Bagian 1

279 40 6
                                    

" meski kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Tapi aku kira kedatangannya akan lama."

" Namun hari ini aku mati."

" Saat aku sedang menuju rumah sakit tempat dimana aku bekerja sebagai dokter forensik, tiba-tiba tanpa disangka bis yang aku tumpangi mengalami kecelakaan lalu lintas yang hebat. Hingga aku mati ditempat seketika."

" Namaku Choi Yuju... Umurku baru 22 tahun."

" HARI INI AKU MATI...."


















" Aaaaaakkk!!!" Teriak seorang gadis yang  bangun dari tidur nya sambil bangun terduduk dengan penampilan yang berantakan juga terengah-engah.

" Hah.. hah.. hah." Nafas gadis itu tak beraturan sambil menundukkan wajahnya yang sangat frustasi dan rambut yang tergerai bebas itu berantakan.

" Apa yang terjadi? Jelas jelas aku sudah mati!" Ucapnya dalam hati terkejut setelah mengangkat pandangannya.

" Ini.... Bukan di rumah sakit.... Sebenarnya apa yang terjadi?" Lanjutnya dalam hati sambil menatap sekitar ruangan yang besar bak kamar putri kerajaan itu dengan pandangan bingung yang sangat ketara.

" .... Nona!"

" Nona tidak apa apa?" Ucap seseorang dari arah pintu besar di ruangan tempat tidur itu sambil mendekat kearah ranjang berukuran besar yang terdapat Yuju sedang kebingungan, gadis yang baru datang itu menatap Yuju sambil memasang wajah cemas. Sedangkan sang gadis choi yang sedang kebingungan hanya mengerutkan keningnya tambah bingung memandang gadis didepannya itu.

" Hik." gadis Choi itu cegukan saking bingungnya.

" Orang asing? Dia pakai apa? Baju pelayan? Apa dia pakai cosplay? Ngomong ngomong kenapa dia panggil aku nona?" Batin Yuju bertanya bertubi-tubi sambil menatap aneh gadis yang memakai pakaian pelayan berwarna hitam putih itu.

" Sarapan anda sudah siap. sebelum keluar, anda mau minum teh hangat dulu?" Ucap gadis yang memakai baju pelayan itu mengabaikan Yuju yang masih linglung,  kemudian gadis pelayan tersebut menuangkan teh dari termos teh yang bisa dibilang mewah karena terdapat ukiran bunga dan matahari yang didominasi warna gold dan putih.

( Dari yang pernah aku baca termos teh di zaman kerajaan itu emang udah disiapin di meja khusus makanan di kamar dan nanti setiap 1-2 jam sekali bakal diganti yang baru. Aku nggak tau nama termos di zaman pertengahan 😅😅)

" Ah terima kasih." Ucap gadis Choi sambil menerima cangkir teh itu dan tersenyum tulus.

" No..no...nona?! Apa anda baru saja tersenyum kepada saya?" Ucap pelayan itu memasang wajah kaget menatap Yuju membeku.

" Eh... Kenapa dia lihat aku seperti lihat hantu? Apa aku melakukan kesalahan?" Batin Yuju memasang wajah bingung dan kikuk.

" Emm.. kau tidak salah." Jawab Yuju dengan enteng dan sekali lagi memamerkan senyum manis nya dan sang pelayan yang melihat itu menjadi tambah kaget dan membeku dengan pipi bersemu.

" Astaga nona sangat manis saat tersenyum." Batin pelayan itu sambil memandang Yuju kaget. Sedangkan gadis Choi itu sedikit kikuk di pandang seperti itu.

" Aku kan cuma tersenyum." Batinnya lirih setelah meminum teh tersebut. Tanpa sengaja dia memandang pantulan wajahnya di teh itu lalu langsung melototkan matanya kaget.

" Apa ini?!! Wajah ini memang sedikit mirip wajahku tapi kenapa warna rambuku menjadi merah dan mataku menjadi hijau!!" Teriaknya dalam hati meronta-ronta.

Across Time to Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang