Pagi telah datang. Matahari merambat naik, bersiap membangunkan seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Perlahan tapi pasti, cahaya pun mulai masuk melalui celah-celah gorden, membuat tidur si gadis sedikit terusik. Jam berapa sekarang? Deeva melirik jam beker yang ada di atas nakas. Ah baru jam enam lima belas rupanya. Deeva kembali menarik selimutnya karena hari ini adalah hari Minggu.
Tok tok tok
"Deeva?"
"Ada Davin, Sayang."
Deeva langsung membuka matanya.
Apa?
Davin?
Serius ada Davin?
Tanpa berlama-lama Deeva segera melempar selimut yang semula membungkus badan rampingnya. Ia segera berlari, menuju ke arah balkon. Ia hendak memastikan apakah seruan dari sang papa tercinta itu benar adanya atau hanya candaan semata.
Tapi ternyata sang papa memang tidak bercanda. Davin Rafandra. Cowok yang sudah resmi menjadi pacarnya selama dua hari ini, sudah ada di rumahnya. Mobil putih yang sangat Deeva kenali, sudah terparkir cantik di samping pos satpam.
Tanpa berpikir panjang, Deeva segera berlari masuk ke kamar mandi. Gadis itu segera mencuci muka, menggosok gigi, serta memperbaiki penampilannya. Deeva tak mau Davin melihat wujud Deeva yang berantakan.
Setelah acara merapihkan diri selesai, Deeva pun segera turun. Sayup-sayup ia mendengar suara Davin dan sang papa yang Deeva yakini bersumber dari arah dapur. Dengan bersemangat, Deeva mempercepat langkah kakinya, penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh kedua laki-laki yang disayanginya itu.
"Nah, itu anak gadis om sudah bangun."
Deeva tersenyum kecil melihat dua laki-laki yang mewarnai hari-harinya itu sama-sama mengenakan celemek warna biru dengan corak Teddy Bear berwarna coklat. Lucu. Pikir Deeva.
"Kalian lagi masak apa?" Tanya Deeva begitu bergabung dengan sang papa dan sang pacar.
"Ada yang bisa Deeva bantu ngga?"
Kedua laki-laki beda generasi itu saling menatap sebelum salah satu diantaranya membawa Deeva untuk duduk di ruang makan saja.
"Tuan putri duduk aja di sini." Kata Davin usai menggiring Deeva untuk duduk.
Deeva tak memprotes, karena ia asyik menikmati pemandangan yang sangat berarti itu. Dimana sebelumnya pemandangan di hadapannya ini tidak pernah sekalipun terlintas dalam benak dan pikiran Deeva. Deeva tak menyangka dengan apa yang terjadi selama beberapa bulan ini dalam hidupnya.
Bersekolah, memiliki teman yang kini sekaligus menjadi pacarnya. Ditambah, kini perlahan namun pasti, kejadian demi kejadian yang sering mengganggu hari-harinya telah terkikis oleh momen-momen indah bersama Davin dan juga sang papa.
"Sarapan spesial untuk tuan putri udah siap." Davin kemudian meletakkan nasi goreng dan beberapa lauk lainnya di atas meja.
Membuat Deeva yang melihatnya dengan takjub.
"Ini semua kamu yang masak?" Tanya Deeva melihat begitu banyak jenis lauk pauk di meja. Berbeda dengan hari-hari biasanya.
Davin hanya tersenyum, lalu meraih piring Deeva, "tuan putri mau makan apa?"
"Eh biar sendiri aja." Kata Deeva yang hendak menyambar piring di tangan Davin namun segera Davin jauhkan.
"Nasi goreng sama ayam?" Deeva mengangguk saja. Ingin cepat-cepat menyantap sarapan yang terlihat begitu menggiurkan di depannya.
"Telur mata sapi juga?"
Lagi, Deeva hanya mengangguk.
"Kentang balado?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SBBS | Lengkap ✓
Novela JuvenilGenre : Fiksi Remaja 📖 Start : 27 Maret 2021, 20.40 WIB Finish : 3 November 2022, 23.28 WIB Dia adalah laki-laki yang memberikan payungnya di kala hujan datang. Dia adalah laki-laki yang memberikan bahunya di saat dunia melukaiku. Dia, Davin Rafa...