8 : Lupa

27 5 3
                                    

Happy Reading

*
*
*

"Tugas untuk minggu ini gak begitu susah, saya mau kalian bentuk kelompok berisi dua orang buat bikin video prosedur. Entah kalian mau bikin video prosedur membuat makanan, prosedur cara pesen tiket, atau prosedur lain. Pastikan bahasa yang digunakan sopan dan baku, nanti tugas bisa dikirim ke email saya sebelum pertemuan kita minggu depan."

Bersamaan dengan pak Namjoon, si guru bahasa itu selesai berucap bel tanda pulang ikut berbunyi. Mata-mata yang sebelumnya mengantuk auto cerah seketika bagai baru disiram air perasan jeruk. Semua langsung berbondong-bondong pulang dengan penuh semangat.

"Ji-"

"Sekelompok sama gue ya Jin?"

Ucapan Felix terpotong saat Jisung dengan cepat meminta Hyunjin satu kelompok dengannya. Hyunjin yang diminta pun angguk-angguk saja asal dia punya temen sekelompok.

"Loh? Trus gue sama siapa?" tanya Felix dengan nada merengek.

"Hehe, sorry ya Fel, rumah lo jauh sih, gue sama Hyunjin kan cuma beda blok, jadi biar gampang," cengir Jisung.

Felix memicing, "Jahat lo pada."

"Udahlah jangan ngambek gitu, murid kelas kita kan genap, pasti lo dapet anggota kok," Hyunjin menengahi.

"Tapi kan-"

"Felix," lagi-lagi ucapan Felix terpotong. Kali ini Chan yang hampiri dari pintu kelas jadi si pelaku.

"Proposalnya kemaren udah dicetak?" tanya Chan yang seketika buat Felix tepuk jidatnya.

"Ya ampun kak, gue lupa!"

Chan berdecak mendengarnya, "Gimana sih? Kok bisa lupa? Ini proposal penting loh Lix, harus buru-buru dikasih ke pihak sponsor. Kalo kelamaan kayak gini yang ada mereka batal sponsorin acara kita."

"Maaf kak."

"Ck, gue gak mau lo kayak gini lagi oke? Jabatan lo sebagai sekretaris osis bukan berarti lo bisa santai-santai abai sama tanggung jawab. Gue sama murid-murid lain udah kasih kepercayaan buat lo. Lo bisa kan jaga kepercayaan kita dengan jalani tugas sebagaimana mestinya?"

"B-bisa kak."

Chan hela nafas kasar lihat Felix yang menunduk takut karna omelannya. Bukannya Chan berniat marah-marah, hanya saja ia harus bisa tegas pada anggotanya jika mereka berbuat kesalahan seperti ini.

"Gue kasih lo kelonggaran, besok pagi proposal harus udah ada di meja gue."

"Iya kak."

"Gue cabut kalo gitu," lalu Chan berlalu tinggalkan kelas setelah sempat menyapa Hyunjin dan Jisung yang masih duduk di bangku masing-masing.

"Fel," panggil Jisung saat Felix tak juga angkat kepala.

"Hiks, huwaaa! Kak Chan serem banget!"

Hyunjin meringis masam sambil tutup telinga. Kayaknya mereka harus tenangin bayi besar yang lagi ketakutan ini deh sebelum otw pulang.

Lovey-Dovey ⚣︎ ᶜʰᵃⁿᵍˡⁱˣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang