1

29 4 0
                                    

Hi!! selamat membaca chapter 1 yaaa

I hope you like this story ^-^

****

Alisha Esmira, Alisha panggilannya. Anak satu-satu nya dari mama dan papa. Bulan lalu, papa ketahuan punya istri selain mama, dan ternyata istri ke-2 itu adeknya mama sendiri. Sangat seperti cerita indosiar bukan?. Dari SD kelas 4 Alisha memutuskan untuk homescholling karena mama terlalu khawatir dengan penyakit kanker darah yang Alisha derita. Mama takut Alisha kecapean dan membuat penyakit itu semakin parah.

"Sha bangun." Sudah dari 10 menit yang lalu Ghazi berusaha membangunkan wanita yang berada di hadapanya sekarang.

Alisha menarik kembali selimut yang sempat Ghazi tarik sedikit dan menutupi seluruh tubuhnya. Senin, tiadak hanya Alisha yang merasakan malasnya sekolah pada hari senin ini. Mungkin karena setelah hari minggu kita gunakan untuk bermalas-malasan membuat kita tidak ingin kembali melakukan aktivitas biasanya.

"Sha udah setengah tujuh." Ghazi memberikan alarm yang ada di samping tempat tidur Alisha, "Cepetan bangun."

"Emang Mama gak bilang ya ke Ghazi kalau Alisha mau bolos hari ini?"

"Ya Mama juga gak akan izinin lu bolos, Shaa."

Alisha mengatur posisi tubuhnya untuk duduk dan menghadap Ghazi, "Yaudah Ghazi sekarang berangkat, nah nanti bilang ke Anata atau Clara kalau Alisha ada acara keluarga." Alisha kembali mengatur posisi tidurnya dan menutupi wajah dengan selimut.

Ghazi mengeluarkan handphone nya, menyalakan musik dengan volume full dan menaruh handphone nya tepat di samping Alisha, "Bangun, cepet!"

"YA ALLAAH GHAZII MATIIN IIHH BERISIKK!!!"

****

Ghazi Pranata, sahabat yang Alisha punya sejak masih duduk di bangku SD kelas 6. Ghazi si ketus, dingin, galak, nyebelin, tapi di balik itu Ghazi baik banget ke Alisha, selalu jadi orang pertama yang Alisha datangkan saat rapuh. Mungkin Ghazi satu-satunya alasan mama izinin Alisha untuk berhenti homescholling sejak masuk SMP. Tahun ini, tahun terakhir Ghazi dan Alisha di bangku SMA.

Ghazi menatap wanita yang berjalan di sampingnya sekarang, terlihat wajah Alisha yang sejak tadi tidak ingin melihatnya.

""Masih marah?" Tanya Ghazi

"Kenapa si Ghazi nyebelin banget?"

"Lah, kok gua? Gua udah nungguin lu dari jam setengah 7 ya Sha, udah mana lu milihin jeday lama banget" Ghazi masih menatap koridor kelas, "Jadi yang harusnya marah gua atau lu?" tanya Ghazi dengan nada santai.

"Ya coba deh Ghazi pikir, Alisha tuh lagi menikmati tidur tapi Ghazi malah nyetel musik kenceng banget."

"Demi kebaikan lu, Shaa." Ghazi menghentikan langkahnya di depan kelas Alisha, "Udah jangan banyak omel, masuk kelas sana."

"Ghazi tuh yaaa" Omel Alisha saat Ghazi meninggalkannya di depan kelas IPS 2, "GHAZI KOK GA MINTA MAAF SI SAMA LISHA!!??"teriak Alisha namun Ghazi tetap berjalan menuju kelasnya.

"Aduhh Sha, ada apa si teriak-teriak." ucap Anata sambil berjalan ke depan kelas bersama Clara.

Anata Loria, Salah satu sahabat Alisha dari kelas 1 SMA. Kalau menurut Alisha, Anata ini paling galak apalagi kalau sudah ada genk nya Fillia. Yang satu lagi Clara Adellia, dia juga sahabat Alisha dari kelas 1 SMA, si paling diem, ga mau ribet, dan yang paling ga terbuka sama Alisha dan Anata.

"Kenapa Shaa?" Ucap Clara lembut.

"Alisha tuh niatnya hari ini mau bolos." bisik Alisha pada mereka, "Tapi Ghazi malah maksa Alisha buat masuk sekolah, kesel banget gak si?"suara Alisha tiba-tiba mengeras dan membuat Anata dan Clara sedikit terkejut.

"Ya kan itu demi kebaikan lu Sha, supaya lu ga ketinggalan pelajaran." Ucap Anata sambil menarik tangan Alisha untuk memasuki kelas.

"Lagipula mana mungkin seorang Ghazi mendukung lu buat bolos, Sha." Clara mulai menduduki bangku yang berada di depan bangku Alisha.

"Iya juga si." Ucap Alisha sambil menduduki bangkunya, "Pokoknya Alisha gak mau ketemu sama Ghazi hari ini!"

"Yaelah, palingan jam istirahat Ghazi nyamperin lu Sha." Ucap Anata

"Lu ribut sama Ghazi bukan untuk pertama kali, jadi udah ketebak sama kita." Clara mulai membalikkan badannya menghadap papan tulis.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita ujian Geografi yaa." ucap bu Siska guru Geografi kelas 12.

****

"Nih jus mangga sama batagor" Ucap Ghazi yang tiba-tiba berada di hadapannya sekarang, "Gua nyari lu di kantin tapi kata Clara lu gak mau ke kantin karna gak mau ketemu sama gua."

Alisha langsung menutup buku bacaan yang berada di hadapannya, "Ghazi?"

"Kenapa ga mau ketemu gua?" Ghazi mulai menduduki bangku Clara.

"Ghazi ngapain si di sini?"

Ghazi menyodorkan jus mangga dan batagor yang ia pesan tadi di kantin, "Nganterin ini buat lu, tadi pagi lu kan gak sempet sarapan."

Alisha memalingkan muka, "Gak, Alisha gak laper."

"Jangan ngaco, lu sakit mama lu ikutan repot."

Alisha menatap jus mangga dan batagor yang dibawa Ghazi, "Kok bisa hafal si jus mangga es nya dikit, batagor tanpa timun?"

"Makan aja, banyak tanya udah kayak dora."

Alisha membulatkan matanya menghadap Ghazi, "Ghazi tuh baru sweet loh, udah nyebelin lagi aja!! Alisha jadi punya firasat kalau Ghazi punya 10 kepribadian."

"Zi! Ya tuhan kita nyariin lu kemana-mana taunya lu lagi ngasuh adek lu di sini." ucap Arkan yang tiba-tiba datang dengan nafas yang tidak teratur bersama Afdhal.

Ghazi membalikkan badan menghadap pintu kelas, "Kenapa?"

"Pak Samsul nyariin lu, mau ngomongin masalah tanding futsal sama sekolah sebelah." kali ini Afdhal berjalan menuju Ghazi dan Alisha.

Ghazi menatap Alisha kembali, "Pulang sekolah gua tunggu di parkiran tempat biasa ya." Ucapnya sebelum meninggalkan kelas Alisha.

"Lishaa, tadi..." Ucapan Anata terpotong saat melihat Afdhal, Arkan, dan Ghazi berada di kelasnya, "Ehh Ghazi nya udah di sini hehe." lanjutnya sambil berjalan menuju Alisha.

"Ada apa si rame-rame?" Tanya Clara

"Nyebar undangan pernikahan gue sama ariana grande, Ra."

"Ariana udah nikah, Kan." Ucap Afdhal sambil memukul pelan kepala Arkan, "Cepet Zi, lu udah di tungguin." Lanjut Afdhal dan Ghazi pun melahkankan kaki untuk keluar dari kelas Alisha.

"Di kasih Ghazi, Sha?" Tanya Anata setelah melihat Alisha sedang memakan Batagor yang ada di atas meja.

Alisha hanya tersenyum, "Tuh kan bener kata gua, kalian tuh ga mungkin marahan lama-lama." Anata terdiam sejenak, "Ghazi tuh boyfriend material banget yaa. Lu juga pasti mau kan punya pacar yang kayak Ghazi, Ra?" Lanjut Anata sambil menatap Clara yang sedang asik dengan Handphone nya.

"Kalau lu mau Ghazi ya lu aja, kenapa malah ngajak-ngajak gua."Clara menatap Alisha, "Tapi susah si ta, Ghazi kan udah ada Alisha."lanjutnya 

Anata mengusap wajah Clara sambil berjalan menuju bangku nya, "Yang bilang gua mau sama Ghazi siapa markoah."

****

ALIAZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang