Yoongi pun menghembuskan napas panjang, lalu berjalan mendekati Sohyun yang kembali berbalik dan memalingkan wajahnya. Yoongi pun mengusap rambut Sohyun, "Jika ada seseorang yang bertindak kurang ajar padamu, kau bisa mengatakannya padaku. Jangan kau hadapi sendiri." ucapnya dengan nada suara yang penuh penegasan.
"Aku sudah besar dan bisa menjaga diri, Kakak tidak perlu mengkhawatirkanku dan pikirkan saja Kak Sohee." jawab Sohyun lalu menepis tangan Yoongi dari puncak kepalanya.
"Kau marah?" tanyanya.
Tidak! Bukan karenamu, tapi karena si brengsek Jungkook! -sohyun.
"Ayah tidak tahu, aku akan menjaga rahasia ini darinya. Dan tolong, akurlah dengan Ibu. Dia sangat menyayangimu." ucap Yoongi lembut lalu berjalan menuju pintu, meninggalkan Sohyun yang terdiam setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkanya. "Jangan menganggapnya sebagai musuhmu."
"Maaf jika membuat Kakak tersinggung, tapi aku belum bisa menerima Ibu Haera sepenuhnya. Tolong jangan paksa aku." Sohyun pun segera memalingkan wajahnya dari Yoongi dan kembali fokus pada buku-bukunya. Tak perduli jika saat ini Yoongi merasa tersinggung dengan perkataannya.
Mendengarnya Yoongi hanya bisa menarik napas dalam, ia paham bahwa Sohyun berubah setelah mendapatkan perlakuan tidak baik dari teman-temannya, dan setelah mengalami masa sulit itu, ia justru kehilangan satu-satunya cahaya baginya, sang Ibu. Jadi sulit bagi Sohyun untuk menerima orang baru dalam kehidupannya yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [M]
FanfictionJeon Jungkook terlihat lugu dan polos, namun siapa sangka itu hanyalah topeng? Hanya Kim Sohyun, satu-satunya orang yang tahu sifat asli Jeon Jungkook, yang membuatnya justru terjebak dalam situasi yang tak pernah ia duga. Warning! Mature Content! ©...