Ketenaran seorang Jendral adalah suatu hal yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun.
Aura pemimpinnya sangat kuat dan di juga visualisasinya amat mendukung membuat remaja tampan itu digandrungi banyak kaum hawa.
Mengesampingkan jiwa brutalnya yang kapan saja bisa meledak.
Toh, siapa yang peludi jika melihat wajahnya saja dapat membuat siapapun merasa digelitiki perutnya oleh ribuan kupu-kupu.
Seperti saat ini, siswi sekolah swasta Neoty mengerubungi tangga lantai dua, menunggu kehadiran Jendral dan kawanannya melintas.
Dan tak lama setelahnya, suara jeritan pengagum mereka menggelegar.
"Anjir gila, ganteng banget kak Jendral!"
"Duh, make up gue udah cakep belum?"
"Kak Jendral! Have a nice day, ya!"
"Buset Kak Raden mukanya sejutek itu tapi tetep ganteng anjir!"
"Aaaaa! Kak Haidar nge-wink ke gue!"
"Tuhan, manisnya senyuman Kak Naresh ngalahin sepuluh bungkus gula di rumah gueee!"
Ada Haidar yang tebar pesona dengan melemparkan senyum serta kedipan mata yang genit pada mereka.
Raden yang tetap berjalan lurus tanpa mengubris jeritan itu meski dalam dirinya bagaikan letupan kembang api.
Serta Naresh yang hanya membalas sapaan mereka dengan senyum manis, selalu begitu.
Lalu, Jendral. Pentolan SMA Neoty yang merasa risih dengan jeritan siswi-siswi tersebut.
Langkah ke empatnya seketika berhenti saat seorang siswi menghadang dengan sebuah kotak ditangannya.
Jendral menaikkan alis, membuang muka dengan ekspresi muak terlihat jelas diwajahnya.
"Weeest, hi cantik. Ada apa nih?" Tanya Haidar, memajukan diri menghadapi siswi yang masih terlihat junior itu.
Yang ditanya terlihat gugup, lalu menyodorkan kue yang dibuatnya sendiri kepada Jendral.
"Eum.. ini buat Kakak."
Kedua tangan yang masih setia dalam saku celana tak Jendral keluarkan untuk menerima hadiah itu. Lelaki remaja ini hanya menatap tak minat pada pemberian tersebut.
Melihat itu, Haidar yang memang pada dasarnya selalu mencari muka dihadapan lawan jenis langsung menerima kue tersebut.
"Jendral tadi udah makan, makanya gak nerima ini. Mending buat gue sama yang lain aja, pasti enak nih soalnya bentukannya cantik sama kaya yang buat."
Naresh hanya menundukkan kepala, lalu terkekeh geli mendengar penuturan Haidar.
Dan Raden yang merotasikan kedua bola matanya saat mendengar gombalan murah dari Haidar.
Si pemberi dibuat salah tingkah oleh ucapan Haidar, melihat itu Jendral tersenyum miring namun tipis.
Dipikirnya semua perempuan sama saja. Akan selalu tersipu malu jika digombali oleh lelaki manapun.
Terlihat murah, dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy : NCT JENO x AESPA KARINA
FanfictionDia terlalu gelap untuk berada di lingkungan yang penuh warna, terlalu mendekap erat kesepian di tengah keramaian dunia. Sehingga luka yang seharusnya di obati, dia biarkan menganga lebar begitu saja. Dan pada akhirnya, dia menyadari satu hal. Bahw...