(1) Awal

9 6 2
                                        

Pagi ini begitu cerah langit berwarna biru dan burung-burung bernyanyi riang membuat suasana menjadi tenang namun tak sedikit suara kendaraan yang mengganggu ketenangan itu.

Febby seorang gadis cantik imut lucu namun sangat di sayangkan dia itu pendiam membuat teman-teman di sekolahnya gak ada yang mau berteman dengan dia.

Saat ini Febby sedang berada di perjalanan menuju ke sekolahnya, dia jalan kaki aja karna jarak sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh jadi gak bakal capek kan?

Gak berlalu lama akhirnya dia sampe di depan pintu gerbang sekolahnya langsung aja dia masuk karna gerbangnya udah di buka.

Begitu sampai di depan kelas dia bisa melihat bahwa udah banyak orang yang datang di depan sekolah banyak siswa/i yang mengobrol ria di sana dan Febby hanya diam doang.

"Febby masuk kelas aja sana ngebayangin pemandangan aja!!" Suruh Risma sedikit teriak dan Febby hanya menganggukkan kepalanya doang setelah itu dia masuk ke dalam kelas.

Febby masih bisa mendengar bahwa orang-orang yang ada di luar sana sedang menertawakan nya namun ini adalah Febby mana mungkin dia bisa melawan.

Sangat bosan memang diam di kelas seorang diri namun mau gimana lagi toh tidak ada yang mau berkawan sama dia.

"Morning Febby." Sapa Febri dan duduk di bangku sebelah Febby yang masih kosong.

"Morning Too." Sapa balik Febby.

Oh iya si Febri ini satu-satunya orang yang mau berteman dengan Febby, namanya hampir sama memang bahkan bisa di bilang seperti adek kakak namun mereka hanyalah teman.

"Lu udah sarapan Feb?" Tanya Febri tak melepaskan pandangannya dari handphone miliknya.

"Udah dong, kalo lu?"

"Belum, kesiangan gue biasa." Jawab Febri sembari senyum.

"Dih mangkanya jangan gadang terus!!" Tegur Febby, dia tau betul kalo Febri sering gadang karna kebanyakan main game.

"Pikiran gue emang nyuruh jangan gadang tapi hati gue nya malah nyuruh gadang." Sahut Febri sembari cengengesan.

"Terserah dah."

"Ekhemm ada yang pacaran nih guys." Ujar Ega sedikit menaikkan nada suaranya.

"Haha si culun bisa pacaran juga ternyata." Sahut Sintia sembari ketawa membuat yang lainnya tertawa kecuali Febri and Febby tentunya.

"Laporin Bu Hana sana." Ucap Ega sembari mengusap air matanya yang keluar akibat tertawa.

"Jangan dulu Ga, kita liat dulu aja sejauh mana mereka bisa bertahan." Sahut Manda menekankan satu kata.

Kringgg...

Tiba-tiba bunyi bel masuk berbunyi dan sejak itulah kelas mulai di isi dengan murid-murid karna kalo ketauan masih berada di luar kelas bakal di hukum sama penjaga sekolah.

Tak lama guru pun datang sembari bawa dua buku tebal yang bisa di sebut buku paket atau buku pelajaran.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Rina dan duduk di kursi guru yang udah di sediakan.

"Pagi Bu." Sapa balik semua murid membuat Bu Rina tersenyum.

"Baik kita lanjutkan pembelajaran minggu kemarin ya." Ujar Bu Rina dan mulai mengajar semua murid hanya dia sembari memperhatikan Bu Rina mengajar.

"Bu." Panggil Ega sembari angkat tangan membuat seisi kelas menatapnya.

"Ada apa Ega?" Tanya Bu Rina selaku guru IPA.

At the reunitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang