Kesepuluh

1K 186 16
                                    


Happy Reading ❤


________☘️☘️☘️________

Jungkook masih setia merengkuh tubuh ringan Jennie hingga ia mulai mendengar dengkuran halus dan bahu yang naik turun secara teratur dari wanita itu.

Dengan sedikit menundukan badannya, ia mengangkat Jennie yang sudah tertidur dengan perlahan keluar dari kamar mandi.

Tubuh mungil itu ia baringkan diranjang, diikuti dengan dia yang duduk disamping ranjang berukuran sedang, sejajar dengan tubuh bagian atas milik wanita itu.

Jungkook memandangi wajah tenang Jennie ketika terlelap. sambil sesekali jarinya menari indah dibagian wajah, pipi, hidung, hingga bibir mungil itu.

Berminggu-minggu ia tersiksa karena menahan diri untuk tidak menemui Jennie.
Ingatlah bahwa dia bukan orang bodoh yang harus kalang kabut saat wanita itu melarikan diri, tentu dirinya sangat tau letak apartemen dan kampus Jennie, tapi selama ini dia hanya memberikan  waktu bagi baginya untuk bebas.

Anggap saja Jungkook membiarkan wanitanya itu berpamitan dengan sahabat-sahabatnya lebih dulu sebelum kembali terkurung di Mansion megah itu lagi.

Ya, Jungkook rasa sekarang waktu bagi Jennie untuk jauh dari jangkauannya sudah habis. Karena begitu mengetahui Jennie tengah mengandung darah dagingnya, pria itu sudah tidak dapat menahan diri lagi.

******

"Eunghh" Jennie melenguh pelan sambil berusaha membuka matanya yang berat karena menangis tadi malam

Ia sempat kaget saat menyadari sisi kanan ranjang yang biasanya kosong kini sudah terisi oleh tubuh besar Jungkook

'Apa dia tidur disini semalam? ' batin Jennie bertanya, netranya terus tertuju ke wajah tampan pria itu hingga tanpa sadar tangannya terjulur bebas mengusap rahang tegas itu. Berlanjut membentuk pola lurus, melewati garisan rahang hingga ke hidung mancung itu.

"Wah tampannya" Pekik Jennie heboh, ia bahkan bertepuk tangan riang saat menyadari pahatan wajah sempurna bak dewa Yunani milik Jungkook

Pekikan Jennie tanpa sadar membuat tidur pria itu terusik "kenapa berteriak? Ada yang sakit J?! " Tanya Jungkook masih dengan muka bantalnya namun tidak meninggalkan kesan kuatirnya

Jennie gelagapan karna tingkah hebohnya yang membangunkan Jungkook
"Aku lapar" Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya saat hendak mencari alasan menjawab pertanyaan tadi

Tanpa banyak bicara Jungkook segera turun dari kasur dan menghampiri Jennie lalu mengangkat tubuh wanita itu bak menggendong bayi berumur 2 tahun menuju dapur

Ia menurunkan Jennie di kursi meja makan sementara dirinya mulai melangkah kedapur dan membuka-buka lemari mencari sesuatu, begitu Jungkook mendapatkan dus susu rasa coklat untuk ibu hamil dilemari, segera ia menghidangkannya pada wanita mungil itu

Jennie menerima susu itu dan meminumnya dengan nikmat namun begitu cairan kental itu sampai ditenggorokan, perutnya langsung bergejolak

"Hueek" Jennie merasa mual, ia berlari masuk kembali ke kamar mandi. Memuntahkan seluruh isi perutnya di wastafel, tapi nihil tak ada cairan apapun yang keluar selain sisa susu coklat tadi

Jungkook datang menyusul Jennie, tangannya lansung sigap memijit pelan tengkuk wanita itu dengan lembut.

Dan benar saja, rubuh Jennie mulai rileks, ia mulai mengangkat kepalanya dari posisi menunduk, tapi baru sedetik tubuhnya berdiri tegap ia kembali merasakan mual itu
"Hueek... Hueek.. Uhuuk"

Jungkook yang melihatnya tidak tega, ia membalik tubuh Jennie dengan satu tarikan untuk menabrakkan kepala mungil itu didadanya.

Aroma Oud alami dari tubuh pria itu langsung menyeruak memenuhi indra penciuman Jennie. Namun seperti disihir, aroma itu justru membuatnya jauh lebih nyaman dan rasa mual itu perlahan meredah, hingga tanpa sadar hidungnya mulai mengendus-endus liar disekitaran dada bidang tersebut mencoba untuk menghirup lebih dalam lagi.

Possessive boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang