✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 03

22 9 2
                                    


Byurrrr-!

"ah sial" Varska menepis tangan Bumi yang ingin menyiramnya dan akhirnya nya air itu pun melayang ke arah lain.

"BUMIIII!!!" teriak Fisya yang terkena siraman air minuman itu.

"Sory-soryyy Fisya gue gak sengaja" ucap Bumi panik dan ia langsung bergegas membersihkan air minuman yang terkena di tubuh Fisya.

"Nice Bumi!" ucap Varska yang senang akhirnya yang tersiram bukan dirinya melainkan orang lain.

"APA MAKSUD LO, KA!!" kesal Bumi.

"Ka?, lo tau nama gue? gue aja belum kasih tau nama gue" heran Varska.

"Nama lo Alvarska kan?, Fisya yang ngasih tau gue!" jawab Bumi. Varska hanya mengangguk. "Pergi gak lo dari sini!" pinta Bumi kepada Varska.

"Gak ada seorang pun yang bisa nyuruh gue pergi, kecuali kemauan gue sendiri." ucap Varska kepada Bumi.

"Banyak bacot lo!, lo pergi atau gue yang pergi Varska?!" kesal Bumi.

"Nanti pulang bareng ya?" pinta Varska.

"Gak!" tolak Bumi mentah-mentah.

"Gak usah bayar kok gratis, jarang-jarang loh gue kasih gratis" ucap Varska.

"Gak!" tolaknya lagi.

"Kalo lo nolak berarti iya mau kan?" goda Varska.

"Bumi, udah terima aja pusing gue denger nya dia ngoceh mulu" pinta Fisya.

"Tapi Sya," ucap Bumi ragu. Masa ia harus pulang dengan cowok ngeselin kayak gini kalau dirinya nanti kenapa-kenapa gimana kalo dia macem-macem gimana.

"Sya, kalo dia macem-macem gimana, udah gak  usah ya" pinta Bumi.

"Tapi Bumi, kalo nolak ni orang gak bakal mau pasti akan terus maksa lo, udah lo gak usah takut ada gue" ucap Fisya meyakinkan Bumi.

Bumi pun akhirnya pasrah dan ia menuruti perintah Fisya"Yaudah iya gue nanti pulang sama lo" ucap Bumi.

"Baguss nona, nanti saya tunggu di depan gerbang ya cantik" ucap Varska dan ia pun langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Tapi ya Sya, lo nanti harus nganterin gue ke gerbang oke?" pinta Bumi. "Iya" balas Fisya singkat.

"Yaudah lanjut makannya" pinta Fisya dan Bumi pun menganggukkan perkataannya.

"Lo dari mana si, Ka." Tanya salah satu teman Varska.

"Bertemu dengan sang pujaan hati" balas Varska tersenyum lebar.

"Dramatis lo bos!" ucap Chiko.

"Doain gue ya, Ko. supaya cepat-cepat nembak dia" ucap Varska kepada Chiko.

"Pake pistol apa pake apa bos" tanya Vero.

"Enak nya pake apa" tanya nya.

"Pake kentut gue aja" ujar Ken.

"Gratis ga ni" tanya Varska.

"Di dunia ini tidak ada yang gratis kawan!" balas Ken.

"Nanti gue bayar pake daun janda bolong" ucap Varska sambil tertawa kecil.

"Set deh bawa-bawa janda nih ikutan dong" ucap Juan menyambar perkataannya Varska.

"Soal janda gue maju paling depan!!, HIDUP JANDA!" teriak Juan bersemangat, kini ia telah menjadi pusat perhatian para siswa yang berada di kantin. Dan teman-temannya pun tertawa lepas mendengar perkataan Juan. "Hadeh Juan - Juan" tutur Varska.

BUMI VARSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang