135. The Darkest Curse

284 46 8
                                    

Disuatu tempat yang sepertinya merupakan Aula, terlihat seorang kakek tua sedang berada dalam kondisi terikat.

Beberapa orang terlihat mengerumuni kakek tua itu, menatapnya dengan tatapan sinis. Hal itu membuat seorang kakek tua lain mulai berontak dan berteriak kepada seorang pria kera yang kini sedang duduk diatas singgasana, tepat dihadapan kakek tua yang terikat itu.

"Raja Kera Sun, apa-apan ini!? Apa kesalahan Yang hingga kau mengikatnya seperti itu?"

Hal itu membuat semua orang di tempat itu segera mengalihkan pandangannya ke arah pria tua tersebut, menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Hah.... Cornie Hentikan." Kakek Yang yang melihat hal itu hanya menghela nafas.

Ia menatap Kakek Cornie dan memberinya tanda untuk diam, membuat kakek tua yang sebelumnya berontak itu mengerutkan alis sambil mendecakkan lidah, namun ia segera menuruti apa yang diinginkan oleh pria tua itu.

Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Raja kera yang saat ini sedang mencari kutu pada rambut yang tumbuh disekujur tubuhnya sebelum kemudian memakan kutu tersebut.

Hal itu membuat kakek Cornie ingin muntah namun ia segera menahan  diri dan menatap persidangan dihadapannya dengan sabar.

"Yang The Tao Exorcist, apa kau mengerti apa kesalahanmu?"

Setelah beberapa saat menggaruk dan memakan kutu, Raja kera mulai memandang kakek tua dihadapannya dengan tatapan penasaran.

Hal itu membuat kakek Yang lagi-lagi hanya bisa menghela nafas, ia kemudian menatap seluruh orang disekelilingnya sebelum tatapannya terhenti pada seorang wanita yang saat ini sedang berdiri di samping kakek Cornie.

"Hah.... Ya, bisa dibilang begitu."

"Hei! Jawab yang benar!"
Mendengar jawaban kakek Yang yang dinilai tidak sopan, salah satu prajurit di tempat itu terlihat marah.

Ia berniat untuk mencambuk kakek tua itu menggunakan cambuk emas ditangannya, namun segera dihentikan oleh sang Raja Kera.

"Hah... Baiklah kalau begitu kuganti pertanyaan ku, mengapa kau memberikan pemberian dari The Neutral One kepada orang asing?" ucap Raja kera sambil menyipitkan mata.

Hal itu membuat semua orang di tempat itu segera membelalakkan matanya sebelum menatap kakek tua itu dengan tatapan tak percaya.

"Oi, jangan bilang kalau dia.."

Mengangguk, raja kera segera mengkonfirmasi hal itu.

"Ya, dia telah memberikan kepemilikan Zamharir pada orang lain."

Mendengar hal itu, semua orang di tempat tersebut kini menatap pria tua itu dengan tatapan penuh amarah.

The Neutral One, salah satu dewa tingkat tinggi yang telah menyegel para Chaotic God serta mampu menyaingi kemampuan dari The Shining One.

Mereka semua yang ada di tempat itu, termasuk sang Raja kera dan Kakek Yang merupakan ciptaan dari Dewa itu, membuat mereka begitu loyal kepada makhluk tersebut.

"Zamharir adalah senjata suci yang dititipkannya untuk kau jaga, mengapa kau membuangnya begitu saja? Kita akan membutuhkannya jika  para makhluk sesat itu menyerang!" Seorang pria dengan penutup mata putih pada mata kanannya terlihat sudah tidak dapat menahan emosinya lagi.

Ia kini berjalan mendekati pria tua itu dengan busur silang yang sudah siap dengan anak panah terpasang.

"Gildo, tenanglah." Sang raja kera yang melihat hal itu mulai memberi isyarat kepada pria yang ternyata bernama Gildo itu untuk berhenti, namun ia sepertinya tak menghiraukannya dan terus berjalan hingga akhirnya berada di hadapan pria tua itu.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang