malam yang mengerikan disana telah berakhir. sebab hari berganti menjadi siang, dan sekarang seungmin merasakan letih juga kantuk. tak lama ia tertidur pulas diatas kasur.
pristiwa semalam masih menghantuinya. ntah mengapa ia jadi merasa tidak tenang bahkan saat sebelum tidur seungmin terus memikirkan kalimat yang dikatakan sepasang merah itu tadi malam.
"berkorbanlah demi anakku. . . dia—dia belum mati... bayi ini masih tumbuh sehat di rahimku. . ."
"kau tidak akan tega kan? karna itu, serahkan dirimu ke mereka ya."
"kim seungmin. . . .
KAU AKAN MATI DENGAN SEJAHTERA!!"
"HAAAH!" teriak seungmin.
ternyata mimpi. bisa-bisanya terasa nyata, perempuan aneh itu berbisik perlahan dan berteriak pada nya.
seungmin jadi tidak tenang, kalau dipikir-pikir tentang kejadian semalam itu seperti memberi tahu dirinya akan menjadi tumbal para jamaah sesat.
wajahnya diusap gusar, sepasang mata hazel itu masih terlihat kantuk. diliriknya jendela.
pantas saja ia masih mengantuk, kondisi alam terang benderang dari luar sana.
seungmin meraih ponsel memeriksa jam waktu. pukul berapa sekarang?
13.25
ternyata masih siang.
pemuda itu menarik selimutnya menutupi seluruh tubuh lalu kembali merebahkan diri ke atas kasur.
namun baru saja ia hendak tidur, tiba-tiba suara ketukan pintu kos membuat seungmin terbangun kesal, seseorang mengganggu tidurnya.
lekas ia terpaksa bangkit dan turun dari kasur lalu berjalan lemas menuju pintu.
cklek!
"atas nama penerima lee minho?"
ternyata seorang kurir makanan, datang dengan memberikan pesanan pada orang yang salah. jelas seungmin merasa jengkel, membuatnya menatap tajam sang kurir delivery.
kurir tersebut menyodorkan kotak berisi makanan yang telah dipesan.
"permisi, tuan lee? bisa langsung diterima ya, untuk biaya sudah dibayar sama—
"maaf, lo salah orang gue bukan lee minho." timpal seungmin memotong kalimat lawan.
dengan malas ia kembali menutup pintu saat kurir tersebut hendak meminta maaf.
seungmin berbalik dengan berjalan lesuh, lalu menjatuhkan diri ke atas kasur untuk melanjutkan tidur siangnya.
untuk sekarang, pemuda kim itu sedang tidak ingin diganggu.
perlukah dia memberitahu semua orang bahwasanya siang hari adalah waktu dimana ia harus tidur?
entah seungmin yang bodoh atau gimana, yang jelas dia masih belum mengerti kalau siang hari adalah waktu ter–aman dari pada malam.
dasar, kim aneh seungmin. mungkin suatu saat pemuda itu akan mengerti.
18.00
seungmin mendengkur pelan merasa tidak nyaman saat tidur. seketika ia merasa sesuatu tengah menindih tubuhnya, dan lehernya—seungmin merasakan sesuatu bergerak di sana.
karena risih, ia rasa serangga bermain diatas lehernya. maka seungmin putuskan untuk bangun.
kedua mata itu perlahan dibuka...
lalu pemuda kim itu hanya bisa terdiam. terdiam, karna sesuatu yang pertama kali dia lihat saat bangun.
"kenapa baru bangun?"
tanya seorang wanita berbadan kurus tepat di hadapannya sambil tersenyum.
mimpi.
pasti mimpi itu lagi. sial, seungmin harus bangun sekarang.
ditutup kembali mata nya, beberapa detik kemudian dibuka nya kembali.
namun tetap sama, perempuan—aneh—itu masih dengan posisi menindih tubuhnya.
dan seungmin sadar kalau ini bukan lagi mimpi.
tapi masih tidak terima kenyataan, ia kembali menutup mata dan membuka lagi begitu seterusnya seungmin lakukan sampai lima kali.
"aku nyata. ini bukan dalam mimpi, virgo..."
seungmin berteriak histeris sanking syok nya sadar siapa wanita itu. reflek ia mendorong lawan sampai terpental berbaring di sampingnya.
"CEWE GILA LO!"
— • —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
