1

23.6K 106 1
                                    

"ra mau ke kantin ngak?" tanya seli teman sebangku ku

"nanti aja aku mau ke kamar mandi dulu" kata ku menolak pergi ke kantin.

BOHONG..

Padahal sebenarnya aku ingin melakukan kegiatan seru, yg akhir2 ini aku gemari ,

"oke aku ke kantin dulu ya"

"iya" balas ku sambil beranjak pergi ke luar kelas tak lupa membawa mainan yg sangat ku gemari.

aku berjalan ke arah lorong kelas dan tak sengaja aku melihat pintu gudang sekolah tak terkunci .

aku pun membatalkan tujuan ku ke kamar mandi dan memilih masuk ke sana.

"harus kah aku bermain sebentar?" pikirku seru, aku pun duduk diatas meja dan mengangkat rok pendekku seperut dan menurunkan sedikit cd ku.

tangan kanan ku mulai menggesek2 itil ku, karena memek ku masih belum basah aku memakai air liur ku dan menggesek2kannya lebih keras.

"aaah aghnghhhh ahhhhhaaaaa" desahku sambil mengocok nya.

aku mulai menyodok memek ku dengan satu jari kedalam keluar dan menambahkan satu jari lagi

"aghhhhhahh ughhhhhhh ahhhh" desahku sambil semakin melebar kan pahaku.

"cklek" suara pintu di buka dari luar dan muncullah seorang siswa menatapku dengan datar.

aku pun segera menutup pahaku dan turun dari meja.

"udah selesai, apa butuh bantuan?" ujarnya sambil mendekat ke padaku

"eh ak-enggak gitu-seb-benernya ak-ku keluar dulu "ujar ku gugup dan takut, karena siswa yang masuk itu adalah ketua kelas ku.

dia menghadang jalan ku dan memojokkan ku di meja hingga pantatku hampir terduduk di atas meja.

" ngapain keluar bukannya belum selesai ya"ucapnya menyudutkan ku.

"sebbenernya aku taddi-ahhh"potongku
karena tiba2 dia mendekatkan tubuhnya padaku hingga alat kelamin kita bertemu.

aku yg merasakan tonjolan itu kembali hory

"cepet lakuin lagi, aku masuk bukan untuk memergokimu tapi untuk menonton lebih dekat" ujarnya menatapku dengan senyum smirknya

"m-mingir" ujarku sambil tergugup dan menundukkan kepala takut melihat ekspresi.

"tak kusangka, ku kira kamu orang yg pendiam ternyata kamu menghemat suara mu untuk hal ini" balasnya.

aku mencoba mengacuhkannya
dengan mengesernya dan ingin berjalan meninggalkannya.

tiba-tiba dia mengangkat pinggangku dan mendudukkannya di meja sambil mengunciku dengan tubuhnya.

"apa yg kamu lakukan!" bentakku sambil memberontak kecil ingin lepas dari kukungannya.

Karena setelah itu ku pikir2 sepertinya ini akan menjadi kegiatan yg makin seru.

"Kenapa kau tidak menyukainya kah?tapi kenapa meki mu terlihat sangat menginginkan tangan ku?"katanya menggoda ku sambil memasukkan tangannya dan menggesek itil basah ku

"eng..."desah ku lolos sambil menahan wajah merah ku.

Dia semakin mempercepat kocokannya dan tak tau sejak kapan aku sudah Mengangkang kan kaki ku sambil mendesah keenakan.

"Ahhhhhh aaah ah ah ahhh ayuhhhh lagihhhauhhhh mengkhhhhh ahhhhh cephat lagihhhh aughhhhh ahhh"desahku tak karuan dengan kaki mengangkang di atas meja dan cairan ku yg tak berhenti keluar.

hingga bunyi kocokan memek ku begitu dominan di udara ruangan sepi ini.

"Aghhh aughhhh ahhhhh sebhentharhhhh lagihhh ahhh akuu hhhh mauhh sampehhh ayohhh ahhhhhhhhhhhhhh"

"SURRR"aku Squirt deras sambil mengatur nafas bekas pelepasan ku.

"Lihatlah memek binal ini sedang Terkencing kencing karena sebuah jari.sangat tembam dan basah"katanya sambil menepuk2 memek ku.

Aku hanya menatapnya diam sambil menahan wajah merah ku.

"kamu ngak akan laporin aku kan?" Tanyaku

"ngak tau,apa yg ada disaku mu?"

"jangan mengalihkan pembicaraan"

"aku akan lihat sikap mu dahulu"ujarnya.

"maksudmu apa, ini juga karena kamu"

"kira2 apa yg guru pikirkan ketika melihat cairanmu itu dan rok lecek mu?" ancamnya

"Kamu ngancem aku!"

"bisa dilihat, sekarang keluarin apa yg ada di dalam saku rok mu itu,aku akan mempertimbangkannya."

aku yg sedang dalam keadaan takut segera mengeluarkan vibrator ungu milikku.

"ckckck memang binal sekali, kenapa kamu terpikirkan membawa alat ini"sambil tersenyum Menang.

"Engg.... " aku yg tak tau jawabannya hanya mengguman tak jelas agar cepat selesai.

"angkat rok mu"

"kamu gila!" bentakku

"ck, repot sekali. aku juga tadi sudah melihatnya cepat atau mau aku laporkan saja jika kamu juga membawa alat ini ke sekolah!?"ancamnya.

aku yg terdiam masih di atas meja hanya menatapnya tak percaya dia mangkat rokku mudah.

dia memasukkan vibrator ungu itu di memek ku dan menghidupkannya di kecepatan rendah.

"ahhhhh"aku yg masih sedikit hory karena pelepasan tadi makin hory karena vibrator ini.

"Sekarang ayo kita ke kelas"katanya santai sambil memasukkan remote sextoys itu kedalam saku celananya.

"berikan hhhh remote nya dulu hhhh ahhh"kataku menarik lengannya sebelum pergi keluar

"ngak!,nurut yaa"katanya sambil menaikkan getaran ke lever yg lebih tinggi

"akhhhh iya dehh tapi dikecilin duluhhh ahhhh"

"gitu dong" ucapnya sambil tersenyum miring.

Kita pun kembali ke dalam kelas dan aku pun hanya bisa menahan desahan ku karena ini sangat nikmatt

.
.
.
.
.
Udah ku revisi itu gyuss..

unexpected relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang