"dingin bukan berarti ga punya hati! Tapi terlalu gengsi" vara~
#########
"vinn!" panggil cowok itu
Aktivitas rutin darla terhenti ketika namanya dipangil
"upss! Bos ni gua bawa air buat lu, diminum geh ntar keselek" cowo tersebut berjalan menuju arah darla yang tengah menyantap bekalnya dikelas, kelas hening hanya ada dua sejoli lagi pacaran
"hn, thanks" darla mengambil air tersebut lalu meneguknya perlahan
"bos, kagak ngantin?" tanya cowo itu
"gak han gue betah dikelas" cowo itu duduk disamping darla, ya cowo itu namanya farhan sahabatnya darla
"yee? Ana fikir antum kaga mau.." farhan berdecak sebal
"gue ga pernah dikasih sangu ngapain ngantin?" jawab darla dengan wajah datar, dia berbeda dari anak lain yg dapat sangu lah ini sangu bulanan aja ga dapet
"gue traktir deh, mau?" darla menggeleng "buat doi lo aja"
Darla mengemas kotak makannya lalu pergi, tidak sadar farhan mengikutinya
"mau kemana lo bos?"
"nyari vara!" darla mengetuk pintu kelas sebelah
"eh darla? Nyari siapa?" tanya salah satu siswi gugup
Darla melihat sekeliling kelas lalu menunjuk bangku kosong dikelas itu
"nyari vara?" darla mengangguk pelan
"vara ijin sakit sudah 4 hari tapi kemarin masuk dan badan nya lemes terus pucat jadi sekarang ga masuk" darla ber-oh-ria lalu pergi menuju kelasnya
"ga tau terimakasih apa? Kagak ada sopan-sopannya tau" siswa yang lain mengoceh menghardik darla
Darla kembali kekelas lalu mengambil napas dalam dalam lalu menghembusnya, jauh dilubuk hatinya kenapa ia mencari vara? Padahal selama ini ia tak peduli pada gadis itu!
Waktu berlalu cepat darla berjalan menuju parkiran, oh ya dia ingat kalau sepedanya dipinjam vara! "Dasar sialan" maki darla, lalu berjalan menuju halte bus tak jauh dari gebang sekolah
Tin.. Tin..
Darla mendongak melihat seorang gadis dengan rambut sebahu yang terikat menggunakan motor sport milik darla 'cantik tapi ganteng' gumam darla pelan
Gadis tersebut mengayunkan tangannya dihadapan darla
"hai cantik? Ga mau pulang?" seketika lamunan darla buyar mendengar suara yang cukup familiar di dengarnya itu 'plis aku ga mau jadi lesbie, apa lagi sama anak ini' pikirnya
"vara?" vara mengangguk pelan
"kenapa disini? Kan kamu sakit?" alter ego darla mulai menguasai dirinya saat ini saat mengingat vara ijin sakit dari 5 hari lalu
Vara melongo tak percaya, ternyata darla sangat perhatian padanya
"kan motor mu di aku jadi aku mau kembalin tapi anterin aku kerumah ya?" darla mengangguk, vara gugup ternyata diperhatiin sama doinya bikin dia salting sendiri
Vara berpamitan lalu darla putar balik menuju rumah nya sendiri
Sampai dirumah darla heran kemana duo sejoli maut itu? Belum selesai bergulat dengan pikirannya orang tuanya datang lalu mengomeli darla habis-habisan
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcom To My Life!
Ficção Adolescente"kamu mau aku boncengan dengan yang lain?" Tanya vara "apa susahnya jadi pacar ku? hmm. oh atau mungkin kamu udah dijalan yang lurus? ga belok kaya dulu?" tanyanya santai, betapa susahnya mengajak gadis ini sebagai pacarnya? terus bagaimana ekspresi...