Hujan mengguyur kota Jakarta di siang hari. Beberapa orang yang masih berlalu lalang terlihat mencari tempat berteduh.
Sama halnya dengan dua insan yang berada depan minimarket yang ditempati banyak orang untuk berteduh.
Keduanya tengah fokus dengan pemikiran masing-masing.
Ada yang masih shock atas kejadian beberapa waktu lalu, dan ada pula yang masih memikirkan kejadian masalalu.
Akhirnya Jendral bangkit dari kursi, melangkah masuk minimarket untuk membeli minuman. Meninggalkan Kanina yang masih menatap kosong pada jalan poros di depan sana.
"Lo emang se-ceroboh itu, ya?" Tanya Jendral sembari membuka tutup botolnya. Kemudian meneguk minumannya tanpa mengalihkan pandangan dari Kanina.
Gadis itu tersadar, menatap linglung pada Jendral. Kemudian, menunduk lesu.
Jendral menyimpan botolnya lalu menyalakan rokok yang sempat dibelinya. Menghirup asap nikotin itu dengan santai.
"Iya. Tapi, yang tadi adalah pertama kali aku hampir ketabrak mobil.."
Gadis itu kembali menatap Jendral dengan mata berkaca. Lelaki itu melihatnya, ada rasa kekecewaan di balik mata Kanina.
"Kenapa?"
Sebelah alis Jendral naik, bingung mendengar pertanyaan gadis di hadapannya itu.
"Kenapa kamu nyelamatin aku?"
"Supaya lo ngga mati."
Kanina mendengus samar, mengalihkan pandangannya yang sudah berair.
Jendral memperbaiki posisi duduknya, mendekatkan wajahnya dengan Kanina kemudian lelaki itu terkekeh.
"Lo bosen idup?"
Tak ada jawaban yang diterima.
"Sorry."
Kanina menoleh, berganti menatap bingung pada Jendral yang meminta maaf.
"Sorry. Harusnya gue gak nolongin lo, yakan?"
Lelaki itu mematikan rokoknya, berdiri dan kemudian mengambil tasnya.
"Ayo, gue anter balik."
Dan kening Kanina bertautan bingung dibuatnya.
"Aku bisa sendiri."
Jendral berdecak kesal. Siapa Kanina berani menolaknya?
"Dan lo mau hampir mati kaya tadi lagi? Gue gak mau dipanggil jadi saksi atau sebagai orang yang terakhir kali bareng lo sebelum kematian lo."
Siswa dengan seragam yang jauh dari kata rapih itu terus berceloteh.
Membuat Kanina berpikir, sebenarnya Jendral ada dua orang.Mereka tidak naik bus, taksi atau bahkan, kendaraan lainnya. Dan mereka lebih memilih untuk berjalan kaki dengan Jendral yang memimpin di depan.
Kanina berjalan dengan menatap langkah kakinya sembari menggenggam erat tali tas yang bergantungan di dekat lengannya.
Bunyi handphone milik Jendral membuat lelaki itu menghentikan langkahnya. Sontak, Kanina menabrak punggung lebarnya itu.
"Aw.." rintih gadis itu sembari mengusap keningnya.
Bersamaan dengan itu, Jendral menoleh kebelakang. Menatap Kanina yang mengelus keningnya lalu berfokus pada si pemanggil.
"Hey, J! Can you bring some candys for me? I think, i want Lollypop"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy : NCT JENO x AESPA KARINA
FanficDia terlalu gelap untuk berada di lingkungan yang penuh warna, terlalu mendekap erat kesepian di tengah keramaian dunia. Sehingga luka yang seharusnya di obati, dia biarkan menganga lebar begitu saja. Dan pada akhirnya, dia menyadari satu hal. Bahw...