Lecya senang menatap perubahan panti yang pesat,banyak Fasilitas yang sudah memadai.berbanding terbalik ketika dulu ia tinggal disana.
"Mamah". Panggil Lecya kepada wanita paruh baya yang sedang menemani anak panti bermain.
"Lecya". Lecya memeluk Linda.di samping itu Maven memakirkan mobilnya,mengambil barang-barang milik Lecya.
"Assalamualaikum tante". Sapa Maven sopan,mengulurkan tangan pada Linda lalu mencium tangan Linda.
"Waalaikumsalam nak vendra". Lecya menatap ibunya dan Maven heran
"Kalian udah saling kenal?". Tanya Lecya pada keduanya
"Nanti ibu jelaskan,sekarang kita masuk dulu yu.anak anak mainnya sudah,masuk yu udah mau dzuhur". Mereka ber 3 masuk ke dalam ruangan Linda.
"Jadi nak Maven adalah Donatur tetap di sini Lecya". Lecya membulatkan matanya,bagaimana mungkin."Oh". Jawab Lecya singkat
"Bu saya permisi,mau Adzan dahulu". Pamit Maven pada Linda,Lecya melirik.
"Jadi nak Maven yang mau di jodohin sama kamu?kalau iya ibu setuju.dia anak yang baik,rajin,sholeh,pasti bisa jadi imam yang baik nantinya".
"Tapi ibu Lecya udah punya pacar,lagian aku setuju dijodohin sama Maven karena ayah".
"Karena ayah atau rencana ayah?".
"Dua duanya hehe".
"Ibu minta sama kamu,jauhin pacar kamu fokus sama Maven". Di tengah perbincangan mereka Adzan berkumandang.
'Merdu,adem'
Lecya diam,fokus mendengarkan Adzan.dia teringat Maven.benar suara Adzan yang merdu nan indah adalah Maven
Setelah adzan selesai di kumandangkan Lecya bersama Ibunya bergegas ke Masjid untuk menunaikan ibadah shalat.mereka berwudhu lalu memakai mukena.melaksanakan sholat Dzuhur berjamaan,Maven yang menjadi imam.
Setelah selesai mereka kembali ke ruangan ibu Linda.
"Bu sudah sore,saya pamit dahulu". Ijin Maven pada Linda
"Ngga nginep dulu nak?".
"Terimakasih Bu,saya nginep di rumah ibu saya". Setelah itu Maven mencium tangan Bu Linda lalu keluar dari ruangan.
"Anjir dia kaga anggep gua ada disini apa,dasar cowo ga peka". Umpat Lecya dalam hati. Linda mengantar Maven sampai luar,sedangkan Lecya masih duduk di dalam .
"Bu,Saya minta ijin deketin anak ibu". Pinta Maven sedikit malu
"Ibu ijinkan nak,ibu senang ternyata pilihan ayahnya Lecya ngga salah". Maven tersenyum,masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya ,tak lupa membunyikan klakson.Linda hanya mengangguk.lalu masuk ke dalam
"Lecya kenapa kamu malah ngga keluar nganter Nak Maven".
"Males".
©©©
Hanya butuh waktu 1 jam dari Panti asuhan menuju kampung halaman Maven,Maven memkirkan mobilnya di halaman depan rumah.
"Assalamualaikum Bu".
"Waalaikumsalam". Teriak anak kecil dari dalam,pintu terbuka menampakan anak berusia 4 tahun yang tersenyum senang akan kedatangan Maven
"Papah". Anak kecil itu langsung memeluk Maven dengan erat. Maven berjongkok menyetarakan tingginya dengan anak itu lalu memeluknya.
"Nenek Papah pulang".anak kecil itu menarik tangan Maven ke dalam
"Ibu,gimana kabar ibu".Maven mencium tangan ibunya
"Ibu baik nak, Geo yang tidak baik,kangen sama papahnya". Maven tersenyum lalu menggendong Geo
Mereka masuk ke dalam rumah,menghabiskan waktunya bersama sama,bermain dengan Geo,makan,dan sholat bersama.
"Ibu,Vendra mau membicarakan sesuatu yang penting". Ucap Maven pada ibunya yang sedang menidurkan Geo
"Bos Vendra, meminta Vendra menikahi putrinya.bagaimana menurut ibu?" Ani tersenyum sumringah dan bahagia
"Ibu nurut sama kamu nak,jika kamu bahagia ibu juga bahagia.bawa calonmu kesini,ibu pengin tau". Maven tersenyum
"Minggu depan in syaallah Vendra ajak Lecya ke sini."
.
.
.Jangan lupa untuk Vote dan Komen ya teman teman
Terimakasih
#Pendam
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendam
RandomSikap Lecya berubah 360° saat ia tinggal bersama Ayahnya,menjadi gadis nakal,pembangkang,keras,egois. Berbeda dengan saat tinggal dengan ibunya. bukan tanpa alasan,Lecya sebenarnya membenci ayahnya karena dari kecil ia ditinggal oleh ayahnya.dan bar...