- - - - -
Haruto mengetahui betapa tidak mudah sang Ibu melakukan bicara mengenai Ayah, belum melupakan momen saat dirinya mencuri dengar Wonshik dan Youngjo di malam dia menyadari sulit tidur dan terlukanya Ibu hanya karena rasa ingin tahu dia mengenai sosok Ayah.
Mungkin ini membuat Haruto tidak menjatuhkan diri dalam lelap yang nyaman setelah Youngjo memperlihatkan pemberian sang Ayah, lekas dalam membuka mata dan mengubah posisi menjadi duduk sewaktu dirinya merasakan gerak gelisah sang Ibu yang masih terlelap.
Tahu dia harus melakukan sesuatu, namun Haruto tidak tahu apa yang harus dilakukan hingga dia hanya menatap beberapa waktu.
"Ibu," Berusaha membangunkan sang Ibu dengan melakukan panggilan, pun tangan menyentuh lengan Youngjo yang dekat dengannya
"Ibu," Kembali memberi panggilan seraya mengguncang lengan Youngjo, merasa buruk saat kening sang Ibu mengerut begitu dalam
"Ibu." Mengeraskan panggilan dan melihat pasang mata yang membuka dengan lamban, mengerjap sebelum memberi fokus padanya
"Ruto-ya," Youngjo membalas panggilan yang diberikan Haruto, memiliki serak yang menyulitkan suaranya terdengar dengan jelas
"Ibu mengalami mimpi buruk" Haruto tidak berusaha menanyakan ini, dapat mengetahui dengan melihatnya
"Iya" Tatap mata Youngjo memberitahu dia mengingat sesuatu, sesuatu yang diyakini Haruto sebagai ingat tak menyenangkan
"Mengenai, Jung Wooseok?" Mengambil jeda saat dia tak yakin bagaimana dia harus menyebutkan sosok ini
"Iya" Haruto meraih jemari tangan Youngjo saat mendengar jawaban ini, berusaha membuat sang Ibu merasa baik
"Sungguh mengerikan?" Haruto menyesalkan tanya yang dia berikan saat dia menemukan sorot terluka dari Youngjo
"Iya" Balas Youngjo menjadi kecil dari waktu sebelumnya, rendah sehingga Haruto mungkin melewatkan andai dia tidak fokus
"Kalau Ibu merasa takut, Ibu harus merapat padaku" Tidak tahu cerita masa lalu Youngjo dan Wooseok, Haruto memilih kata ini.
Mata Haruto memperhatikan sang Ibu yang mengubah posisi dan merapatkan diri, memudahkan dia untuk merengkuh tubuh sang Ibu dengan rapat.
"Aku akan ada di sisi Ibu dan tidak akan meninggalkan Ibu" Kata Haruto seraya memastikan sang Ibu aman dalam rengkuhannya
"Memeluk Ibu dan melindungi Ibu dari pikiran buruk" Mengulang apa yang pernah dikatakannya pada sang Ibu
"Karena Ibu harus dilindungi. Ibu melebihi baik untukku, melebihi cukup untukku" Berkata untuk memastikan sang Ibu tahu ini.
Haruto tidak mengetahui apa yang harus dikatakan saat dia merasakan basah pada pakaiannya, hanya memastikan sang Ibu nyaman diantara lengannya dan memegangnya dengan rapat untuk mengingatkan hadirnya.
Tidak memikirkan dirinya akan mendengar cerita masa lalu Youngjo dan Wooseok saat Youngjo menyelesaikan tangis, mendengar cerita yang dibagikan sang Ibu dengan suara lirih tanpa melepas rengkuhnya pada Ibu.
.
Haruto telah memiliki dugaan bahwa Ayahnya mengatakan hal buruk yang menimbulkan luka pada Ibunya, telah menyimpulkan Ayah bukan seseorang yang baik karena Ibu meninggalkannya, tapi menyadari benar dari pikirnya saat mendengar cerita sang Ibu adalah hal berbeda.
Mungkin Haruto tidak memelihara kata buruk dengan Youngjo yang selalu mengatakan hal baik padanya, tapi Haruto tahu satu atau dua hal yang dapat digunakannya untuk menyebut sosok Wooseok dengan Sungwoon yang tidak pernah gagal dalam memberi panggilan.
Pikiran Haruto masih memiliki kata dan sumpah yang menjelas tidak senangnya pada Wooseok saat Youngjo menaruh sarapan di meja.
"Tidak baik untuk membenci seseorang, Ruto-ya" Haruto tidak menyadari dia memperlihatkan keras pada ekspresi wajahnya
"Bahkan seseorang yang salah dan melukai Ibu dengan dalam?" Tanya Haruto, membiarkan sang Ibu menyentuh sisi wajah
"Membenci masih merupakan hal yang buruk" Youngjo hanya memiliki kesan tenang saat memberi jawab pada sang anak
"Wooseok merupakan orang bodoh lagi jahat" Kata Haruto menimbulkan tawa kecil dari Youngjo seperti mendapati hal lucu
"Katamu seperti Paman Sungwoon" Youngjo melepaskan tangannya dari sisi wajah Haruto, meraih botol minuman
"Saat ini, aku menyadari Paman Sungwoon benar" Haruto hanya memiliki serius pada nada bicara maupun ekspresi wajah
"Ibu masih memikirkan bahwa membenci merupakan hal yang buruk" Kata Youngjo yang menempatkan minuman di sisi meja
"Ibu sungguh baik dan pemaaf, bahkan saat Wooseok tidak layak untuk menerimanya" Saat ini Haruto dapat paham.
Dia memahami kesal Sungwoon saat membicarakan Ayahnya, memahami protektif Wonshik pada sang Ibu yang terlalu baik untuk kebaikannya.
"Tidak ada salah dari memberi maaf dan kesempatan lain" Kata sang Ibu hanya memiliki tenang, seakan dirinya sungguh baik
"Aku tidak akan memaafkan atau memberi kesempatan" Haruto tidak menemukan dirinya setuju dengan perkataan sang Ibu
"Ruto-ya," Youngjo hanya memiliki lembut dari panggilan yang diberikannya, Ibunya selalu merupakan seorang yang lembut
"Ibu terluka karenanya, terluka dengan begitu buruk," Memikirkan seseorang melukai sang Ibu membuat Haruto merasa buruk
"dia tidak seharusnya mendapatkan maaf dengan mudah." Tidak merasa dia dapat memaafkan sang Ayah yang membuat Ibu terluka
"Seseorang dapat melakukan salah" Saat ini, kesan tenang dari bicara Ibunya tidak membuat Haruto merasa baik
"Dia sengaja melukai Ibu, dan aku tidak ingin memaafkannya" Kata Haruto tidak mendapat balasan untuk beberapa saat
"Ibu mengerti" Ini bukan balasan yang dinantikan oleh Haruto sehingga dia memberi tatapan lurus pada sang Ibu
"Kenapa Ibu hanya mengatakan Ibu mengerti?" Tanya Haruto, tidak menduga balasan yang begitu tenang dari Ibunya
"Karena Ibu dapat memahamimu" Youngjo memiliki kesan tenang seperti apa yang biasa dia perlihatkan pada Haruto
"Aku mengharapkan Ibu akan marah atau mengeluh" Kata Haruto mendapatkan geleng seperti tidak setuju dari sang Ibu
"Melelahkan untuk menyimpan emosi buruk" Kata Youngjo, sejenak dia memindahkan perhatian karena suara ponsel
"Tapi Ibu masih menyimpan luka dari masa lalu" Haruto tidak mengatakan ini dengan keras, tidak memikirkan ini perlu didengar
"Ibu melewatkan perkataanmu" Haruto mempertemukan tatap mata dengan sang Ibu yang saat ini mengembalikan fokus
"Aku akan melindungi Ibu" Memilih untuk mengatakan ini dengan kesungguhan, bukan mengulang kata tidak diperlukan
"Tentu. Ibu tahu kau akan melindungi Ibu" Youngjo meraih tangan Haruto dengan garis senyum di wajahnya.
Biasa Haruto meraih tangan sang Ibu untuk membuat lainnya merasa baik, tapi saat ini Haruto menemukan dirinya merasa baik dengan melakukan genggam tangan. Tenang karena sang Ibu baik dan ada di sisinya.
Haruto mengatakan berulang kali bahwa dia ingin melindungi sang Ibu, menguatkan ingin saat dia mendengar cerita Ibu dan Ayah pada masa lalu. Berusaha tersenyum saat dia tahu cerita itu hanya ada di masa lalu.
Saat ini tidak ada lagi Si Bodoh yang tidak memahami kebaikan Ibunya, tidak ada lagi Si Jahat yang mengatakan hal buruk dan memberi luka pada Ibunya.
Catatan :
Keinginan awal tuh nulis bagian ringan dan manis aja, tapi masih ada kesel sama emosi buruk dari bagian sebelumnya, akhirnya nulis ini.
Diusahakan bagian berikutnya lebih tenang dari ini, kangen nulis momen baik aja diantara Ibu sama anak ini.
Semangat dan jaga kesehatan buat semuanya.
YOU ARE READING
木洩れ日
Hayran KurguHaruto merupakan sinar matahari yang menghangatkan dalam kehidupan Youngjo, Youngjo merupakan daun yang melambangkan kehidupan dalam pandangan Haruto. [Ibu! RAVN, Anak! Haruto]