Liburan Akhir semester telah tiba,Lecya membereskan barang bawaan yang akan di bawa ke tempat Linda,ibunya.rencana ia akan berangkat pukul 10 diantar oleh Maven,hubungan keduanya masih sama seperti awal mereka bertemu.
"Masih pagi,sebaiknya aku ajak ketemuan Bram,aku belum sempat cerita". Lecya pergi menemui bram,sebelumnya mereka sudah janjian akan bertemu di taman.
●●●
"Sayang". Lecya menghampiri Bram,mencium pipi kirinya.
"Kamu beneran bakal ke rumah ibumu?ninggalin aku".
Bram terlihat sedih,hampir setiap hari 2 pasangan itu menghabiskan waktu bersama,bermanja manja,bersenang senang.selalu bersama."Hanya 1 minggu sayang". Ucap Lecya menenangkan
"Perlu aku antar?".tawar Bram
"Ah tidak usah,aku berangkat sama Maven kok".
"Maven siapa?". Lecya menceritakan semuanya pada Bram,perjodohannya dengan Maven,dan rencana rencana ayahnya.
"Kamu jangan marah ya,setelah ayah benar benar ngasih perusahaannya ke aku,aku bakal pisah sama dia.dan menikahi kamu,bukan kah kita akan menjadi pasangan muda yang sukses.setelah kita menikah perusahaanku bakal di atur sama kamu,kamu yang bakal jadi bos nya".
"Love you Lecya,semoga cita cita kita benar2 terjadi".
"Aamiin,jam 10 aku berangkat.kamu jaga diri baik2,jangan ke bar selama aku ga sama kamu". Bram mendekatkan wajahnya ke Lecya,menahan tenguknya,hendak mencium Lecya.namun Lecya menahannya.
"Jangan ambil First Kiss ku haha". Bram hanya berdehem 2 tahun pacaran namun Lecya selalu menolak perlakuan manisnya,hanya sekedar berpelukan menurut Lecya sudah cukup."Cepat kembali". Lecya mengangguk.jam menunjukan angka 9,Bram mengantar Lecya ke rumahnya.Terlihat ada mobil yang memasuki gerbang Lecya.
"Dia Maven". Bram hanya mengangguk 'masih gantengan gua,putihan gua,keren gua". Umpat Bram dalam hati
"Sayang hati hati yaaa". Lecya melambaikan tangan,sedari tadi Maven memperhatikan tingkah Lecya.
Lecya memasuki rumahnya dengan tersenyum,tidak mempedulihan Maven yang ada di hadapannya.
"Dia Pacar kamu?"
"Iya". Maven hanya mengangguk
Lecya berjalan menuju kamarnya ,membawa tas yang berisikan perlengkapan untuk menginap.
"Hati-hati nak Maven,kabari saya jika kalian sudah sampai". Ucap Richard pada Maven
"Iya pak,saya permisi". Maven merebut tas yang di bawa oleh Lecya.Lecya tidak mempedulikan itu lalu masuk ke dalam mobil,maven meletakan tas di bagasi.
Di dalam perjalanan tidak ada percakapan antar ke duanya,mereka sibuk dengan dunianya masing masing.Lecya mendengarkan musik dari earphonenya,sedangkan Maven fokus menyetir.
"Dimana alamat ibumu". Maven membuka percakapan dengan Lecya
"Drop so Money nananana drop na money". Lecya tidak mendengarkan maven ia masih asik dalam lamuan musiknya. Maven berusaha menyadarkannya,ia sengaja mengerem mendadak.
"Anjir lu bisa bawa mobil apa kga sih". Omel Lecya dengan nada bicara tinggi"Maaf,saya tanya dimana alamat ibumu". Tanya Maven lembut
"Panti Asuhan Insan Mulia". Maven mengangguk dan terus menjalankan laju mobilnya.
"Eh gua laper kita mampir makan dulu". Selang berapa menit setelah Lecya berkata,Maven menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Turun,kita sudah sampai". Lecya melihat ke arah luar jendela.
"Ko warung makan,gua mau di KFC atau yang lain lah". Tegas Lecya
"Tenang aja gua yang bayar". Lecya menunjukan Black Card yang telah di berikan Richard sebagai hadiah menerima perjodohan ini"Bukan masalah itu Lecya,restoran sudah kita lewati,untuk restoran selanjutnya jaraknya 10 km.sedangkan gang depan saja sudah sampai ke tempat ibumu." Jelas Maven halus,Lecya keluar mobil tanpa basa basi.terpaksa ia makan di sana karena cacing di perutnya demo.
Lecya memakan lahap makanan yang di pesankan Random oleh Maven , Maven tersenyum melihat kerakusan lecya menyantap hidangan sederhana yang di pesannya.
"Sudah?". Lecya mengangguk lalu meminum segelas es teh dengan cepat.
"Ayo" . Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang hanya menempuh 10 menit dari warung makan tersebut.
.
.
.Jangan lupa untuk Vote dan Komen ya teman teman
Terimakasih
#Pendam
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendam
RandomSikap Lecya berubah 360° saat ia tinggal bersama Ayahnya,menjadi gadis nakal,pembangkang,keras,egois. Berbeda dengan saat tinggal dengan ibunya. bukan tanpa alasan,Lecya sebenarnya membenci ayahnya karena dari kecil ia ditinggal oleh ayahnya.dan bar...