4. Konser (2)

4 2 0
                                    

Nayna berbaring di kasurnya dengan senyum lebar di bibirnya, memeluk erat tiket yang tadi Juna berikan. Menciumnya sesekali. Tentu saja kan, ini sebuah keberuntungan besar. Mungkin setelah ini Nayna akan sial seumur hidup karna semua keberuntungannya sudah ia dapatkan.
Ratih yang sejak tadi memerhatikan tingkah putrinya dari balik pintu akhirnya melangkah masuk dan duduk di tepi ranjang Nayna.

"Aih, cuma karna diberi tiket gratis bibirmu hampir robek karna terus tersenyum begitu!"

Nayna bangkit dari tidurnya dengan mata terbelalak, menatap syok ke arah sang ibu.

"Ibu tidak tahu? Ini tiket konser spesial YourBoys dengan tempat duduk paaaaling depan, paling dekat dengan panggung, dan kalau kita menunjukkan tiket ini pada staff atau keamanan kita akan diizinkan bertemu member YourBoys di back stage! Ini tiket untuk keluarga YourBoys bu.. tidak ada fans yang pernah mendapatkannya kecuali mereka memiliki hubungan darah dengan YourBoys, itupun harus member yang memberikannya sendiri pada keluarga mereka, hanya aku! aku satu-satunya fans di dunia ini yang memiliki kesempatan itu, aih.. ibu tidak tahu betapa senangnya aku!"

Ratih memandang Nayna dengan mata menyipit dan memukul kepala putrinya itu dengan bantal. Nayna mengaduh dan mengusap kepalanya pelan dengan bibir mengerucut.

"Memang ada tiket begitu? Darimana kau tahu? Kau juga bergabung dengan para penguntit itu ya?!"

"Enak saja, mana ada aku bergabung dengan mereka. Para penguntit itu uangnya banyak bu. Berlebih-lebih sampai mereka tidak tahu mau dibelikan untuk apa, makanya mereka membeli informasi tentang idola mereka. Nah, kalau aku, pengetahuanku sama dengan para fans lain di luar sana.. STALKING! aku tahu karna adik Jeremy dan Vi pernah memposting soal tiket ini di instagram mereka"
Ratih mengangguk paham.

"Tapi Juna ternyata baik ya.. ibu pikir kalau artis sudah terkenal itu akan jadi orang sombong, tidak mau berinteraksi dengan orang sederhana seperti kita, tapi ternyata dia tidak"

Nayna mengangguk cepat, mengiyakan.

"Hm. Ibu sekarang tahu kan kenapa aku mengidolakan menantu ibu itu? Dia dan semua member YourBoys adalah orang yang baik.. mereka juga banyak mengajarkan hal positif. Lagu-lagu mereka saja tidak selalu tentang cinta. Kadang, mereka bahkan mengangkat isu sosial yang sedang marak terjadi. Ah, aku jadi makin cinta"

Ratih berdecih. Tapi ia tersenyum kemudian.

"Jadi kau akan pergi?"

Nayna tersentak, menggigit bibirnya dan menatap ibunya sendu.

"Itu dia yang Nayna tidak tahu bu. Kalau uang.. Nayna ada tabungan dari hasil menulis. Tapi bagaimana dengan ibu? tidak mungkin kan Nayna meninggalkan ibu sendiri di rumah?"

Ratih tersenyum dan mengusap pelan rambut putrinya yang kian hati kian beranjak dewasa. Ratih bersyukur memiliki putri yang perhatiannya seluruhnya tertuju padanya.

"Pergi saja. Ibu tidak apa-apa. Lagipula.. kapan lagi kau dapat kesempatan emas seperti ini kan? Singapura tidak terlalu jauh dari Indonesia. Tidak terlalu banyak uang yang akan habis di sana. Lagipula.. kau bisa menghubungi ibu untuk berkabar. Kau ingat nomor ibu kan?"
Nayna tersenyum lebar dan mengangguk antusias. Merasa sangat bersyukur memiliki sosok ibu seperti ibunya.

"Hm. Aku akan mengabari ibu! Aku hanya akan menghabiskan 2 hari disana, setelah konser aku akan segera pulang!"

Ratih tersenyum dan mengangguk, membawa anak gadisnya dalam pelukan dan mencium keningnya sebagai ucapan selamat malam. Setelah anaknya berbaring di kasur nya, Ratih memadamkan lampu dan keluar dari kamar itu.

--------------------

Para member dan semua staff disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing, stylist dan make up artist sedang menyiapkan para member karna sebentar lagi mereka harus naik ke atas panggung.

Bukan Halu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang