'tolong sadarkan aku bahwa pada kenyataan ini aku adalah evanescent yang kau miliki'
#day2
#GYPSOPHILA (Gypsophila adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga anyelir, Caryophyllaceae. Mereka asli Eurasia, Afrika, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Salah satu jenis yang umum dikenal adalah jenis baby breath)
'-'-'-'-'-'-''-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'
5.3.0
Langit kelabu kini telah menggelap sepenuhnya, rintikan air hujan tidak lagi seringan kapas namun menusuk setajan jarum membuat semua orang yang berada dibawah naugan awan gelap itu segera mencari tempat perlindungan untuk berteduh. Saint merasa bersyukur dirinya berhasil sampai di unit apartement miliknya tepat sebelum hujan lebat menghantam tanah dan membuat dirinya basah.
Saint memandang seisi ruangan yang gelap gulita hanya ada sepercik cahaya keabu-abuan redup yang menebus dari tirai jendela yang tidak tertutup rapat, ia merasa malas untuk melakan lampu dan membiarkan ruangan itu tetap gelap seperti sebelumnya.
Saint berjalan kearah tirai dengan maksud untuk menutupnya namun saat pandangan matanya bertemu dengan ribuan tetesan air langit disertai angin yang menghantam pepohonan dengan brutal pikirannya pun melayang, dimasa lalu saat hujan badai seperti ini Saint akan meringkuk dalam pelukan Perth sepanjang hari dan Perth akan selalu merengkuhnya dalam pelukan dengan maksud menghangatkan pria yang sangat dicintainya itu namun sekarang saat seluruh ruangan ini terasa dingin orang itu tidak ada untuk menghangatkan nya.
Dengan lesu Saint bersandar menyamping pada jendela yang ia buka sedikit, seluruh tirai sudah ia singkap kesamping membiarkan cahaya kelabu itu masuk lebih banyak kedalam ruangan. Angin dingin yang masuk melalui celah jendela yang terbuka menyapu kulit pucatnya membuat ia sedikit gemetar karena menggigil namun meskipun begitu Saint belum mau menutup jendela dan beranjak dari sana.
"Tidak pulang lagi hm?" binar matanya meredup, meskipun ia tahu bahwa kemungkinan besar Perth tidak akan pulang namun tetap saja di sepanjang jalan Saint memiliki setitik kecil harapan bahwa pria itu akan menyambutnya lalu membuatkan dirinya secangkir coklat panas seperti apa yang sering dilakukannya.
Ponsel di genggamannya bergetar menandakan ada pesan masuk, binar matanya sempat kembali namun dengan cepat pergi setelah melihat notifikasi pesan tersebut bukan datng dari orang yang ia tunggu melainkan dari Plann.
>Plann
Hei, kau sudah sampai kan? Hujan sangat deras dan udara menjadi lebih dingin jadi pastikan kau menghangatkan tubuhmu.
Saint<
Ya aku sudah dirumah. Terimakasih, kau juga.
Dengan malas Saint membalas pesan tersebut karena enggan membuat sahabatnya itu khawatir, setelah mengirimkan jawaban singkat ia pun kembali menatap keluar jendela dengan pikiran yang pergi entah kemana. Tubuhnya sedang tidak baik-baik saja namun perasaannya jauh lebih tidak baik lagi, ia hampir menangis untuk kesekian kalinya.
Jika itu tiga tahun yang lalu, kau tidak pernah mengabaikan ku sampai seperti ini.
#flashback 3 tahun sebelumnya
Bulan ke sebelas tahun ini sudah datang dan hampir setiap hari langit kelabu menghiasi pemandangan langit seluruh kota, hembusan angin terasa lebih kencang dan lebih dingin dari biasanya membuat pria yang tengah berdiri dihalaman itu menggigil kedinginan. Musim hujan telah datang dan badai terjadi dimana-mana membuatnya harus lebih ekstra hati-hati merawat semua tanaman yang ia miliki terutama tanaman bunga miliknya, kerena udara yang semakin dingin dan cahaya matahari sangat kurang setiap harinya membuat ia harus memindahkan semua koleksi miliknya kedalam rumah kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Endless Love [PerthSaint]
Teen FictionPerth selalu berpikir bahwa logikanya adalah hal yang paling bisa ia percayai dalam hidup namun siapa sangka bahwa rasa sakit tak tertahankan juga datang dari hal yang paling ia percayai tersebut. "Aku bersalah padamu, aku berhutang padamu. Hey mes...