ENERSIA

176 25 6
                                    

"Sedikit kata terakhir, bagiku kau adalah enervate terburuk sekaligus kolapsia terbaik yang pernah ku dapatkan. Jadi kuputuskan untuk melepaskan mu, enersia ku."

#day5 last

#Kanagara (bunga matahari, mahkota raja, atau mahkota pengantin)

Note: alurnya agak berantakan, sebenarnya kemarin udah ending tapi belum tuntas jadi oke aku akhirin disini, btw chap ini ada berkat salah satu lirik dari lagu 'Payphone' maroon 5 feat wiz khalifa.

"if happy ever after did exist, I would still holding you like this. All those fairytales are full of shit."

Untuk pengalaman membaca lebih baik, kalian bisa dengerin lagu galau apapun sesuai selera kalian tapi aku bakal kasih satu rekomendasi.

Dynasty – MIIA

'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-


1.3.1.4

"Bagaimana?" Plann menarik ujung baju Mean dengan tidak sabar.

"Apa yang bagaimana? Lihat, dia tidak megangkat panggilannya."

"Benarkah?" dengan geram Plann merebut ponsel Mean lalu mencoba untuk menghubungi desainer pakaian yang sebelumnya sudah membuat janji dengan mereka namun menghilang begitu saja.

"Bajingan ini."

"Sudahlah." Mean menghela napas pasrah sebelum kembali menatap kekasihnya, lalu menepuk kepala pria mungil itu.

Plann yang merasa tidak mampu melakukan apa-apa lagi akhirnya mengembalikan ponsel milik Mean, matanya tertuju pada ujung kakinya dengan lesu.

"Bagaimana? Kita harus membuat baju yang indah kan?"

"Tentu saja."

"Lalu?" Plann mempoutkan bibirnya karena merasa bahwa Mean tidak memiliki solusi untuk permasalahan ini.

"Maaf Planie, tapi aku benar-benar tidak tahu harus apa atau begini saja. Kita cari desainer lain, bagaimana?"

"Tidak."

Mean kehabisan ide begitu juga Plann, keduanya terdiam cukup lama. Sebentar lagi ulang tahun Saint dan mereka ingin membuatkan Saint baju yang indah untuk pria itu gunakan di hari ulang tahunnya.

Sudah setengah tahun berlalu sejak Saint dirawat secara intensif di rumah sakit, semakin hari kondisi pria itu semakin buruk bahkan tubuh sintalnya sekarang hanya tinggal gumpalan tulang meskipun begitu Saint masih sangat menawan karena pria itu sama sekali tidak pernah kehilangan senyumannya.

Plann ingin merayakan ulang tahun Saint dengan meriah di rumah sakit namun Saint melarangnya sehingga mereka memutuskan untuk mengadakan pesta kecil-kecilan di kamar rawatnya, dengan terpaksa Plann menyetujui ide tersebut namun sebagai gantinya Plann memaksa Mean untuk mencarikan desainer ternama untuk membuatkan pakaian ulang tahun Saint.

Setelah lama menunggu serta memaki dengan sepenuh hati akhirnya desainer tersebut menghubungi mereka, dengan seluruh perdebatan yang terjadi akhirnya waktu bernegosisasi mereka perihal desain dan lain sebagainya pun selesai. Dengan hati riang Plann menyeret Mean yang sudah kelelahan setengah mati untuk mencari beberapa hadiah.

"Mean, ulang tahun Saint akan sangat luar biasa kan."

"Tentu saja."


"""Endless love"""


Perth kembali terbangun dari mimpi buruknya, kenangan yang sudah lama ia singkirkan terus-menerus mengusik tidur singkatnya setiap kali matanya terpejam. Dirinya tidak mau mengakui bahwa kehadiran Saint telah berpengaruh sangat besar atas hidupnya maka dari itu saat kehadirannya sirna, Perth benar-benar kehilangan arah seperti kehilangan titik cahaya terakhir yang ia miliki.

[BL] Endless Love [PerthSaint]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang