9 : Hyunjin Putus

29 2 3
                                    

Happy Reading

*
*
*

Byur!

Felix terkesiap, begitu pun cewek yang disiram Hyunjin. Cewek itu nampak begitu kaget sama perlakuan yang didapatnya. Apalagi para pengunjung dan karyawan kafe langsung noleh ke arah mereka buat liat apa yang terjadi.

"Bagus ya, bilangnya mau jenguk nenek ke rumah sakit, gak taunya rumah sakitnya udah pindah di kafe, neneknya juga berubah jadi cowok abg gini ya, trus sakitnya sakit apa? Sakit jiwa? Apa sakit gara-gara gak punya otak?" sinis Hyunjin sambil tunjuk si cowok dengan gak sopannya.

"Hyun-"

"Maksud lo apaan ngomong begitu?" cowok tadi bangkit berdiri dari tempat duduknya, ngerasa gak terima sama omongan Hyunjin yang cenderung menghina.

"Oh? Beneran gak ada otak ya sampe gak paham gue ngomong apaan?" bukannya menjawab Hyunjin malah makin menjadi.

"Nancy sayang tadi bukannya pamit mau jengukin nenek ya? Kok malah mesra-mesraan sama nih curut? Padahal kan yang kamu tuduh selingkuh itu aku, tapi kok malah kamu yang selingkuh?" Hyunjin bertanya dengan nada lembut dan manisnya, jangan lupa ekspresi sedih yang dibuat-buat.

Nancy yang ditanyai hanya diam dengan kepala menunduk. Cewek itu udah nahan tangis karna ngerasa dipermalukan di tempat umum sama pacarnya sendiri.

"Selingkuh? Maksud lo?" cowok tadi bertanya dengan bingung.

Hyunjin tertawa lalu bertepuk tangan heboh, "Lo gak tau? Lo gak tau kalo Nancy ini pacar gue?"

Cowok tadi pasang raut mengeras, tatap Nancy dengan pandangan menuntut yang sayangnya malah dihindari oleh Nancy yang makin menunduk.

"Yang diomongin nih cowok beneran Nan? Lo sama dia pacaran?" tanya cowok itu dengan gak percaya.

Gak ada jawaban yang diberi oleh Nancy tapi udah cukup bikin cowok itu tau kalo apa yang diomongin Hyunjin itu bener. Si cowok itu pun menghela nafas kasar dan usap kasar surai hitamnya.

"Fuck Nan! Gue udah keluar duit banyak buat lo dan lo cuma ngibulin gue selama ini?! Lo bilang lo gak punya pacar!" seru cowok itu penuh amarah.

"Nath, g-gue bisa jelasin," cicit Nancy takut-takut.

Cowok yang dipanggil Nath itu menggeleng dan angkat tangannya, mengisyaratkan Nancy untuk diam. Ia keluarkan dompet dari saku celana dan keluarkan uang untuk dilempar ke atas mejanya dan Nancy.

"Kita udahan sampe disini, jangan lagi hubungin gue kalo lo butuh duit buat beli make-up," ucap Nath lalu pergi berlalu begitu saja dengan ekspresi yang masih mengeras.

Hyunjin tersenyum miring melihatnya lalu menunduk untuk tatap Nancy yang mulai menangis, "Kenapa? Sakit ya habis diputusin pacar lo? Oh itu pacar apa selingkuhan ya? Tapi masa bodoh, lo kan udah dapet duitnya dari dia. Apa masih kurang duitnya? Mau gue tambahin? Berapa sih berapa?"

Plak!

Dengan emosi Nancy menampar Hyunjin dengan keras. Matanya tatap tajam Hyunjin dengan air mata yang ditahannya. Telunjuknya mengacung untuk tunjuk Hyunjin dengan tak sopannya.

"Jaga omongan lo ya," desis Nancy penuh penekanan.

Bukannya merasa terancam Hyunjin malah terkekeh, "Gue ngomongin fakta, bukannya cowok tadi yang barusan ngomong gitu? Apa jangan-jangan selama ini lo minta duit ke gue dengan alasan buat bayar sekolah itu sebenernya juga lo pake buat ngehedon? Astaga, bodoh banget ya gue bisa ketipu sama cewek uler macem lo."

"Gue gak-"

"Stop. Lo gak ada hak buat angkat suara, gue yang ngomong di sini dan lo sebagai pendengar," sela Hyunjin.

Ekspresi Hyunjin yang sejak tadi berubah-ubah mengikuti ekspresi dari kalimat-kalimat yang ia ucap kini berubah jadi raut datar dan dingin. Tangannya terangkat buat tunjuk Nancy.

"Lo,"

Lalu beralih tunjuk dirinya sendiri, "Gue,"

Kemudian tangannya mengibas ke arah samping di udara, "Putus."

Usai ucapkan itu Hyunjin pun melangkah pergi tinggalkan Nancy atau pun Felix yang sejak tadi cuma menonton pertikaian kawannya itu. Hyunjin masih dengan raut datarnya keluar dari kafe gak peduli tatapan para pengunjung yang menuju ke arahnya.

Puk!

Nancy terkesiap waktu sebuah jaket menutupi kepalanya. Cewek itu mendongak dan dapati Felix yang tengah tatap dirinya dengan datar kini menuntunnya buat keluar kafe.

"Felix," gumam Nancy.

"Jangan ge-er, gue juga marah ke lo karna sakitin sahabat gue, tapi bukan berarti gue tega biarin lo gitu aja," ucap Felix.

Biar gimana pun Nancy seorang cewek dan meski Felix tengah marah besar pada cewek itu bukan berarti dia bakal biarin Nancy yang penampilannya udah berantakan itu makin lama dijadiin tontonan. Toh Hyunjin udah beri pelajaran ke cewek itu dengan drama dadakan buatannya di kafe.

Kebetulan sebuah taksi baru aja turunin penumpang di depan kafe hingga Felix gak perlu repot-repot buat cari taksi. Dibukanya pintu dan tuntun Nancy buat masuk ke sana, gak lupa Felix sodorin duit ke arah si sopir.

"Anter sesuai alamat yang dia sebut ya pak, kalo uangnya lebih ambil aja kembalinya," ucap Felix sebelum tutup pintu taksi itu.

Felix langsung cabut ke arah parkiran setelah pastiin taksi yang ditumpangi Nancy mulai melaju. Netranya udah berkeliaran nyari sosok Hyunjin dan dilihatnya sosok itu udah nungguin di atas motornya dengan kepala menunduk.

Hampiri sosok Hyunjin lalu menepuk kepala pemuda bongsor itu dengan pelan, "Mau gue nginep di rumah lo?" tanya Felix dengan lembut.

Hyunjin mendongak dan seketika Felix bisa lihat mata berkaca-kaca Hyunjin dan hidung memerahnya. Tanpa berkata apapun Hyunjin langsung memeluk tubuh Felix dengan erat dari atas motornya.

"Gue jahat ya Lix?" tanya Hyunjin dengan nafas tercekat.

Felix tersenyum mendengarnya, "Nancy pantes kok lo gituin."

"Tapi gue siram dia di hadapan orang-orang."

"Cuma disiram doang, bukan didorong dari lantai lima."

"Tapi gue juga ngehina."

"Lo cuma ngomong fakta kan?"

"Tetep aja dia nangis tadi."

"Salah sendiri nyakitin perasaan lo, itu karma namanya."

"Tapi gue masih sayang sama dia."

Felix mendengus, "Ya move on lah bego!"

"Gak bisa, dia cakep abis gitu! Entar kalo gue gamon gimana?! Gue gak mau nyesel gara-gara mutusin primadona sekolah! Huweee Lix bantuin gue! Gue mesti gimana ini!"

Ini nih rahasia yang gak semua orang tau. Hyunjin emang bisa berlaku bad ass dan kuat, tapi dibalik itu Hyunjin juga ngerasa bersalah dan menyesal setelahnya. Bener-bener bikin Felix puyeng dengan rengekannya.

"Diem! Kita makan-makan aja biar lo gak stress!"

"Oke siap!"

Dan satu lagi rahasia yang gak semua orang tahu, Hyunjin kalo lagi ada pikiran pasti larinya ke makanan. Dan ini pula yang bikin Felix puyeng karna gak lama lagi dompetnya bakalan dikuras abis sama nih anak.

*
*
*

To be continued...

Lovey-Dovey ⚣︎ ᶜʰᵃⁿᵍˡⁱˣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang