Yuna menyipitkan matanya menatap segerombolan gadis bangsawan yang sedang tertawa cekikikan mengerubungi Rossella.
Dengan posisinya yang sekarang sedang bersembunyi dibalik dinding, membuat Bell dan Yoongeine mau tak mau ikut bersembunyi dibelakang Yuna layaknya maling yang baru saja kabur dan sedang waspada dari kejaran.
Dengan Yuna yang paling depan menampilkan wajah yang sedang menyipitkan mata, Bell dibelakangnya dengan tatapan ingin tau dan Yoongeine terakhir dengan wajah meringis merasa konyol.
" Untuk apa Rossella datang ke tempat seperti ini dan kenapa aku harus bertemu dengannya disaat seperti ini?!" Batin Yuna sambil mengerutkan keningnya bingung.
" Lady Rossella. Anda sangat cantik seperti biasa, dan cocok memakai baju apapun. Tidak seperti ekhm Lady Latucia, hohoho." Ucap salah satu Lady disana sambil tersenyum menjengkelkan. Para lady lainnya ikut tertawa cekikikan dan Rossella hanya tersenyum manis.
" Tapi Lady Latucia juga cukup cantik dan menarik bukan? Bahkan dulu ada rumor yang mengatakan Yang mulia terpesona akan kecantikannya." Ucap Rosella dengan tampang sok polos membuat Yuna ingin mencakar wajahnya.
" Astaga lady. Bukankah anda terlalu baik padanya. Bahkan dia merebut Yang mulia dari anda dan tidak terima saat Yang mulia memasukkannya ke negara suci bagian barat." Oceh salah satu Lady yang memakai makeup tebal dan seksi.
" Walaupun demikian. Tetap saja dia itu sahabat saya." Ucap Rosella dengan wajah sedih.
Yuna menatap mereka datar, kemudian Yuna langsung berdiri tegak membuat Bell yang dibelakangnya terkejut dan hampir jatuh kearah Yoongeine, beruntung Yoongeine mempunyai reflek yang bagus. Dengan cepat Yoongeine langsung berdiri dan alhasil Bell jatuh tersungkur diatas tanah sambil memegangi pantatnya.
" Baiklah. Ayo kita pergi." Ucap Yuna Malas bercampur jengkel. Kemudian Yuna langsung berbalik melewati Bell dan Yoongeine.
Yuna berjalan dengan kesal sambil menghentak hentakkan kakinya dan mendumel kesal.
" HEI SIALAN CEPAT BERIKAN UANGNYA PADA KAMI!!"
Yuna tersentak mendengar teriakan pria dewasa yang terdengar sedang marah dan memekikkan telinganya. Dengan reflek, Yuna menoleh kesegala arah dan disamping tak jauh darinya terlihat sebuah gang, disana segerombolan pria berotot dengan wajah sangar sedang mengerubungi Seorang gadis dengan pakaian layaknya pria lusuh yang sedang menyenderkan tubuhnya didinding dengan wajah penuh dengan lebam dan darah.
Gadis itu tersenyum miring kemudian meludahi wajah pria yang meneriakinya tadi yang sepertinya ketua dari geng Mereka. Membuat pria yang diludahi memasang wajah emosi.
" Menyingkir dari hadapanku bangs*t." Ucap gadis itu sambil berdecih.
" DASAR TIDAK BERGUNA, BEDEBAH!!" ucap pria itu sambil mencengkram kerah baju gadis itu dan akan memberi tinju kearah wajah gadis itu.
" BERHENTI!!" Teriak Yuna sambil mendekat kearah mereka membuat segerombolan preman itu menoleh kearah Yuna.
" Hoo. Apalagi ini, apa kau ingin kuhajar seperti dia." Ucap ketua preman itu tersulut emosi sambil melempar gadis yang tak diketahui namanya itu sehingga membentur dinding dan jatuh tersungkur.
Yuna menatap gadis itu yang sedang terbatuk lemah. Dengan menahan amarahnya, Yuna menatap segerombolan preman itu datar tanpa rasa takut.
" Lepaskan dia!" Perintah Yuna datar menatap mereka angkuh. Membuat segerombolan preman itu tertawa terbahak-bahak.
" Jika kami tidak mau melepaskannya. memangnya kau bisa apa?" Ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum miring. Yuna hanya diam menatap mereka menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across Time to Another Dimension
FantasyAku hidup sebagai Choi Yuju, seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter forensik modern di abad ke 21. Saat akan menuju perjalanan ke rumah sakit tempat kerjaku, aku mengalami kecelakaan lalu lintas pada bis yang kutumpangi, saat aku membu...