Alvin

27.3K 1.1K 128
                                    

Seperti biasa, tak pandang ini adalah hari kerja ataupun libur. Alvin  meliburkan seluruh karyawannya untuk memperingati hari kematian Gany.

Namun lebih tepatnya, Alvin belum percaya jika Gany sudah pergi untuk selamanya.

Desas desus berbagai gosip telah menyebar dikantor itu. Ada yang bilang hari ini adalah hari dimana Alvin gagal menikah, ada juga yang bilang kalau hari ini sebenarnya adalah hari dimana Alvin akan melakukan persembahan pada setan demi kemakmuran perusahaannya.

Gosip murahan memang, namun Alvin tidak mengiraukannya sama sekali. Biarkan saja desas desus itu seperti angin berhembus ke utara.

.

Rasa sakit dan penyesalan Alvin semakin hari semakin tumbuh tak terkendali. Alvin begitu tersiksa dengan keadaannya saat ini.

Ia menyesal kenapa dulu ia begitu keras kepala dan egois tentang perasaannya sendiri. Sekarang dia sudah kehilangan dunianya. Bahkan tidak ada seorangpun yang Alvin izinkan meski hanya berniat saja untuk menarik perhatiannya.

Duduk disamping makam Gany seharian adalah satu satunya hal yang bisa membuatnya sedikit tenang.

Seperti biasa Alvin mengucapkan terima kasih pada orang tua Eren yang tepat disisi kanan makam Gany karena sudah menemani Gany.

Lalu Alvin mulai bercerita tentang kesehariannya.
"Pagi sayang, tumbenkan mas datangnya pagi" Alvin mengusap nisan Gany seolah itu adalah rambut kepala Gany lalu ia menyamankan duduknya disana "oh ya, kemarin ada karyawan baru, Lisa namanya, mas tidak tahu kenapa orang orang dikantor meloloskan wanita itu sebagai sekertaris mas padahal mas ingin seorang pria yang menempati posisi itu  biar kamu gak cemburu. -----Dan kamu tahu, dia seolah menggoda mas, kamu pasti tidak akan menyukaikan? Tapi kamu tenang aja mas menendang bokongnya kemarin karena dia pura pura jatuh kepangkuan mas, kalau kamu melihat kejadian itu, kamu pasti akan salah paham" Alvin kemudian terkekeh menceritakan hal memalukan itu. "Dan kamu tahu tidak, setelah dia tersungkur dan mas mau memecatnya, suara dia berubah drastis, mas kaget kalau dia ternyata transgender sayang" Alvin terkekeh kembali "salah mas sendiri tidak membaca profil dia. -----Sayang, dia bolehkan terus bekerja dengan mas, mas tidak akan tertarik dengan siapapun, mas masih akan menunggu kamu pulang. ----- Oh ya, tahun ini harusnya kamu harusnya sudah lulus kuliahkan, lihat apa yang mas pakai" Alvin menunjukkan cincin dijari manisnya "kamu jangan salah paham dulu "Alvin mengambil kotak cincin yang didalamnya ada cincin yang begitu indah "mas harusnya melamar kamu hari ini dan kita akan selalu bersama selamanya" Alvin mengusap airmatanya lalu meletakkan cincin itu dibawah nisan Gany
-----"kamu kapan pulang sayang, mas rindu kamu, kumohon kembalilah dan balas perbuatan mas, kumohon" Alvin tisak dapat lagi membendung air matanya, ia benar benar merindukan Gany.



.



Setelah seharian dari makam Gany, Alvin pulang sorenya, karena ia akan makan makan dengan anak yatim, sebagai bentuk memperingati kepergian Gany.

Niki, Jalu juga Gany kecil sudah ada ditempat LPYP (lembaga penyantun yatim dan piatu) mereka menunggu Alvin yang kini masih dijalan.

Alvin datang dengan banyak mainan dan baju baju di bagasi mobilnya, banyak anak anak kecil tersenyum begitu tulus disana.

Ucapan terima kasih mereka sangatlah menenangkan hati dan jiwanya.

"Daddy daddy Gany mau dia" tunjuk Gany pada sosok anak yang duduk dipojok menatap keluar jendela.

Alvin yang sedang menggendong Gany ikut menoleh pada apa yang ditunjuk Gany tersebut.

"Mau mainan itu" tanya Alvin.

"Bukan tapi kakak itu"

Alvin mengerutkan keningnya "dia manusia Baby, Gany tidak boleh membawanya pulang"

Alvin (Sequel Jalu Dan Niki) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang