promise

18 9 1
                                    

"kido aku sudah janji. Aku bilang akan bersamamu sampai akhir. Itu artinya benar benar sampai disana. Dengan caraku".

🍃

"Do"

Suara rengekan Selena mengalihkan perhatianya. Kido menatap Selena yang cemberut. Cowok itu mengusap kepala Selena. kemudian menarik pipi gadis itu.

"Maaf" ucap Kido tulus.

Sejak tadi Kido memang terus menatap seina. Gadis itu ada didepannya, terhalang oleh dua meja. Duduk sendirian dengan makanan yang cukup banyak.

Semakin hari Seina semakin pucat. Kido mulai menyadari hal itu saat ini. Kido tidak melihat Hugie. Dia memang tidak pernah melihat anak itu. Membuat Kido bertanya tanya. Bagaimana Seina bisa mengenal cowok itu.

Kido mengawasi anak laki laki disekitar Seina. Mereka menatap gadis itu dengan penuh minat. Membuat Kido kesal sekaligus khawatir. Dia tidak bisa mendekat untuk menjaga Seina.

Tapi jika di biarkan. Kido takut Seina akan jatuh kedalam singa yang lapar. Gadis itu terkadang sangat naive dan polos. Menganggap semua orang hanya baik. Tidak ada yang buruk. Bahkan termasuk Kido dan kedua penghianat itu.

Kido melirik ke arah Selena. Gadis itu sudah sibuk dengan makananya. Dia mengambil handphonenya. kemudian mengetik pesan kepada Gema.

Gema menatap bingung ke arah Kido. Kemudian Menatap gadis dibelakangnya. Gema mendesis kesal. Tapi tetap berdiri, membawa nampan makananya. Menarik perhatian Ciko dan Selena.

"Mau kemana ?" Tanya Ciko heran.

Gema tidak mengatakan apapun. Dia berjalan menjauh. Kemudian berdiri di depan meja Seina. Menarik perhatian penghuni kantin. Gema berdehem singkat.

Kemudian cowok itu duduk tanpa permisi. Melanjutkan makanya yang sempet tertunda. Seina awalnya menatap gema bingung. Tapi dia tidak banyak bertanya.

"Kido yang nyuruh" bisik gema pelan.

Seina menatap gema sebentar. Kemudian tersenyum ramah " terimakasih" ucapnya dengan tulus.

"Temen temen Lo kemana ?"

"Gisel ada kumpul dance. Sabrina kumpul OSIS. Jena dia lagi mojok"

Gema mengangguk mengerti" dan pacar Lo ?".

Seina menunduk memainkan sedotan di gelasnya. " Kido suruh putus" ucap nya pelan.

Gema berdehem canggung. Dia menyesal bertanya. Kebiasaan keponya belum hilang. Membuat cowok itu selalu terjebak kecanggungan jika bersama gadis itu.

"Gema" panggil Seina pelan.

Gema menatap Seina bertanya.

"Lain kali jangan duduk disini lagi. Biarin aku makan sendiri. Sabrina masih suka kamu".

Fakta yang cukup mengejutkan. Membuat gema tidak bisa berkutik. Sabrina adalah mantanya. Dia melupakan fakta itu. Bagaimana jika ini menimbulkan masalah baru. Sial dia lupa.

"Gak akan lagi". Putus cowok itu kemudian. " Asal Lo gak makan sendirian. Karena jika kayak gini. Kido bakal nyuruh gue lagi buat nemenin loe".

"Ada Ciko".

Gema menggeleng tidak setuju. "Kido masih dendam. Kalau Lo lupa. Ciko pernah suka sama Lo".

🍃

"Gue tadi liat Seina masuk ke ruang kesehatan". Ucap Ciko.

Kido menatap cowok itu tidak suka. Sedangkan Selena menatapnya penuh permusuhan.

De ClerambaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang