🍀 TIGA BELAS

50 8 9
                                    

- - - - -

Haruto meyakini dia memiliki ekspresi yang lebih ramah hingga beberapa dari teman kelas kembali melempar sapa padanya di hari ini, membuat dia memberikan balas entah dengan kata atau angguk.

Sejujurnya Haruto tidak yakin apa dia harus merasa baik atau merasa buruk dengan sang Ibu memberi jawaban untuk ingin tahunya, khawatir seandainya ini akan melukai Ibunya seperti sebelumnya.

Mata Haruto melepaskan permainan yang terjadi di lapangan luar ruangan, memilih untuk memperhatikan dari lantai dua.

"Tidak bermain?" Geonhak menarik tangannya dari surai kelam milik Haruto, mengarah pandangan pada teman kelas Haruto

"Tidak di hari ini" Haruto berpayah untuk menaruh konsentrasi pada kelas, meragu bahwa dia dapat bermain dengan baik

"Ini merupakan hari yang istimewa?" Mata Geonhak mengarah pada remaja yang ada di sisinya, memiliki sorot ingin tahu

"Aku dapat mengatakan demikian" Meragu dengan kata, masih ragu dengan emosi, tapi Haruto menemukan dirinya tersenyum

"Hal baik terjadi pada hari ini?" Bibir Geonhak memiliki senyum seperti senyum Haruto merupakan hal baru, menyenangkan dilihat

"Sejujurnya aku tidak mengetahui apakah ini merupakan hal yang baik" Haruto masih ragu, memberi kesan canggung dalam senyum

"Kau menyenangi hal yang terjadi pada hari ini?" Sejujurnya Haruto ingin menjawab tanya ini dengan 'iya' yang keras

"Aku belum mengetahuinya" Tapi Haruto tidak meyakini Ibunya akan baik untuk memberitahu dia mengenai Ayahnya

"Dapat dipahami" Haruto melihat Geonhak yang memutuskan untuk tidak bertanya, melanjutkan langkah tanpa menoleh.

Haruto menenggelamkan diri dalam pikiran, dekat dengan jawab dari tanya yang selama ini dia simpan dalam kepalanya. Namun tidak meyakini apa dia harus berbahagia, menyenangi situasi ini.

Pertanyaan ini tenggelam pada bagian belakang dari kepalanya, biasa mendengar cerita Sungwoon mengenai 'si bodoh', 'si jahat', atau apapun. Tapi Haruto masih ingin tahu mengenai Ayahnya.

.

Youngjo tidak memperlihatkan ekspresi sulit saat Haruto pulang dan melihat sang Ibu dengan satu kotak di sisinya, menduga kotak ini memiliki barang yang menyimpan kenangan mengenai Ayahnya.

Tapi Haruto menyadari Youngjo bukan sosok paling terbuka mengenai perasaannya di beberapa pekan terakhir, menuruti kata Youngjo untuk membersihkan diri sebelum mendudukkan diri di sisi.

Haruto meraih tangan sang Ibu saat dia telah mendudukkan diri di sisi, meyakini sang Ibu mengetahui kehadiran dirinya.

"Kau ingin mengetahui mengenai Ayahmu?" Mata Youngjo menatap lurus pada Haruto seperti menginginkan jawaban jujur

"Hanya kalau Ibu merasa baik" Haruto ingin tahu, namun dia akan menyalahkan diri andai sang Ibu merasa terluka karena ini

"Ibu merasa baik" Youngjo memiliki ragu saat Haruto membalas tatapannya dengan serius, membuat dia menekuk wajahnya

"Ibu harus mengatakan padaku kalau Ibu tidak merasa baik" Kata Haruto seraya merapatkan genggam pada tangan Youngjo

"Iya, Ibu mengerti" Bibir Youngjo membentuk senyuman selagi dia mengarahkan tatapan pada tangan yang digenggam Haruto

"Jadi, ini sungguh tidak masalah bagi Ibu?" Haruto melempar tanya satu kali lagi untuk memastikan situasi sang Ibu

"Tidak masalah, Ruto-ya" Mata Youngjo memperlihatkan yakin daripada sebelumnya, maka Haruto berdiam untuk mendengar

木洩れ日Where stories live. Discover now