Beguiled

491 63 14
                                    

Namaku Hinata Hyuga. Aku terlahir dalam keluarga yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa dari diri ku kecuali warna bola mata keluarga ku yang sangat tidak biasa. Kami memiliki bola mata berwarna perak. Namun bola mataku sedikit keunguan di bandingkan keluarga ku yang lainnya.





Warna mata yang berbeda ini membuat kami semua menjadi pusat perhatian. Untuk kakak dan adik ku mereka adalah orang yang sangat berani sehingga tidak ada yang berani  melakukan tindakan pembuliyan pada mereka. Sangat berbeda denganku. Aku yang cenderung pemalu dan sangat pendiam menjadikan ku sebagai sasaran empuk para pembully di sekolah ku. Walaupun aku juga menguasai bela diri seperti kakak dan adik ku, namun aku takut menggunakan kemampuan ku. Aku hanya takut melukai orang lain dan ini di anggap sebagai salah satu kelemahan ku. Hatiku terlalu lembut.






Itu sebabnya kakak dan adik ku serta ayahku begitu melindungi ku. Syukurlah ketika aku memasuki senior high school aku tidak mendapatkan pembuliyan lagi karena di sekolah ku saat ini sangat di larang keras melakukan pembuliyan.




Selain warna mata yang sedikit berbeda, aku juga memiliki kemampuan penglihatan yang berbeda pula, dimana aku bisa melihat aura seseorang. Dari aura itulah aku tahu siapa orang yang benar-benar tulus dan siapa yang berpura-pura. Namun aku sama sekali tidak berani mengatakan kemampuan ku ini pada orang lain termasuk keluarga ku. Aku hanya takut bila aku di anggap sebagai orang yang aneh. Aku juga takut bila kemampuan ku ini akan disalah gunakan oleh orang lain sehingga aku selalu merahasiakan nya dari orang lain.





Setelah sekian lama aku menjalani kehidupan ku, belum pernah aku merasakan aura yang begitu pekat dan mampu membuat ku takut. Namun ketika aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya, aura yang keluar dari tubuhnya mampu membuat aku begitu ketakutan. Auranya begitu gelap dan memancarkan bahaya. Hal ini tentu saja membuatku sangat tidak nyaman berada di dekatnya.





Pria itu adalah Uchiha Sasuke. Salah satu pria yang menjadi pangeran di sekolahku saat ini yaitu KIHS. Aku adalah salah satu siswi yang menerima beasiswa, karena itu aku bisa bersekolah di sekolah yang begitu elit seperti ini. Sekolah ini adalah milik keluarga Uchiha. Sehingga semua orang begitu menghormati dan mengagumi mereka.




Sebenarnya bukan hal yang mengherankan bila keluarga Uchiha begitu di kagumi oleh orang-orang. Selain karena mereka memiliki kekayaan yang seakan tidak pernah habis dan malah semakin bertambah banyak, mereka juga memiliki rupa yang sangat sempurna. Mereka memiliki kulit putih yang walaupun sedikit pucat, namun kulit mereka sangat bagus, memiliki mata hitam yang begitu tajam dan indah serta wajah yang terpahat secara sempurna dengan alis mata tebal dan rambut hitam yang juga tidak kalah menakjubkan. Namun aura mereka begitu mengerikan. Hal itu jugalah yang aku rasakan.





Karena itu aku selalu berusaha menghindari kontak fisik secara langsung dengan nya. Walaupun kami berada di kelas yang sama, sebisa mungkin aku mengambil tempat duduk yang paling jauh darinya. Hal ini aku lakukan untuk meminimalisir tekanan aura yang dia keluarkan sekaligus untuk mengurangi rasa takutku terhadap nya.




Aku pernah melihat seorang psikopat,  mereka juga memancarkan aura suram, namun aku tidak tahu bahwa akan ada seorang manusia yang memiliki aura sehitam ini. Hal itulah yang membuat ku merasa sangat takut padanya.





Bila aku merasa kan ketakutan, namun itu sangat berbeda dengan teman-teman ku, terutama para gadis di sekolahku. Mereka semua begitu mengagumi sosok Uchiha Sasuke. Terutama ketampanan wajahnya. Aku juga mengakui bahwa dia begitu tampan, andai auranya tidak sehitam itu, mungkin aku pun bisa menyukainya. Namun tentu saja karena auranya itu, aku menjadi sangat takut padanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selama dua tahun sudah Hinata berhasil menghindari Uchiha Sasuke, namun seperti nya hari ini adalah hari sialnya, Hinata senantiasa merutuki kebodohannya yang  entah kenapa harus pergi menuju atap sekolah hari ini, seandainya dia tidak pergi, mungkin dia tetap bisa menghindari Uchiha Sasuke.






Hinata HimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang