Ini gila. Yerim benar-benar tidak menyangka jika suaminya itu mengatakan hal yang seharusnya tidak pernah dibahas lagi. Sudah lebih dari dua jam Yerim berdiam diri di kamar mandi. Ini waktu terlama yang pernah ia lakukan. Pikiran dan perasaanya benar-benar campur aduk sekali. Ia khawatir, apa yang terjadi di masa lalu akan terulang kembali.
Tok! Tok!
"Sayang, kau baik-baik saja? ini sudah dua jam berlalu. Nanti kulitmu keriput." Suara Jungkook terdengar dari luar kamar mandi. Yerim mendengus kesal, bisa-bisanya pria itu bercanda dalam keadaan serius seperti itu.
Yerim keluar dari kamar mandi, sejujurnya ia sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Namun karena dirinya tidak siap bertemu dengan Jungkook yang begitu menyebalkan. Sebab pria itu terlihat tenang-tenang saja, padahal sudah jelas istrinya sedang khawatir sekali.
Saat pintu terbuka. Yerim sempat terkejut karena Jungkook terlihat menunggu tepat di samping pintu. Dengan salah satu tangan menjadi tumpuan, menatap tajam dengan sorot yang begitu seksi. Senyuman mengembang di wajahnya sesaat dirinya selesai menatap setiap inci tubuh istrinya.
Sekali tarik saja, handuk itu akan jatuh dan memperlihatkan apa yang Jungkook inginkan.
"Berhenti menatapku seperti itu, aku bukan makanan." Ketus Yerim yang sepertinya masih belum bisa berdamai dengan apa yang Jungkook katakan di jembatan tadi sore.
Jungkook tersenyum menang. Dia berjalan mengikuti Yerim yang sedang mengeringkan rambutnya di depan cermin besar yang ada di ruangan rias. Dengan sekali sergap, Jungkook berhasil memeluk pinggang ramping milik istrinya itu. Menyesap sebentar, untuk memeriksa bau khas yang dimiliki Yerim.
"Aku rindu masa awal mengenal dirimu. kau mengingatnya? Aku ingin mengulang semuanya kembali." ucap Jungkook yang terus mengelus bahu Yerim dengan begitu lembut. "Omong kosong tuan Cho. Aku sama sekali tidak mau kembali ke masa mengerikan seperti itu. aku tidak mau kehilanganmu lagi, ingat itu."
Senyuman mengembang di wajah tampan JUngkook. semkain umurnya bertambah, bentuk rahangnya semakin tegas. Semakin memiliki karismatik yang jujur saja, selalu membuat Yerim tergila-gila. Malah sampai detik itu, ia masih tidak menyangka jika dirinya menikah dengan seorang mantan mafia muda.
"Kenapa? kita bisa lebih kaya lagi." Jungkook masih saja berusaha merayu istrinya yang jelas-jelas sudah tidak akan memberikan izin untuk dirinya kembali.
Yerim membalikkan badannya, kini ia berhadapan dengan sosok pria gagah dengan balutan jas sederhana namun begitu terkesan mewah. Malam ini mereka memiliki acara, Jungkook dan Yerim mendapatkan undangan dari rekan bisnis. Acara tunangan putra sulungnya.
"Jung... aku mohon, tolong dengarkan aku. Yong Sung akan semakin besar, sekarang adalah masa keemasannya. Kau tidak mungkin menghancurkan moment penting putra kita dengan dentuman dan suara tembakan bukan?" Yerim menepuk-nepuk keuda bahu suaminya yang terlihat kokoh.
Dalam benak Jungkook sekarang adalah rasa bingungnya. Sejujurnya ia sudah berkali-kali mendapatkan pesan melalui email. Malah tidak jarang juga, ketika Jungkook meeting dengan klien. Ada saja secarik surat dalam makan siangnya, entah siapa yang menyimpannya. Sampai sekarang ia tidak mengetahuinya.
Namun sangat jelas, jika isi dalam surat itu adalah meminta dirinya untuk kembali bergabung dengan black market. Keadaan pasar tersebut sedang tidak baik. sejak Jungkook berhenti, keseimbangan sistem pasar gelap itu benar-benar goyah. Jungkook pikir, hal itu akan terjadi satu atau dua tahun saja. karena ia berharap ada sosok yang menggantikannya.
Sayangnya nihil, tidak ada seorangpun. Sampai sudah lima tahun seperti ini, keseimbangan pasar tidak baik. Hal itu akan membuat dunia hancur. Bisa-bisa seluruh negara mengalami inflasi besar-besaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silenced 1&2[M]
FanfictionSILENCED 2 [COMPLETE] SILENCED 1 [COMPLETE] WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA. KARENA BEBERAPA BAB DI PRIVATE] "he's dangerous, but he can close your mouth with pleasure." Dia tahu laki-laki itu berbahaya, namun bodohnya dia terlalu menikmati apa yang laki...