2. Bandara

5 2 0
                                    

"Kerja bagus hari ini!" teriak Samuel, manager YourBoys. Para staff bertepuk tangan. Turut senang fansign hari ini berjalan lancar.
7 member YourBoys yang sedang beristirahat di kursi mereka masing-masing menghela nafas panjang. Akhirnya selama seminggu penuh setelah ini, mereka bisa istirahat. Meskipun di minggu berikutnya mereka kembali disibuk kan dengan latihan menjelang tour ke beberapa negara tetangga.

"Kalian ingat gadis berambut ikal di fansign tadi? Siapa ya namanya? Nana.. Nina.. ah! aku lupa!" Ujar Kimi tiba-tiba. Member lain saling pandang. Tumben sekali member tertua itu mengingat fans yang ikut fansign. Biasanya dia melupakan mereka begitu saja.

"Nayna?" ujar Agus menyahut.

"Nah! Itu dia.. Nayna. Anak itu.. unik ya?"

Agus adalah orang yang selalu mengingat fans yang pernah ia temui sebelumnya. Baginya, mereka adalah orang yang memberi semangat untuknya dalam berkarya dan layak untuk diingat. Para member kembali saling pandang. Berusaha mengingat tentang siapa yang sedang Kimi dan Agus bicarakan.

"Dia bilang begini tadi.. pasti sulit jadi member tertua kan? Padahal kakak juga butuh sandaran bukan hanya dijadikan sandaran. Lalu dia minta aku mengeluh pada mereka, para fans jika aku punya masalah. Ada ada saja ya kan.."

Kimi tertawa keras, merasa apa yang ia katakan lucu. Tapi berbanding terbalik, semua member menatapnya sendu, lebih lebih lagi Jeremy, pria dengan wajah baby face dan suara unik itu memandang Kimi dengan mata berkaca-kaca.

"Kakak!"

Jeremy mendekati Kimi dan memeluk pria itu erat.

Kimi terbelalak kaget. Ia kemudian tertawa pelan.

"Ah.., kalian ini! aku tidak punya masalah apapun. Ayolah.."

Bukannya melepas pelukan, Jeremy malah mengajak yang lain untuk ikut memeluk Kimi. Kimi yang diperlakukan seperti itu tertawa keras meskipun hatinya sedikit tersentuh. Bisa-bisanya ia berpikir bahwa tidak ada orang yang perduli padanya di saat para member begitu menyayangi nya, dan ia bahkan hampir lupa pada para fans yang tentu senantiasa mendukungnya. Terimakasih pada Nayna yang mengingatkannya.

"Sudah sudah.. kenapa jadi melow begini? Mulai besok kita akan diliburkan agensi, sebelum kita di sibuk kan dengan latihan dan tour. Jadi ayo bersenang-senang!" Teriak Juna berusaha mencairkan suasana yang mulai terasa canggung.

"Yooo!"

-------------------

"Besok kakak akan melakukan apa?"

Kimi mengernyitkan keningnya saat Juna di sampingnya berbicara padanya. Mereka sedang berada di asrama sekarang. Tempat dimana mereka tinggal serumah sebagai sebuah grup. Perusahaan yang menyediakan. Terbagi menjadi 7 member, ada 2 kamar yang masing-masingnya memiliki dua tempat tidur dan satu kamar memiliki 3 tempat tidur.

Juna dan Kimi berada di kamar yang sama. Karna Juna sering meminta pendapat pada member tertua di grupnya itu terkait kegiatan mereka, dan Kimi juga senang berbagi masalah dengan Juna, meski hanya sesekali. Jadi mereka memutuskan untuk sekamar.

"Aku? tidak ada.. mungkin tetap di asrama. Atau pulang ke rumah beberapa hari dan pergi memancing bersama kakak laki-laki ku. Selebihnya aku akan tetap di asrama.."

Juna mengangguk pelan. Mengangkat kedua lengannya dan menjadikannya bantal. Menatap lamat ke arah atap kamar.

"Kakak pernah tidak merasa lelah dengan kegiatan kita?"

Kimi mengernyit, turut menatap langit-langit kamar. Tidak biasanya seorang Juna bertanya seperti ini.

"Ey.. pertanyaan macam apa itu?"

Bukan Halu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang