Chapter 3

2.9K 327 19
                                    

*
*
*

"Gini papa, mama, mami kamu, dan papi kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gini papa, mama, mami kamu, dan papi kamu. Kami ingin kalian segera bertunangan. Papa yakin kalian pasti sangat saling mencintai, walaupun kalian jarang memperlihatkan kemesraan kalian di depan kami dan di depan umum, kami yakin kalian pasti saling mencintai" Ucap Gracio dengan nada serius namun terdengar lembut

"Ha?!" Kaget Aran dan Chika bersamaan.

Mereka saling pandang, Chika tau apa maksud dari tatapan Aran, Chika pun menganggukkan kepalanya, Aran segera menjawab pertanyaan sang papa.

"Gini, sebelumnya Aran minta Maaf pa, Aran memang mencintai Chika, tapi Aran belum siap untuk bertunangan ataupun menikah. Umur Aran juga masih 21 tahun pa, Aran belum siap membangun dan membina keluarga Aran nanti. Mau Aran kasih makan apa Chika dan anak kami nanti?" Jawab Aran dengan serius

"Benar kata Aran om, Chika juga belum siap untuk bertunangan atau menikah. Usia kami juga masih muda om, masih banyak yang harus Aran dan Chika urus om. Chika juga belum siap untuk menjadi seorang ibu. Menjadi seorang ibu dan istri bukanlah hal yang mudah om. Maaf om" ucap Chika dengan nada yang lembut

Aran dan Chika sangat kaget atas permintaan orang tua mereka. Mereka memang saling mencintai, tapi mereka belum siap untuk bertunangan ataupun menikah. Masih banyak urusan dan kasus yang harus mereka selesaikan.

"Iya sayang, kami paham, kami tidak menyuruh kalian untuk langsung menikah. Kami hanya ingin kalian bertunangan. Kami takut nanti ada hal yang tidak kami inginkan terjadi kepada kalian. Bukankah hubungan kalian juga telah berjalan lama? Kenapa kalian tidak melangsungkan pertunangan terlebih dahulu" Balas Gracio meyakinkan mereka.

"Iya ran, Chik, papa ngerti itu, bukankah Aran memiliki perusahaan sendiri? Kenapa kamu memikirkan hal yang sepele ran? Masa mafia terkaya dan terkuat nomor 1 di dunia tidak bisa memberi makan anak om, ada-ada saja pertanyaan kamu hahaha" jawab Puccho seraya tertawa. Puccho hanya ingin membuat suasana ini agar tidak tegang. Mendengar tawa Puccho, semua yang ada disana juga ikut tertawa, kecuali Aran. Chika hanya terkekeh kecil.

Aran tersenyum tipis. Dan menjawab pernyataan Puccho. "Iya, om Puccho benar, tapi Aran belum siap om, masih banyak yang harus Aran kerjakan om".

Shani beranjak dari tempat duduknya yang semula dan duduk di tengah-tengah Aran dan Chika. Shani duduk dan mengelus kepala Aran dan Chika dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Kak, kakak sayang sama Chika kan? Bahkan kakak pasti cinta banget kan sama Chika?" Tanya Shani kepada sang anak

Aran mengangguk dan menjawab pertanyaan sang mama. "Iya ma, Aran sayang dan cinta banget sama Chika"

Mafia of Alexander's Fam'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang