Chapter 2

2.8K 370 35
                                    

Aran sudah sampai ke tempat tujuannya, yaitu markas mafia yang dipimpin oleh papanya. Saat ingin keluar dari mobil, handphone Aran berdering, Aran langsung mengangkat panggilan di handphone nya.

"Hallo ma.." ternyata mama Aran lah yang menelpon.

"Hallo sayang, kamu udah sampai?" Tanya sang mama.

"Iya ma udah, kenapa ma? Apa ada yang ingin mama bicarakan?"

"Iya ran, mama ingin mulai besok kamu menyamar sebagai anak SMA lagi, kamu akan sekolah di SMA adek kamu" jelas Shani

"Apa ma..?" Kaget Aran

"Kenapa harus Aran yang menyamar disana? Kenapa tidak Tante Anin saja? Bukannya Tante Anin ahli dalam hal menyamar?" Lanjut Aran protes

"Iya Tante Anin emang ahli dalam menyamar, Tante Anin akan menyamar jika orang yang kita incar seumuran dengan dia, jika Tante Anin menyamar menjadi anak SMA, itu tidak mungkin, ga cocok lagi Tante Anin buat jadi anak SMA haha, kalo kakak kan masih cocok menjadi anak SMA" jelas Shani sambil terkekeh

"Mama parah ihh, Tante Anin masih muda loh, masih cantik banget haha" ucap Aran sambil tertawa

"Btw kenapa Aran harus menyamar di SMA adek ma?"

"Karna disana ada anak dari musuh mama, dia anak dari pembunuh opa dan Oma kamu" ucap Shani dengan nada yang mengerikan

"Kenapa ga dari tadi to the point ma, kalo gitu Aran mau menyamar disana ma, sekalian buat jagain adek juga" jawab Aran dengan tegas

"Tapi kamu juga harus menjaga anak dari pasangan Jacqueline, karena dia yang akan menemani kamu untuk menyamar"

"Ha? Kenapa dia juga ikut?" Kaget Aran

"Mama yang nyuruh dia, karena ada 2 anak yang harus kalian dekatin, satu anak perempuan dan satu lagi anak laki-laki, dan kamu harus bisa dekatin anak perempuannya, buat dia jatuh cinta sama kamu, tapi ingat, kamu tidak boleh sampai jatuh cinta sama dia..!" Ucap sang mama dengan tegas

"Ga mungkin Aran bisa jatuh cinta sama musuh dari keluarga Alexander, Aran ga bakal biarin orang yang menyentuh keluarga kita selamat dari genggaman Aran ma" jawab Aran dengan tegas sambil menggepalkan tangannya

"Bagus sayang, mulai besok kamu sudah harus menyamar, nanti persiapan seragam sama alat-alat untuk sekolah mama siapin"

"Baik ma.."

"Yaudah kalau gitu mama tutup dulu telponnya, dan ingat malam nanti jangan lupa" ucap Shani

"Iya ma, Aran juga masih ada urusan dulu, see you tonight ma"

"See you kak..."

Setelah telpon ditutup, Aran langsung bergegas turun dari mobil dan masuk kedalam markas itu. Di setiap lorong yang dia lewati, semua anak buah disana langsung menundukk untuk menghormatinya. Saat Aran telah sampai di dalam ruangannya, dia langsung mengecek semua data yang bersangkutan dengan pembunuhan yang telah membunuh oma dan opanya. Lalu Aran menelpon Gito untuk segera keruangannya sekarang.

"Hallo kak Gito.."

"Hallo Ran, ada apa Ran.."

"Kak Gito bisa kakak datang keruangan aku sebentar, ada yang mau aku omongin sama kakak.." telpon Aran kepada Gito sekretaris sekaligus tangan kanannya Aran.

"Ohh iya Ran kakak kesitu sekarang.." Ucap Gito.

"Ok kak aku tunggu.." Ucap Aran.
Aran juga bakalan jadi orang yang lembut apabila dia sudah bersama dengan Gito, karena dia sudah begitu dekat dengan Gito seperti kakak kandungnya sendiri. Itulah mengapa dia memanggil Gito dengan sebutan kakak.

Mafia of Alexander's Fam'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang